Sukses

4 Jenis Penyakit Cacar yang Sangat Menular, Ketahui Penyebabnya

Penyakit cacar bahkan sudah ada sejak zaman Mesir Kuno.

Liputan6.com, Jakarta Cacar merupakan salah satu penyakit yang paling menular. Ada beberapa jenis cacar yang bisa menginfeksi seseorang. Tiap jenis cacar memiliki penyebab yang berbeda.

Penyakit cacar bahkan sudah ada sejak zaman Mesir Kuno. Di masa lalu, jenis-jenis cacar ini bisa menimbulkan kematian yang besar. Baru setelah ada vaksinasi, kasus cacar mulai berkurang dan risiko kematiannya bisa dibendung.

Seperti penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya, tidak ada obat untuk cacar. Penanganan cacar hanya berkisar pada penanganan gejala yang ada. Ini sebabnya, penting mengetahui jenis cacar yang bisa menginveksi.

Berikut jenis penyakit cacar dan penyebabnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(30/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Cacar air

Cacar air dalam istilah medis disebut dengan varicella dan dalam bahasa Inggris disebut chickenpox. Cacar air dan cacar api sebenarnya sama-sama disebabkan oleh virus varicella-zoster virus atau Human herpes virus 3 (HHV-3). Virus ini biasanya menyebabkan lesi menyakitkan yang dapat memengaruhi seluruh tubuh.

Cacar air berkembang akibat infeksi varicella-zoster virus. Virus ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan ruam. Ini juga dapat menyebar ketika seseorang dengan cacar air batuk atau bersin dan menghirup tetesan udara.

Virus bisa bertahan di tubuh selama sekitar tujuh hingga 21 hari sebelum ruam dan gejala lainnya berkembang. Seseorang bisa menularkan cacar air hingga 48 jam sebelum ruam kulit mulai terjadi.

Gejala awal cacar air termasuk serangan tiba-tiba akan demam, sakit kepala, dan rasa lelah. Seseorang juga akan mendapatkan ruam lepuh yang gatal, biasanya dimulai pada wajah, dada atau punggung. Ruam ini bisa muncul setelah 1-2 hari dari gejala awal. Ruam kemudian menyebar ke seluruh tubuh, dan lepuh baru terus muncul selama sekitar 3-4 hari. Umumnya, dalam 1 minggu, lepuh akan mengering, keluar, keropeng terbentuk dan rontok.

3 dari 5 halaman

Cacar api

Cacar api dalam istilah medis disebut herpes zoster dan dalam bahasa Inggris disebut shingles. Alasan munculnya cacar api belum ditemukan dengan jelas. Tapi cacar api muncul kemungkinan karena kekebalan yang menurun terhadap infeksi seiring bertambahnya usia.

Perkembangan cacar api terjadi setelah seseorang terkena cacar air. Setelah seseorang menderita cacar air, virus menonaktifkan diri di jaringan saraf dekat sumsum tulang belakang dan otak. Bertahun-tahun kemudian, virus dapat aktif kembali sebagai cacar api. Tapi, tidak semua orang yang menderita cacar air akan menderita cacar api.

Tanda pertama dari cacar api adalah perasaan kesemutan pada kulit. Rasa gatal atau nyeri menusuk juga bisa dirasakan. Setelah beberapa hari, ruam mulai muncul. Ruam biasanya memiliki tampilan mirip pita, tambalan, atau buntik yang timbul di sisi tubuh dan wajah.

Ruam kemudian berkembang menjadi lepuh kecil berisi cairan yang mulai mengering dan mengeras dalam beberapa hari. Saat ruam mencapai puncaknya, gejalanya bisa berkisar dari gatal ringan hingga yang ekstrem dan intens rasa sakit. Ruam dan nyeri biasanya hilang dalam waktu 3-5 minggu. Nyeri herpes zoster terkadang bisa bertahan lama setelah lepuh hilang.

4 dari 5 halaman

Cacar monyet

Cacar monyet adalah jenis cacar yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini merupakan bagian dari genus orthopoxvirus, yang termasuk virus penyebab penyakit cacar air. Kasus cacar monyet pertama pada manusia terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Awalnya, monkeypox adalah penyakit langka, namun kini cacar air menjadi wabah di sejumlah negara. Sejak awal Mei 2022, banyak negara di Eropa, Australia, dan AS melaporkan peningkatan jumlah kasus cacar monyet.

Monkeypox adalah virus zoonosis, yang menularkan penyakit dari hewan ke manusia. Kasus biasanya terjadi di dekat hutan hujan tropis, tempat hewan yang membawa virus hidup. Jenis cacar ini ditandai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang meluas. Ruam menyebabkan banyak lesi pada wajah dan ekstremitas.

Waktu dari infeksi hingga timbulnya gejala, yang disebut sebagai masa inkubasi, dapat berkisar antara lima hingga 21 hari. Penyakit ini biasanya sembuh dalam dua hingga empat minggu. Kasus yang parah lebih sering terjadi pada orang dengan defisiensi imun dan anak kecil.

5 dari 5 halaman

Moluskum kontagiosum

Moluskum kontagiosum adalah infeksi yang disebabkan oleh poxvirus (virus moluskum kontagiosum). Hasil infeksi biasanya berupa penyakit kulit ringan dan jinak yang ditandai dengan lesi (pertumbuhan) yang dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Dalam 6-12 bulan, Moluskum kontagiosum biasanya sembuh tanpa jaringan parut tetapi bisa memakan waktu hingga 4 tahun.

Lesi, yang dikenal sebagai Mollusca, berukuran kecil, menonjol, dan biasanya berwarna putih, merah muda, atau berwarna seperti daging dengan lesung pipit atau lubang di tengahnya. Mereka sering memiliki penampilan mutiara. Mereka biasanya halus dan tegas. Pada kebanyakan orang, lesi berkisar dari seukuran kepala peniti hingga sebesar penghapus pensil (berdiameter 2 hingga 5 milimeter). Mereka mungkin menjadi gatal, sakit, merah, dan/atau bengkak.

Virus penyebab moluskum menyebar dari kontak fisik langsung orang ke orang dan melalui benda yang terkontaminasi. Mollusca dapat terjadi di mana saja di tubuh termasuk wajah, leher, lengan, kaki, perut, dan area genital, sendiri atau berkelompok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.