Sukses

7 Hal yang Dimakruhkan saat Berwudhu, Salah Satunya Terlalu Boros Air

Wudhu merupakan sarana untuk membersihkan diri dari hadas kecil.

Liputan6.com, Jakarta Wudhu merupakan sarana untuk membersihkan diri dari hadas kecil. Tata cara berwudhu yang benar wajib diketahui oleh setiap muslim yang telah baligh atau dewasa. Sebab, wudhu adalah salah satu syarat wajib untuk menjalankan ibadah sholat dan ibadah yang lainnya.

Apabila wudhu seorang muslim tidak sah dan tidak sempurna, maka semua ibadahnya pun akan sia-sia. Dengan demikian Allah SWT pun tidak menerima sholat atau ibadah seseorang jika wudhunya tidak sempurna.  

Dalam berwudhu ada hal-hal yang diperbolehkan dan dimakruhkan. Makruh menurut para ahli ilmu adalah sesuatu yang selayaknya ditinggalkan. Namun, dalam hal ini tidak akan sampai membalatkan wudhu kita.  

Berikut Liputan6.com ulas mengenai hal yang dimakruhkan saat berwudhu dalam kitab berjudul Fiqhul Manhaji ala Madzhabil Imamis Syafi’I, yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (20/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah

Berikut ini terdapat beberapa cara wudhu yang benar sesuai sunnah yang wajib diperhatikan setiap umat muslim, antara lain:

1. Niat Wudhu

Niat dalam berwudhu ini diartikan sebagai kesungguhan hati untuk berwudhu karena melaksanakan perintah Allah SWT dan mengikuti ajaran dari Rasulullah SAW. Dalam HR Bukhari pun pernah menuliskan bahwa:

"Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya..." (HSR. Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48).

Berikut ini bacaan niat dalam cara wudhu yang benar sesuai sunnah, berbunyi:

Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa.

Artinya : "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."

2. Membaca Basmallah

Setelah membaca niat dengan kesungguhan hati, kemudian bacalah basmallah. Membaca basmallah ini dilakukan sambil mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali hingga ke sela-sela jari. Namun, bila lupa untuk membaca basmallah, wudhu yang anda lakukan tetap sah.

3. Berkumur-kumur

Cara wudhu yang benar selanjutnya adalah berkumur-kumur. Berkumur-kumur sebanyak tiga kali atau memutar air dalam mulut dan mengeluarkannya serta membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang ada pada gigi.

4. Mencuci lubang hidung

Cara wudhu yang benar selanjutnya adalah mencuci lubang hidung sebanyak tiga kali untuk mengeluarkan kotoran yang ada di dalamnya. Dan disunnahkan pula mencuci lubang hidung dengan cara menghirup air dalam sekali hirup serta mengeluarkannya dengan memencet hidung.

5. Mencuci muka tiga kali

Cara wudhu yang benar berikutnya adalah mencuci muka tiga kali. Pada saat berwudhu, mencuci muka sebaiknya dilakukan mulai ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu. Serta membersihkan dari telinga kanan ke telinga kiri.

3 dari 4 halaman

Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah

6. Mencuci kedua belah tangan hingga siku

Setelah mencuci muka, cucilah kedua belah tangan hingga siku sebanyak tiga kali. Sebaiknya lakukan dengan mendahulukan anggota tubuh bagian kanan, membasahi tangan hingga siku pun sudah tercantum dalam surat Al- Maidah ayat 6 sesuai perintah Allah SWT yang memiliki arti,

“Dan basuhlah tangan-tanganmu sampai siku.” (QS. Al-Maidah ayat 6)

7. Mengusap kepala

Cara wudhu yang benar selanjutnya ialah mengusap kepala dari depan hingga ke bagian belakang kepala sebanyak tiga kali. Ali bin Abi Thalib berkata,

"Aku melihat Nabi SAW mengusap kepalanya satu kali." (HR. Sahih Abu Dawud no.106)

8. Membersihkan kedua telinga

Setelah mengusap kepala dilanjutkan dengan membersihkan kedua telinga tanpa perlu mengambil air baru. Membersihkan telinga dalam urutan wudhu ini dilakukan dengan memasukan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusapkan kedua daun telinga. Hal ini dilakukan secara bersamaan antartelinga kanan dan telinga kiri. Cara wudhu yang benar ini dilakukan sebanyak tiga kali.

