Sukses

Hadits Puasa Syawal, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Keutamaannya

Puasa Syawal merupakan puasa sunah enam hari yang dikerjakan pada bulan Syawal.

Liputan6.com, Jakarta Hadits puasa Syawal perlu diketahui serta dipahami bagi umat Muslim. Puasa Syawal merupakan puasa sunah enam hari yang dikerjakan pada bulan Syawal. Bagi yang melaksanakan puasa sunnah ini, maka akan mendapatkan pahala seperti berpuasa selama setahun penuh.

Sebagaimana hal ini sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW sendiri, yang berbunyi,

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, ia akan mendapat pahala seperti setahun penuh”. (HR Muslim).

Hadits tentang puasa Syawal menjelaskan mengenai keutamaan dan waktu menjalankannya. Hadits tersebut dapat menjadi dasar dan pedoman umat muslim dalam menjalankan puasa Syawal 6 hari.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai hadits puasa Syawal beserta bacaan niat dan keutamaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/4/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hadits tentang Puasa Syawal

Puasa Syawal adalah salah satu keberkahan yang diberikan Allah SWT. Melakukan puasa Syawal selama enam hari juga memiliki banyak keutamaan. Puasa yang dapat dimulai pada hari kedua Idul Fitri ini merupakan upaya istiqomah mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Hadits yang mendasari puasa Syawal salah satunya diriwayatkan An-Nasa'i. Bunyi dari hadits tersebut adalah sebagai berikut,

Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat. Jika sempurna maka semuanya akan tercatat lengkap, dan jika ada yang kurang Allah SWT akan berkata, "Periksalah jika hambaku melakukan ibadah sunnah (nafil)." Jika dia melakukannya maka ibadah wajib akan dilengkapi dari yang sunnah." (HR An-Nasa'i).

Perumpamaan dari ibadah puasa Syawal ini adalah seperti melakukan puasa tiada henti. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim, yaitu:

Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim).

Perlu diketahui puasa Syawal harus dilakukan secepat mungkin bagi setiap Muslim yang mampu. Namun, bagi wanita sebaiknya menyelesaikan utang puasa lebih dulu, baru kemudian melakukan puasa Syawal.

Selain itu, umat Muslim juga tidak hari melakukannya selama 6 hari berturut-turut secara langsung. Puasa Syawal ini boleh dilakukan secara terpisah, asalkan masih dalam bulan Syawal, bergantung pada kondisi tiap orang. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Thawban,

Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa." (HR Ibnu Majah).

An Nawawi dalam Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzab mengatakan sebagai berikut,

"Fuqoha' kami menyatakan, dianjurkan berpuasa enam hari bulan Syawal secara berturut-turut di awal bulan Syawal. Namun jika dilakukan secara terpisah atau tidak dilakukan di awal Syawal tidaklah mengapa dan sudah teranggap melakukan sunnah ini karena keumuman makna hadis dan kemutlakannya. Tidak ada perbedaan pendapat di antara kami dalam masalah ini. Pendapat senada juga dinyatakan oleh imam Ahmad dan Daud."

3 dari 4 halaman

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa Syawal juga punya keutamaan yang istimewa karena berpuasa selama 6 hari di bulan Syawal, hitungannya sama dengan berpuasa seperti setahun penuh. Keutamaan puasa Syawal tertuang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, sebagai berikut.

"Barang siapa yang berpuasa ramadhan kemudian berpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahu penuh." (HR Muslim).

Selain anjuran dari beberapa riwayat, umat muslim yang menjalankan puasa selama enam hari, diriwayatkan dalam Hadits Ibnu Majah dari Thawban, juga mendapatkan keutamaan kebaikan.

Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 20 kebaikan serupa.” (HR Ibnu Majah).

Selain keutamaan tersebut, terdapat pula keutamaan yang lainnya yaitu seseorang yang menjalankan puasa Syawal 6  hari akan diberi ganjaran berupa pahala sepuluh kali lipat. Hal ini telah dijelaskan dalam hadit yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub yang berbunyi:

"Barang siapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas Idulfitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat."

Tak hanya itu, anda juga akan mendapatkan pertolongan Rasulullah. Hal ini diterangkan dalam hadits riwayat At Tirmidzi menyebutkan:

"Siapa yang menghidupkan sunnahku maka sungguh ia mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku bersamaku di surga."

4 dari 4 halaman

Bacaa Niat Puasa Syawal

Untuk memantapkan hati, dianjurkan bagi anda yang ingin menjalankan puasa Syawal dengan melafalkan niatnya. Berikut ini lafal niat puasa Syawal enam hari:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Bagi anda yang mendadak di pagi harinya ingin mengamalkan puasa Syawal ini, tentunya juga diperbolehkan baginya untuk berniat sejak anda berkehendak puasa sunah karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.

Sedangkan untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Oleh karena itu, dianjurkan juga untuk melafalkan niat puasa Syawal enam hari di siang hari. Berikut lafalnya:

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.