Sukses

4 Faktor Penyebab Konflik Sosial dan Akibatnya Bagi Masyarakat

Berikut faktor penyebab konflik sosial beserta pengertian dan akibatnya bagi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Faktor penyebab konflik sosial adalah sebuah gejala sosial yang umum dan sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Konflik pada dasarnya adalah pertentangan yang terjadi di antara dua pihak atau lebih di masyarakat. Ada berbagai faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat.

Konflik sosial adalah suatu gejala sosial yang bersifat inheren. Artinya, konflik sosial tidak terikat pada ruang dan waktu. Gejala sosial ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh sebab itu, konflik sosial adalah suatu gejala sosial yang lumrah terjadi dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial masyarakat.

Ada berbagai faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat. Biasanya konflik terjadi karena adanya perbedaan pandangan dan/atau kepentingan di antara 2 atau lebih pihak dalam masyarakat. Faktor-faktor sosial dan budaya juga bisa mempengaruhi konflik sosial masyarakat.

Untuk membahasnya lebih lanjut, berikut ini beberapa faktor penyebab konflik sosial yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (20/7/2022)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengertian Konflik

Sebelum membahas faktor penyebab konflik sosial, ada baiknya kita membahas tentang pengertian konflik terlebih dahulu. Secara etimologis, kata "konflik" berasal dari bahasa latin "con" yang artinya bersama dan "fligere" yang artinya benturan atau tabrakan. Sementara itu, mengutip dari KBBI daring, konflik adalah percekcokan; perselisihan; dan pertentangan. Dari situ dapat di simpulkan bahwa konflik adalah perselisihan atau pertentangan yang terjadi antara indivdu ataupun kelompok dalam masyarakat.

Mengutip dari situs elearning.menlhk.go.id, "konflik adalah perjuangan yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, otoritas, dan lain sebagainya, dimana tujuan dari mereka bertikai itu tidak hanya untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya dengan kekerasan atau ancaman."

Masih mengutip dari sumber yang sama, "menurut Fischer, konflik adalah hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki, atau yang merasa memiliki, sasaran-sasaran yang tidak sejalan. Konflik adalah suatu kenyataan hidup, tidak terhindarkan, dan sering bersifat kreatif. Konflik terjadi ketika tujuan masyarakat tidak sejalan. Konflik timbul karena ketidak seimbangan antara hubungan-hubungan sosial, seperti kesenjangan status sosial, kurang meratanya kemakmuran dan akses yang tidak seimbang yang kemudian menimbulkan masalah-masalah diskriminasi."

Sementara itu, menurut Gillin dan Gillin yang dikutip dari situs Study Lecture Notes berpendapat bahwa “Konflik adalah proses sosial di mana individu atau kelompok mencari tujuan mereka dengan secara langsung menantang pihak yang berseberangan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.”

3 dari 5 halaman

Faktor Penyebab Konflik Sosial

Ada berbagai hal yang bisa menjadi faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat. Berikut ini beberapa faktor penyebab konflik sosial yang dikutip dari Merdeka.com antara lain:

1. Perbedaan Antar Individu

Setiap orang memiliki pendirian dan perasaan serta tujuan yang berbeda. Perbedaan ini bisa memicu bentrokan ataupun pertentangan dan menjadi salah satu faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena setiap individu akan berusaha memperjuangkan pendapatnya dan mencapai tujuannya dan melakukan berbagai hal untuk mengalahkan pihak yang berlawanan.

2. Perbedaan Budaya

Perbedaan budaya adalah salah satu faktor penyebab konflik sosial yang lainnya. Budaya dapat mempengaruhi pandangan, pendapat, dan tingkah laku seseorang ataupun kelompok masyarakat. Perbedaan budaya dapat memicu perbedaan pribadi yang bisa memicu konflik sosial. Di samping itu, rasa bangga akan budaya sendiri yang dapat berkembang di kelompok masyarakat tertentu dapat memicu etnosentrisme yang kemudian bisa menimbulkan konflik sosial dalam masyarakat.

3. Perbedaan Kepentingan

Faktor penyebab konflik sosial yang berikutnya ialah perbedaan kepentingan. Setiap individu ataupun kelompok dalam masyarakat memiliki kepentingannya masing-masing. Mereka akan melakkukan berbagai cara untuk memperjuangkan kepentingan mereka sendiri, termasuk bertentangan dan melawan kelompok yang lainnya. Ada banyak konflik sosial yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara individu ataupun kelompok masyarakat.

4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat

Faktor penyebab konflik sosial yang keempat ialah terjadinya perubahan sosial yang terlalu cepat. Perubahan sosial yang cepat dapat membawa perubahan mendadak pada struktur dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Hal ini menimbulkan guncangan yang hebat pada masyarakat. Setiap individu dan kelompok memiliki reaksi yang berbeda terhadap perubahan ini. Perbedaan ini bisa menimbulkan konflik sosial di masyarakat. Selain itu, konflik sosial juga bisa terjadi karena nilai-nilai sosial yang dimiliki oleh masyarakat tidak dapat mengikuti cepatnya perubahan yang ada.

4 dari 5 halaman

Bentuk Konflik Sosial

Ada berbagai bentuk konflik sosial dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto yang dikutip dari situs elearning.menlhk.go.id, ada 5 bentuk dari konflik sosial, yaitu:

1. Konflik atau pertentangan pribadi, yakni pertentangan yang terjadi antara individu-individu

2. Konflik atau pertentangan rasial, yakni pertentangan kerena perbedaan-perbedaan ras

3. Konflik atau pertentangan antara kelas-kelas sosial, yakni konflik akibat perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial

4. Konflik atau pertentangan politik, yakni konflik karena perbedaan kepentingan dan tujuan politis individu ataupun kelompok.

5, Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional, yakni konflik yang terjadi karena perbedaan kepentingan yang berpengaruh pada kedaulatan negara.

Selain itu, mengutip dari sumber yang sama, Ralf Dahrendorf membedakan konflik menjadi 4 macam, yaitu:

1. Konflik yang terjadi antara atau dalam peranan sosial

2. Konflik antara kelompok-kelompok sosial

3. Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir

4. Konflik antara satuan nasional, seperti partai politik, negara, dan/atau organisasi internasional.

5 dari 5 halaman

Akibat Konflik Sosial

Konflik sosial membawa berbagai akibat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa akibat konflik sosial menurut Soerjono Soekanto yang dikutip dari Merdeka.com:

1. Bertambahnya solidaritas in-group Apabila suatu kelompok bertentangan dengan kelompok lain, maka solidaritas dalam kelompok tersebut akan bertambah erat.

2. Hancurnya atau retaknya kesatuan kelompok Pecahnya persatuan dalam kelompok apabila pertentangan dalam satu kelompok itu terjadi.

3. Perubahan kepribadian para individu.

4. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.

5. Akomodasi, dominasi dan takluknya salah satu pihak.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.