Sukses

7 Cara Mengatasi Ketindihan saat Tidur, Kenali Penyebabnya

Ketindihan dikenal juga dengan sebutan sleep paralysis.

Liputan6.com, Jakarta Cara mengatasi ketindihan saat tidur mungkin bikin banyak orang penasaran. Pasalnya, kondisi ini sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Padahal, ketindihan dapat dijelaskan secara medis dan dapat diatasi dengan beberapa cara sederhana. 

Ketindihan dikenal juga dengan sebutan sleep paralysis. Ketindihan adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat bergerak dan berbicara saat akan bangun tidur. Tidak mengherankan orang yang mengalaminya merasa panik dan ketakutan.

Pasalnya, ketindihan terjadi ketika kamu dalam kondisi sadar, namun tubuh seakan-akan lumpuh dalam beberapa detik hingga menit. Untuk mengenali cara mengatasi ketindihan saat tidur kamu perlu mengenali penyebabnya terlebih dahulu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/4/2022) tentang cara mengatasi ketindihan saat tidur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Ketindihan

Ketindihan adalah kondisi yang disebut juga dengan sleep paralysis. Sleep paralysis atau ketindihan adalah keadaan di mana kamu ingin bangun dari tidur tapi tidak dapat bergerak dan berbicara. Hal itu bisa terjadi dalam hitungan detik hingga menit. Kondisi ketindihan ini bisa dialami oleh siapa pun, baik orang dewasa maupun anak-anak.

Ada yang mengira keadaan tersebut hanyalah bagian dari mimpi buruk. Namun di saat seperti itu, kamu berada dalam keadaan sadar. Ketindihan sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis karena kadang kala disertai dengan adanya halusinasi saat tidur ataupun ketika bangun tidur. Halusinasi ini bisa berupa kamu merasakan kehadiran seseorang, seperti terhimpit, hingga merasa tercekik.

Sebelum mengenali cara mengatasi ketindihan saat tidur, kamu perlu mengenali penyebabnya terlebih dahulu. Penyebab utama ketindihan atau sleep paralysis masih belum diketahui secara pasti.  Namun, kamu bisa mengenali beberapa faktor penyebabnya. Para ilmuwan mengidentifikasi beberapa keadaan yang dapat meningkatkan risiko sleep paralysis, antara lain:

1. Memiliki pola tidur yang buruk dan gangguan tidur, seperti insomnia, kurang tidur, dan narkolepsi. Sleep paralysis biasanya sering terjadi pada para pekerja shift.

2. Tidur dalam posisi telentang juga dapat menjadi faktor utama terjadinya sleep paralysis. Hal itu terjadi karena adanya tekanan pada paru-paru.

3. Adanya faktor genetika yang mewarisi gangguan sleep paralysis.

4. Kondisi mental yang sedang buruk dan memiliki gangguan kesehatan mental, seperti PTSD, trauma, dan gangguan kecemasan lainnya.

3 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Ketindihan saat Tidur

Memperbaiki pola tidur

Cara mengatasi ketindihan saat tidur yang pertama yaitu memperbaiki pola tidur. Memperbaiki pola tidur ini seperti memastikan bahwa kamu mendapatkan waktu tidur sekitar enam hingga delapan jam setiap harinya. Tidurlah 6-8 jam tiap malamnya.

Selalu tidur dan bangun dengan jadwal yang sama

Selain itu, cara mengatasi ketindihan saat tidur yaitu dengan membiasakan tidur malam serta bangun pagi di waktu yang sama setiap harinya. Kamu harus bangun dan tertidur di jam yang sama setiap harinya, bahkan saat hari libur atau akhir pekan sekalipun. Kamu juga harus memperhatikan agar tidur tidak terganggu, karena sering terbangun di malam hari meningkatkan risiko terjadinya ketindihan.

Mengubah posisi tidur

Cara mengatasi ketindihan berikutnya adalah mengubah posisi tidur. Hal ini berkaitan dengan orang yang mengalami sleep pralaysis kerap kali melakukan posisi tidur telentang. Jadi, untuk menghindari ketindihan, kamu bisa mengubah posisi tidur dengan menyamping. Namun, beberapa orang juga pernah mengalami sleep paralysis saat tertidur dengan posisi menyamping atau tengkurap. Jadi, kamu perlu tidur dengan posisi yang paling nyaman.

Membuat suasana ruang tidur yang nyaman

Ruang tidur yang nyaman akan memengaruhi kualias tidur kamu. Hal ini juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi ketindihan yang ampuh. Untuk membuat suasana kamar yang nyaman, kamu bisa memastikan kamar tidur bersih, sejuk, dan memiliki pencahayaan yang redup.

Selain itu, gunakan kasur dan bantal yang nyaman serta jauhkan diri dari peralatan elektronik, seperti televisi dan ponsel, setidaknya 30 menit sebelum tidur

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Ketindihan saat Tidur

Relaksasi

Cara mengatasi ketindihan berikutnya adalah dengan relaksasi atau menenangkan diri. Kamu bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang menenangkan, seperti relaksasi otot, meditasi, mendengarkan lagu, membaca, dan sebagainya. Bila pernah memiliki pengalaman ketindihan sebelumnya, maka relaksasi membuat kamu lebih tenang ketika mendekati waktu tidur.

Metode relaksasi otot dan pikiran melalui meditasi bahkan dipercaya dapat membantu mengurangi tekanan di dada, otot kaku, dan halusinasi saat mengalami sleep paralysis. Meditasi juga berguna untuk mengendalikan pikiran negatif yang berpotensi mengganggu kesehatan mental dan memperburuk kualitas tidur kamu.

Menghindari stres

Stres umumnya dapat menyebabkan gangguan tidur dan meningkatkan risiko seseorang mengalami sleep paralysis. Untuk mengurangi stres, kamu dapat melakukan berbagai cara, mulai dari mencoba relaksasi dengan menyalakan lilin aromaterapi atau mendengarkan musik yang disukai sebelum tidur.

Kurangi minuman berkafein dan alkohol

Konsumsi kafein dalam jumlah banyak dapat membuat kamu susah tidur dan merasa lebih mudah cemas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, stres dan gangguan cemas dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami sleep paralysis. Jadi, kamu harus membatasi konsumsi minuman berkafein menjelang tidur dan perbanyak minum air putih.

Selain itu, konsumsi minuman beralkohol juga bisa berdampak buruk pada kualitas tidur. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi alkohol sebelum tidur memang dapat tidur nyenyak, tetapi mudah terbangun di tengah malam dan sulit untuk tidur kembali. Menghindari alkohol, bisa menjadi cara mengatasi ketindihan saat tidur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.