Sukses

Perbedaan Herpes Zoster dan Jerawat, Kenali Tampilannya

Perbedaan Herpes Zoster dan jerawat penting diketahui.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, viral di TikTok seorang pria yang mengalami Herpes Zoster. Ia mendapati wajahnya terdapat benjolan yang menjalar ke mata. Sebelumnya, ia mengira kondisi tersebut adalah jerawat biasa. Tapi, setelah melakukan pemeriksaan ke dokter, ternyata pria tersebut mengalami infeksi Herpes Zoster. 

Herpes zoster dan jerawat merupakan salah satu kondisi kulit yang cukup umum ditemui. Keduanya bisa menimbulkan ruam hingga bintik yang menyakitkan. Terkadang, benjolan awal dari Herpes Zoster sering disalah artikan sebagai jerawat.

Ini sebabnya, penting mengetahui perbedaan antara Herpes Zoster dan jerawat. Berikut perbedaan antara Herpes Zoster dan jerawat, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(1/7/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Penyebab Herpes Zoster dan jerawat

Herpes Zoster disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Ini merupakan virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Herpes zoster juga sering disebut dengan cacar api atau cacar ular.

Sementara jerawat disebabkan ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Jerawat terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh kombinasi minyak, sel kulit mati, dan bakteri. Pori-pori yang tersumbat bisa menjadi meradang, yang mengarah pada perkembangan jerawat. Bakteri yang bisa membuat infeksi pada jerawat adalah Propionibacterium acnes.

3 dari 7 halaman

Tanda

Infeksi Herpes Zoster itandai dengan ruam kulit merah yang dapat menyebabkan rasa sakit dan terbakar. Herpes zoster biasanya muncul sebagai garis lecet di satu sisi tubuh, biasanya di batang tubuh, leher, atau wajah.

Gejala pertama herpes zoster biasanya rasa sakit dan terbakar. Rasa sakit biasanya terasa di sepanjang area kulit tertentu yang disebut dermatom. Herpes Zoster menimbulkan ruam atau benjolan yang gatal, sakit, dan terasa terbakar. Benjolan bisa berubah menjadi lepuh berisi cairan yang mudah pecah. Bahkan setelah ruam hilang, rasa sakit dapat berlanjut selama berbulan-bulan.

Sementara jerawat umumnya muncul di wajah dan bahu. Ini juga dapat terjadi pada batang tubuh, lengan, kaki, dan bokong. Jerawat biasanya muncul dalam bentuk benjolan kecil berwarna merah. Benjolan ini bisa berisi nanah berwarna putih atau kuning. Pada sekitar jerawat, kulit juga akan terlihat kemerahan. Terkadang, jerawat juga bisa mengalami pengerasan.

Ruam herpes terjadi dalam siklus berulang sekitar 2 minggu, yang meliputi penampilan, pertumbuhan, dan pengerasan kulit sebelum akhirnya pecah meninggalkan luka dan goresan seperti ulkus. Ledakan itu sendiri sangat menyakitkan. Siklus ini terus berulang sampai ada intervensi medis, dan sebelum munculnya luka berikutnya, ada sensasi gatal yang menyakitkan dan sensitif. Kejadian pertama adalah yang paling menyakitkan.

4 dari 7 halaman

Tampilan

Perbedaan yang bisa dikenali dari Herpes Zoster dan jerawat adalah, Herpes Zoster memiliki benjolan berisi air, sementara jerawat cenderung berisi nanah berwarna putih atau kuning.

Herpes zoster terlihat seperti luka atau benjolan bening berwarna putih, kuning, atau merah, berisi cairan bening, sedangkan jerawat berwarna merah muda atau merah dan tidak tembus pandang. Sementara jerawat mungkin muncul secara individu maupun dalam kelompok tetapi dalam pola yang dapat dikenali, herpes zos terutama muncul dalam kelompok.

Jerawat berbentuk bulat sempurna dan terasa kencang dan keras jika menyentuhnya. Mereka gatal tetapi tidak menyakitkan kecuali jika secara khusus menekannya. Di sisi lain, luka herpes adalah bisul merah yang sangat menyakitkan, terletak di kulit yang juga menjadi gatal, kemerahan, meradang, dan sensitif.

5 dari 7 halaman

Gejala lain yang menyertai

Herpes Zoster seringkali disertai gejala lain yang identik dengan gejala infeksi. Gejala penyerta Herpes Zoster seperti demam, panas dingin, sakit kepala, kelemahan otot, dan kelelahan. Jika herpes muncul di telinga, ia akan menyebabkan kehilangan pendengaran. Jika muncul di wajah, maka ia akan menyebabkan kelemahan pada otot-otot wajah.

Sementara jerawat jarang memiliki gejala penyerta seperti demam atau kelelahan. Jerawat biasanya hanya menyebabkan rasa sakit dan nyeri saat disentuh. Jerawat juga dapat menyebabkan jaringan parut atau perubahan warna pada kulit.

6 dari 7 halaman

Penularan

Menurut National Health Service UK, herpes zoster tidak menular. Tetapi virus varicella-zoster yang menyebabkannya dapat menyebar ke orang lain yang belum menderita cacar air, dan mereka dapat terkena cacar air.

Virus varicella-zoster menyebar ketika seseorang bersentuhan dengan lepuh yang keluar. Ini tidak menular jika lepuh tertutup atau telah membentuk koreng.

Jerawat tidak menular, tetapi ketika berbagi riasan, kuas rias, atau aplikator, bakteri penyebab jerawat, minyak, dan sel kulit mati pada kulit orang lain dapat menempel pada riasan. Saat menggunakan riasan itu, dapat mentransfer bakteri, minyak, dan sel kulit mati ke kulit.

7 dari 7 halaman

Cara mencegah

Untuk mencegah penyebaran virus varicella-zoster, jika menderita herpes zoster, pastikan untuk menjaga agar ruam tetap bersih dan tertutup. Jangan menyentuh lepuh, dan pastikan untuk sering mencuci tangan. Hindari berada di sekitar orang yang berisiko, seperti orang yang sedang hamil atau memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Sementara cara mencegah jerawat adalah menjaga kebersihan dan gaya hidup sehat. Menghilangkan kelebihan minyak, kotoran, dan keringat setiap hari dapat membantu mencegah jerawat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.