9. Mencuci kedua kaki hingga di atas mata kaki

Cara wudhu yang benar selanjutnya ialah membasuh kedua kaki hingga atas mata kaki. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali dan dimulai dari kaki bagian kanan terlebih dahulu.

Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 6, yang artinya

“…basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki”. (QS. Al-Maidah ayat 6)

Untuk membasuh kaki hingga mata kaki ini, Rasulullah SAW mendahulukan kaki kanan hingga tiga kali, kemudian kaki kiri sebanyak tiga kali. Saat membasuhnya, Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki. (HSR. Bukhari; Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149, 3/128).

Rasulullah menyuruh umatnya agar berhati-hati dalam membasuh kaki, karena kaki yang tidak dibasuh dengan sempurna, maka akan terkena ancaman neraka. Gosok celah-celah jari dan pastikan tumit yang terlipat kulitnya mengenai air wudhu.

10. Membaca doa wudhu

Terakhir, cara wudhu yang benar adalah disunnahkan untuk membaca doa selepas wudhu. Dan saat memanjatkan doa wudhu, sebaiknya berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan. Berikut doa setelah wudhu, berbunyi:

Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j'alnii minat tawwabiina, waj'alnii minal mutathahiriina waj'alnii min 'ibaadikash shalihiina.

Artinya : "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusan-Nya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang saleh."

4 dari 4 halaman

Hal yang Dimakruhkan Saat Berwudhu

Ada beberapa aturan lain yang sifatnya makruh saat bersuci. Berikut daftarnya:

1. Menggunakan air berlebihan. Hal tersebut dimakruhkan karena bertentangan dengan sunah. Bahkan, Allah Swt berfirman dalam surat Al’raf ayat 31, yang artinya:

“…Jangan berlebih-lebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan,”

2. Membasuh tangan kiri terlebih dahulu daripada tangan kanan. Hal ini dimakruhkan karena bertentangan dengan perilaku yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad Saw tentang kesunahan tayamum, yaitu mendahulukan yang kanan.

3. Ketika berwudhu juga makruh mengusap anggota wudhu dengan handuk, kecuali karena ada udzur. Misalnya, karena kedinginan sehingga ketika air wudhu dibiarkan mengalir di anggota wudhu akan membuat menggigil dan sakit.

4. Memukul wajah dengan air atau tidak mengusapnya dengan lembut. Hal ini dimakruhkan karena dapat menghilangkan kemuliaan wajah.

5. Sengaja menambah jumlah basuhan lebih dari tiga kali. Begitu sebaliknya, jika sengaja mengurangi jumlah basuhan pada anggota wadhu juga dimakruhkan. Rasulullah Saw bersabda:

“Beginilah cara berwudhu, barangsiapa yang menambah atau mengurangi (jumlah tiga kali setiap basuhan) maka dia telah berbuat buruk dan dhalim,” (HR Abu Dawud).

6. Meminta tolong orang lain untuk membasuhkan anggota badan kita tanpa uzur (misalnya karena sakit dan lain sebagainya), karena hal ini merupakan salah satu bentuk takabbur (kesombongan) yang dapat menghilangkan kesan peribadatan.

7. Terlalu banyak atau berlebih dalam berkumur atau menyerap air ke dalam hidung bagi orang yang berpuasa. Hal ini ditakutkan air masuk kedalam rongga tenggorokan dan membatalkan puasanya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

“Berlebih-lebihlah dalam istinsyaq (menyerap air ke dalam hidung) kecuali ketika kalian sedang berpuasa.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.