Sukses

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan, Niat, Anjuran, dan Doanya

Sholat gerhana termasuk sholat sunah yang sangat dianjurkan.

Liputan6.com, Jakarta Tata cara sholat gerhana bulan penting diketahui. Sholat gerhana termasuk sholat sunah yang sangat dianjurkan. Tata cara sholat gerhana bulan menjadi sebuah pengingat akan kebesaran Allah.

Melakukan tata cara sholat gerhana bulan dijadikan pengingat bahwa hanya Allah yang berkuasa atas segala sesuatu di langit dan di bumi. Nama lain dari sholat gerhana adalah salat kusufain. Sholat gerhana bulan disebut dengan sholat khusuf. 

Tata cara sholat gerhana bulan punya sejumlah perbedaan dari sholat sunah lainnya. Perbedaan tata cara sholat gerhana bulan terletak pada niat dan gerakannya. Ada juga ketentuan-ketentuan lain dalam tata cara sholat gerhana bulan yang perlu diperhatikan.

Berikut tata cara sholat gerhana bulan, niat, dan gerakannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(10/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Anjuran sholat gerhana

Hukum sholat gerhana adalah sunnah muakkad. Hukum ini didukung oleh mayoritas ulama. Anjuran sholat gerhana didasarkan pada firman Allah Surat Fushilat ayat 37:

“Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud kepada matahari dan jangan pula pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya.”

Selain itu, anjuran sholat gerhana juga didukung oleh hadis berikut:

“Sungguh gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah. Karenanya jika kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkitlah dan sholatlah kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3 dari 6 halaman

Niat sholat gerhana bulan

Niat untuk imam

‘Usholli sunnatal khusuufi rokataini imaaman lillahi ta'alaa’.

Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."

Niat makmum

‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa’.

Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat sholat gerhana bulan sendirian

‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'alaa’

Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."

4 dari 6 halaman

Ketentuan sholat gerhana bulan

Berikut ketentuan tata cara sholat gerhana bulan adalah:

1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.

2. Sholat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.

3. Sebelum sholat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, “ as-Shalatu jami'ah.”

4. Dalam sholat gerhana tidak ada adzan dan iqamah.

5. Niat melakukan sholat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum.

6. Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.

7. Setiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud.

8. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.

9. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.

10. Setelah sholat disunahkan untuk berkhutbah.

11. Umat muslim yang hendak menjalankan sholat gerhana disunahkan mandi, berdoa, membaca takbir, dan sedekah.

12. Sunah membaca surat Al Baqarah atau yang semacamnya pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Imran pada berdiri berikutnya

13. Sunnah membaca tasbih pada rukuk dan sujud dengan dipanjangkan.

14. Sunnah membaca dengan jahr (jelas) pada gerhana bulan dan Sirr (pelan) pada gerhana matahari.

5 dari 6 halaman

Tata cara gerhana bulan

Berikut tata cara gerhana bulan:

1. Niat

2. Takbiratul Ihram.

3. Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan surat yang panjang.

4. Ruku'. Disunnahkan waktu ruku' lama, seperti waktu berdiri.

5. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.

6. Ruku' lagi. Disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku pertama.

7. I'tidal.

8. Duduk di antara dua sujud.

9. Sujud kedua.

10. Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan lainnya

11. Ruku'. Disunnahkan waktu ruku' lama, seperti waktu berdiri.

12. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya.

13. Ruku' lagi. Disunnahkan waktu ruku' lebih pendek dari ruku' pertama.

14. I'tidal

15. Sujud

16. Duduk di antara dua sujud.

17. Sujud kedua.

18. Duduk Tahiyah akhir.

19. Salam.

Jika sholat gerhana bulan ini dilakukan berjamaah di masjid, maka dianjurkan untuk para makmum mendengarkan khutbah dari imam. Namun jika sholat sendirian di rumah, maka tidak perlu berkhutbah.

6 dari 6 halaman

Doa setelah sholat gerhana

Setelah salam, dalam tata cara sholat gerhana bulan disunahkan untuk berdoa. Berikut doa setelah sholat gerhana:

Wama ya'zubu 'arrabbika min mitzqoli dzarratin fil ardli wa la fis samaa i wa la ashghara min dzalika wa man akbara illa fi kitaabim mubin.

Artinya: " Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.