Sukses

Orang Tua di India Ini Tuntut Anak Rp 9 Miliar Karena Tak Berikan Cucu

Gugatan bisa dibatalkan jika sang anak dan istrinya hamil.

Liputan6.com, Jakarta Dikaruniai anak dalam sebuah pernikahan tentu saja menjadi kebahagiaan tersendiri. Bahkan, tak sedikit pula yang memilih untuk menjalani program hamil sejak sebelum menikah.

Namun, meski mendapatkan anak di dalam pernikahan menjadi kebahagiaan tersendiri, tak sedikit pula yang memilih untuk belum merencanakan program memiliki bayi. Biasanya hal ini dikarenakan pasangan suami istri tersebut baru saling mengenal ataupun masih ingin pacaran terlebih dahulu setelah menikah tanpa adanya anak, hingga memilih untuk memasrahkan kehadiran anak kepada Tuhan.

Meski hal tersebut memang terbilang 'lumrah' dilakukan, namun rupanya menunda memiliki anak bagi pasangan di India ini justru berujung pada sebuah tuntutan dari orang tua. Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Senin (16/5/2022) sepasang suami istri di negara bagian Uttarakhand, India memilih untuk membawa putra mereka ke pengadilan dengan menuntut sang anak membayar biaya tuntutan sebesar Rp 9 miliar.

Biaya tersebut pun diklaim sebagai biaya yang telah diinvestasikan kepada sang anak. Namun, jika tak ingin membayar tuntutan tersebut, sang anak dan istrinya diharuskan memberikan seorang cucu dalam waktu satu tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ajukan gugatan

Sanjeev dan Sadhana Prasad diketahui mengajukan gugatan kepada putra kandung mereka dengan tuntutan yang tak biasa. Alasan yang diberikan untuk pengajuan tersebut karena 'pelecehan mental. Sanjeev dan Sadhana Prasad mengklaim telah memberikan investasi sejumlah uang untuk pendidikan hingga pelatihan selama bertahun-tahun.

Tak hanya itu saja, mereka juga kerap membantu sang anak secara finansial ketika sang putra belum menemukan pekerjaan serta mengatur pembayaran pernikahan anaknya pada 2016 lalu. Sebagai imbalannya, Sanjeev dan Sadhana Prasad mengharapkan hadirnya seorang cucu untuk bermain bersama mereka selepasa masa pensiun. Namun, rupanya hal tersebut tidak terwujud seperti yang diharapkan hingga membuat keduanya mengambil tindakan hukum.

“Putra saya telah menikah selama enam tahun tetapi mereka masih belum merencanakan bayi. Setidaknya jika kita memiliki cucu untuk menghabiskan waktu bersama, rasa sakit kita akan tertahankan."” kata Prasad.

3 dari 4 halaman

Menuntut gugatan Rp 9 Miliar jika tidak hamil dalam satu tahun

Sanjeev Prasad sendiri merupakan pensiunan berusia 62 tahun. Dirinya mengklaim telah menghabiskan tabungan keluarganya untuk sang putra selama bertahun-tahun. Bahkan, ia juga membiayayi pelatihan pilot senilai Rp 900 juta di Amerika Serikat, pernikahan mewah pada 2016 serta bulan madu sang anak di Thailand. Tak hanya itu saja, ia juga membantu membelikan sebuah mobil dengan harga Rp 1 milar.

Semua yang diminta oleh sang putra itu pun diharapkan mendapakan balasan dari sang putra yang berusia 35 tahun dan istrinya dengan mendapatkan seorang cucu.

"Kami bahkan mengambil pinjaman 2 juta rupee (Rp 377 juta) untuk pendidikannya. Tetapi terlepas dari semua upaya kami, putra saya dan istrinya telah menyebabkan siksaan mental dengan tidak memberi kami cucu. Masyarakat juga mempertanyakan kami, menyebabkan rasa sakit lebih lanjut.” lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Gugatan bisa dibatalkan

Pengacara dari Sanjeev dan Sadhana Prasad, Arvind Kumar Srivastava menyebutkan jika Sanjeev dan Sadhana Prasad tengah mencari pembayaran kembali pengeluaran yang diklaim untuk putra mereka sebesar 25 juta ripee atau sekitar Rp 4,7 miliar ditambah biaya ganti rugi dengan nilai yang sama. Ataum sang putra, Sagar bersama sang istri bisa hamil dalam waktu satu tahun maka gugatan tersebut akan dibatalkan.

“Mereka menuntut uang karena kekejaman mental. Adalah impian setiap orang tua untuk menjadi kakek-nenek. Mereka telah menunggu selama bertahun-tahun untuk menjadi kakek-nenek. Mereka telah berusaha meyakinkan putra dan istrinya, tetapi mereka tidak mengindahkan tuntutan mereka. Mereka patah hati karena mereka akan mati tanpa melihat cucu mereka.” ujar pengacara Prasad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.