Sukses

Demi Penelitian, Mahasiswa Ini Berikan Uang Rp 5 Juta Bagi yang Mau Tidur 30 Malam

Sayembara untuk tidur bakal dapat uang Rp 5 Juta.

Liputan6.com, Jakarta Tidur menjadi kebutuhan setiap orang. Bukan hanya sekedar mengistirahatkan badan, namun tidur berkualitas penting untuk menjaga kesehatan. Berbagai riset dilakukan agar mencetuskan gagasan baru bagaimana meningkatkan kualitas tidur seseorang. 

Seperti yang dilakukan sekelompok mahasiswa asal Malaysia ini. Demi penelitian, mereka rela merogoh kocek bagi siapa saja yang mau tidur secara rutin. Para pelajar di Universiti Malaya ini bakal memberikan uang sebesar Rp 5 juga bagi mereka yang bersedia tidur dengan jadwal rutin selama 30 malam. 

“Kami mencari tim sebanyak 12 orang untuk menjadi “Sleep Reviewers” selama 30 hari dan dapatkan upah sebesar RM 1,500 (setara Rp 5 juta) hanya dengan tidur,” tulis poster yang dibuat para peneliti.

Ketentuan mendaftar bagi siapa saja yang mau juga tak begitu rumit. Bahkan sampai membludaknya, pendaftaran bagi relawan yang mau dibayar saat tidur ini ditutup dengan cepat. 

Berikut Liputan6.com merangkum kisah unik ini melansir dari World Of Buzz, Sabtu (23/4/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dibayar untuk Tidur

Siapa yang tak mau jika tidur mampu menghasilkan uang. Banyak orang yang berbondong-bondong mendaftar pencarian relawan bagi para mahasiswa Universiti Malaya ini. Miss Saffa yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan kepada WORLD OF BUZZ, bahwa para peserta harus menjalani pemeriksaan sebelum mereka diizinkan untuk menuju tempat tidur.

“Setelah memenuhi syarat, mereka harus pergi ke rumah tidur hanya untuk tidur. Setelah menyelesaikan 30 malam tidur, para peserta akan dihargai Rp 5 juta,” ujar Miss Saffa.

3 dari 3 halaman

Kriteria Mudah, Pelamar Membludak

Ketentuan yang dibebankan kepada pendaftar tak sesulit dengan uang yang diberikan. Mereka bisa seorang pria dan wanita dan berusia usia 20-40 dengan berat badan normal. Selain itu mereka harus memiliki kemampuan untuk tidur di rumah yang terletak di Subang.

Mereka juga harus punya tubuh yang sehat atau mengalami gangguan tidur ringan (terlambat tidur). Selain itu mereka yang didiagnosis dengan penyakit kronis atau gangguan tidur bisa berkenan ikut. Kecuali penderita insomnia, sindrom kaki gelisah, narkolepsi & sleep apnea) tidak memenuhi syarat untuk mendaftar dalam penelitian ini.

Karena posternya menjadi viral, pendaftaran untuk menjadi peserta telah ditutup karena penerimaan yang luar biasa,” pungkas Miss Saffa. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.