Sukses

4 Penyebab Muntah Darah di Masa Kehamilan, Perlu Operasi untuk Mengatasinya

Ketahui penyebab muntah darah dan cara mengatasinya ya

Liputan6.com, Jakarta Merasa mual kemudian muntah selama masa kehamilan merupakan hal yang wajar, tetapi muntah darah selama kehamilan tentu bukan pertanda yang baik. Penyebab muntah darah ada banyak, entah itu karena penyakit bawaan atau karena gaya hidup yang kurang sehat. 

Umumnya penyebab muntah secara umum adalah kondisi saat isi lambung keluar dari mulut, baik itu disebabkan oleh lambung yang penuh makanan, benda asing termasuk racun, maupun penyakit tertentu.

Sementara itu penyebab muntah di masa kehamilan secara umum disebabkan oleh hormon human chorionic gonadotropin yang diproduksi selama masa kehamilan. Itu penyebab muntah yang umum terjadi pada masa kehamilan.

Dilansir Liputan6.com dari Healtline.com, hampir 90 persen ibu hamil mengalami mual dan muntah di trimester pertama. Kondisi tersebut biasanya hilang ketika memasuki pada minggu ke-12 hingga ke-14.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Muntah darah selalu jadi pertanda buruk

Meski membuat ibu hamil merasa tidak nyaman, bisa dikatakan bahwa muntah di masa kehamilan merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.

Hanya saja ada suatu kondisi di mana muntah selama kehamilan bisa menjadi pertanda buruk, terutama ketika muntahan bercampur dengan darah. Muntah darah entah terjadi di masa kehamilan atau tidak, kondisi tersebut tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

Bahkan muntah darah di masa kehamilan memiliki istilah medisnya sendiri, yang disebut hematemesis.

Ada sejumlah penyebab muntah darah terjadi selama masa kehamilan. Sebagian besar kondisi ini akan hilang dengan sendirinya setelah trimester pertama Anda atau setelah melahirkan. Akan tetapi, penting untuk segera menghubungi dokter ketika Anda mengalami muntah darah selama hamil.

Penyebab muntah darah umumnya berkaitan dengan bagian atas saluran pencernaan, mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan perut.

Meski demikian penyebab muntah darah saat hamil tidak selalu seperti itu, sehingga perlu dilakukan serangkai pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti penyebab muntah darah selama masa kehamilan.

3 dari 5 halaman

Penyebab muntah darah mulai dari yang ringan hingga berbahaya

Berikut adalah penyebab muntah darah di masa kehamilan.

1. Gusi Berdarah

Ditemukannya darah yang bercampur di muntahan selama masa kehamilan bisa disebabkan oleh gusi yang berdarah. Beberapa ibu hamil memang mengalami sakit, bengkak, dan gusi yang berdarah. Kondisi ini disebut gingivitis kehamilan.

Perubahan kondisi hormon selama masa kehamilan dapat memicu aliran darah ke gusi menjadi lebih banyak. Kondisi gingivitis kehamilan biasanya memiliki gejala seperti gusi merah, gusi menjadi bengkak dan meradang, bahkan bau mulut.

Perlu diketahui pula, muntah selama kehamilan juga bisa membuat gusi menjadi sensitif, teriritasi dan sakit. Ini bisa menyebabkan gusi berdarah, dan darah bisa muncul saat Anda muntah.

2. Mimisan

Selama masa kehamilan terjadi banyak aktivitas hormon, hal itu memicu meningkatnya aliran darah ke seluruh tubuh, bahkan hingga ke hidung. kondisi itu bisa membuat pembuluh darah di dalam hidung Anda membengkak.

Semakin banyak sel darah di pembuluh darah, maka semakin besar kemungkinan untuk terjadi mimisan ketika hamil. Hal itu bahkan bisa terjadi meski Anda belum pernah mimisan sebelumnya.

Meski umumnya ketika mimisan darah mengalir keluar dari lubang hidung, namun ketika Anda berbaring, darah bisa saja mengalir ke bagian belakang tenggorokan atau mulut, sehingga darah bisa keluar bersamaan ketika muntah.

3. Iritasi mulut atau tenggorokan

Jika darah yang tercampur di muntahan tampak hanya sedikit, berwarna gelap dan kering, bisa jadi penyebab muntah darah di masa kehamilan ini adalah iritasi mulut dan tenggorokan.

Ketika masa kehamilan, sangat wajar jika ibu menjadi lebih sering mual dan muntah. Muntahan tersebut dapat membuat mulut dan lapisan tenggorokan iritasi. Hal tersebut tidak lain disebabkan oleh cairan asam lambung yang bercampur dengan muntahan.

4 dari 5 halaman

Penyebab muntah darah paling parah

4. Iritasi atau luka robek kerongkongan

Penyebab muntah darah di masa kehamilan bisa jadi iritasi kerongkongan, yang menjadi penghubung antara mulut dan perut. Muntahan yang banyak bisa jadi membuat iritasi kerongkongan, sama seperti yang terjadi pada mulut dan tenggorokan.

Kondisi tersebut biasanya akan membuat muntahan Anda bercampur darah dalam jumlah sedikit dan kering.

Namun jika darah yang keluar bersama muntahan terlihat banyak, penyebab muntah darah ini bisa jadi karena luka robek pada lapisan kerongkongan. Kondisi seperti ini memang jarang sekali terjadi, namun ini sangat mungkin terjadi selama masa kehamilan.

Luka robek pada kerongkongan bisa terjadi akibat meningkatnya tekanan di dalam perut atau kerongkongan.

Selain itu, luka robek pada kerongkongan juga bisa terjadi akibat kombinasi meningkatnya berat badan dan kondisi kesehatan lain.

Selain itu, konsumsi alkohol, hernia, tekanan darah tinggi, batuk parah, dan iritasi di perut bisa menjadi faktor lain yang menimbulkan luka robek di kerongkongan.

Luka robek pada kerongkongan menjadi penyebab muntah darah di masa kehamilan, yang membuat Anda bisa melihat darah di muntahan dalam jumlah yang banyak.

5 dari 5 halaman

Cukup minum obat hingga operasi

Upaya untuk mengatasi hal itu tentu bergantung pada penyebab muntah darah selama masa kehamilan, termasuk jika ada penyakit lain yang menyertainya.

Untuk penyebab muntah darah yang ringan, dokter biasanya akan memberikan resep obat untuk membantu meringankan mual dan muntah.

Sedangkan untuk penyebab muntah darah yang lebih serius seperti robekan di kerongkongan perlu serangkaian pemeriksaan untuk memastikan, apakah hanya memerlukan konsumsi obat atau juga operasi pembedahan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.