Sukses

7 Doa Menjenguk Orang Sakit yang Diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW

Doa menjenguk orang sakit yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW bisa kamu praktikkan.

Liputan6.com, Jakarta Doa menjenguk orang sakit perlu dipahami oleh setiap muslim. Saat menjenguk orang yang sedang sakit tentunya kamu ingin orang tersebut segera sembuh. Oleh karena itu, kamu harus tahu doa memohon kesembuhan.

Seorang muslim diajarkan untuk mendoakan orang yang sakit agar segera sembuh. Ini juga sebagai amalan yang mendatangkan pahala. Doa untuk kesembuhan orang sakit ada banyak, beberapa di antaranya telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Doa menjenguk orang sakit yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW bisa kamu praktikkan. Doa untuk orang sakit menjadi permohonan pada Allah yang Maha Kuasa untuk memohon ampunan dan kesembuhan. Orang yang sedang sakit tentunya juga harus berdoa untuk kesembuhan dirinya sendiri.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/5/2022) tentang doa menjenguk orang sakit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Doa Menjenguk Orang Sakit

Doa menjenguk orang sakit tentunya dilantunkan agar orang sakit tersebut lekas sembuh. Doa menjenguk orang sakit yang pertama adalah doa yang pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW membaca doa menjenguk orang sakit ini ketika menjenguk Salman Al-Farisi RA. Doa ini juga bisa kamu baca untuk mendoakan orang sakit yang sedang dijenguk:

Syafakallahu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘afāka fī dīnika wa jismika ila muddati ajalika.

Artinya:

" Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia."

Doa menjenguk orang sakit berikutnya, dicontohkan Rasulullah SAW ketika menjenguk Sa'ad bin Abi Waqash sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim:

Allahummasyfi Sa‘dan. Allahummasyfi Sa‘dan. Allahummasyfi Sa‘dan.

Artinya:

“ Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad."

Doa menjenguk orang sakit berikutnya juga bisa kamu baca walaupun tidak dapat menjenguknya. Mendoakan orang sakit disunahkan oleh Rasulullah SAW. Berikut doa menjenguk orang sakit:

Allahumma rabban nasi, adzhibil ba’si Isyfi Antas syafi Laa syafiya illa anta syifa’an laa yughadiru saqaman.

Artinya:

"Yaa Allah, Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh. Tak ada penawar selain dari penawar-Mu, penawar yang menghabiskansakit dan penyakit."

3 dari 4 halaman

Doa Menjenguk Orang Sakit

Doa menjenguk orang sakit yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW tentunya harus kamu ikuti. Dalam Kitab Al Adzkar karangan Imam Nawawi, berikut doa menjenguk orang lain, yaitu saat mendoakan orang sakit yang ada di hadapanmu:

Imsahil ba’sa rabban naasi. Bi yadikas syifaa’u. Laa kaasyifa lahu illaa anta.

Artinya:

“ Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Engkau."

Doa kedua bisa dibacakan untuk memohon kesembuhan pada orang yang sedang sakit. Berikut doa menjenguk orang sakit:

Amsihil ba’sa rabbannaasi biyadikas syifaa’u laa kaasyifa lahu illa anta.

Artinya: "Hilangkanlah penyakit wahai Tuhan segala manusia. Di tangan-Mu kesembuhan. Tak ada yang menghilangkan penyakit, selain dari pada-Mu sendiri."

Selain doa di atas, ada doa untuk kesembuhan orang sakit lainnya. Doa ini juga berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Bahwa Rasulullah SAW menganjurkan membaca doa berikut ini di hadapan orang sakit sebanyak 7 kali. Berikut doa orang sakit selanjutnya:

As’alu allahal adzhiima rabbal ‘arsyil ‘adzhiimi an yassfiyaka.

Artinya:

“ Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu."

Doa untuk orang sakit lainnya juga meliputi:

Syafakillah syifaan ajilan, syifaan la yughadiru ba'dahu saqaman.

Artinya: “ Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya.”

4 dari 4 halaman

Etika Menjenguk Orang Sakit

Perhatikan Waktu Kedatangan

Etika pertama yang harus diketahui saat menjenguk orang sakit adalah memperhatikan waktu kedatangan. Orang yang sedang sakit tentunya butuh istirahat yang tenang dan nyaman. Waktu kunjungan yang tidak tepat dapat mengganggu porsi istirahat orang yang sedang sakit tersebut. Oleh karena itu, hindari membesuk di saat waktu tidur siang atau malam hari menjelang waktu istirahat.

Menghubungi orang yang dibesuk terlebih dahulu sebelum mengunjunginya merupakan hal yang perlu kamu lakukan sebelum menjenguk. Hal ini tentunya akan membuat waktu istirahat orang yang dibesuk jadi tidak terganggu karena telah terjalin komunikasi yang baik.

Membatasi Waktu Besuk

Kedatangan menjenguk orang sakit hanya untuk menunjukkan perhatian dan memberikan dukungan agar ia segera pulih, bukan malah bercerita tentang hal yang tidak seharusnya menjadi fokus orang yang sedang sakit. Sebaiknya batasi waktu besuk maksimal hanya 30 menit saja. Hal ini dilakukan agar kunjungan yang kamu lakukan tidak mengganggu waktu istirahat orang yang sedang sakit dan agar energi orang yang sakit tidak dihabiskan untuk menyambut tamu saja.

Memilih 'buah tangan'

Memilih 'buah tangan' tentunya menjadi suatu hal yang sangat penting dalam etika menjenguk orang sakit. Sebelum memilih 'buah tangan', kamu harus mengetahui riwayat penyakit yang diderita orang yang akan kamu besuk. Lalu, setelah itu baru sesuaikan dengan apa yang akan kamu bawa. Misalnya ketika akan menjenguk kerabat yang memiliki riwayat diabetes, sebaiknya hindari membawa 'buah tangan' yang mengandung kadar gula atau karbohidrat tinggi seperti kue. Sebaliknya, bawakan buah-buahan segar yang lebih bersahabat dengan kesehatan.

Pembahasan tentang Penyakit

Tidak semua orang akan bercerita tentang keadaan penyakitnya. Beberapa orang memilih menyimpan sendiri riwayat penyakitnya dan tidak ingin bercerita panjang lebar mengenai kondisi tubuhnya. Oleh karena itu, bila tidak ada cerita yang terlontar dari kerabat yang sedang sakit, sebaiknya kamu tidak menanyakan perihal penyakitnya.

Selain itu, jika sudah bercerita tentang riwayat penyakit, sebaiknya kamu tidak menceritakan tentang kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada orang yang sedang sakit. Lebih baik jangan menambah beban pikirannya dengan membandingkan kondisi pasien dengan kondisi orang lain, apalagi bila ujung kisahnya berakhir tragis.

Hindari Mengkritisi Kondisi Fisiknya

Berbagai kalimat seperti “Turun berapa banyak, kok kurus banget". Merupakan kalimat yang dapat menurunkan semangat orang yang dijenguk. Hal ini juga dapat menimbulkan efek negatif pada kemajuan kesembuhan orang yang sedang sakit.

Sebaiknya, sampaikan kata-kata yang membuat orang yang sedang sakit menjadi bersemangat seperti, "Kita semua selalu ada kapan pun dibutuhkan". Dengan demikian, ia akan merasa selalu punya dukungan dan pengharapan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.