Sukses

Selain Indonesia, 5 Negara Ini Juga Memiliki Pawang Hujan

Ternyata negara lain juga punya pawang hujan seperti di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Belakangan masyarakat Tanah Air menyoroti sosok Rara Istiati Wulandari yang merupakan seorang pawang hujan. Dirinya ramai jadi perbincangan usai aksinya mencuri perhatian di ajang balapan MotoGP 2022 di Mandalika.

Para pembalap sempat diharuskan berhenti lantaran Mandalika diguyur hujan deras saat balapan berlangsung. Bahkan video petir menyambar lintasan sirkuit pun beredar di media sosial. Saat itulah sosok Rara sang pawang hujan muncul dengan aksi ritualnya hingga menjadi sorotan dunia. 

Rupanya bukan hanya di Indonesia saja yang memiliki pawang hujan. Beberapa negara ini juga diketahui mempercayai kekuatan supranatural yang bisa mengendalikan hujan dan cuaca.

Penasaran negara mana saja? Berikut ini 5 negara yang juga memiliki pawang hujan seperti di Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Rabu (23/3/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Jepang

Salah satu negara yang juga percaya dengan adanya pawang hujan yakni Jepang. Jika di Indonesia apwang hujan adalah seseorang yang memiliki keuatan supranatural, di Jepang pawang hujan disimbolkan dnegan bentuk bonke lucu berbwarna putih.

Boneka tersebut bernama Teru Teru Bozu atau “boneka penangkal hujan”. Siapapun bisa membuat boneka ini. Masyarakat Jepang membuatnya dari kertas tisu atau kain yang tampak seperti hantu. Lalu digantung di luar pintu dan jendela dengan harapan cuaca akan cerah.

Boneka ini banyak dijumpai entah di film, anime, atau foto di Jepang. Meski memiliki bentuk yang lucu, namun kisah dibaliknya cukup menyeramkan. Kisah Teru Teru Bozu adalah kematian tragis "Biksu Cuaca Baik" di Jepang masa feodalism. Biksu tersebut menyebut desa mereka akan berhenti diguyur hujan.

Namun hal itu tak kunjung terjadi sehingga tuan tanah  marah dan memenggal kepalanya lalu dibalut kain putih. Kemudian digantung sebagai harapan cuaca yang baik kepada dewa.

3 dari 6 halaman

2. Thailand

Negara selanjutnya yakni Thailand. Ritual pawang hujan di Thailand hampir mirip dengan di Indonesia. Ritual mereka yakni dengan menancapkan cabai dan bawang di lidi lalu kemudian ditancapkan ke tanah. 

Hal yang berbeda yakni mereka percaya untuk mengendalikan hujan dengan menancapkan serai dengan posisi terbalik dan harus ditancapkan di tanah milik seorang gadis yang masih perawan. Maka gadis perawan itu jugalah yang harus melakukan ritual pawang hujan.

4 dari 6 halaman

3. Prancis

Siapa sangka jika kepercayaan akan pawang hujan juga ada di benua Eropa, salah staunya di Prancis. Seorang pawang hujan pernah disewa saat pagelaran Fashion Show di Rio de Janeiro dan Kyoto pada 2018 lalu oleh Louis Vuitton. 

Pawang hujan tersebut disewa untuk acara itu agar rencana acara tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan hujan karena acara dilakukan secara outdoor.

5 dari 6 halaman

4. Inggris

Jika kamu ingin menyewa pawang hujan di Inggris, siap-siap kamu harus merogoh kocek cukup dalam. Hal itu lantaran pawang hujan di Inggris menggunakan metode dan teknologi canggih. Salah satu perusahaan yang menyediakan pawang hujan ialah Oliver’s Travel.

Perusahaan ini akan menggunakan pesawat terbang dan alat canggih lainnya yang nantinya akan diterbangkan seminggu sebelum acara. Mereka menyebarkan partikel lodida yang bertujuan untuk menurunkan hujan lebih cepat sebelum acara, sehingga pada hari H acara cuacanya akan menjadi cerah.

6 dari 6 halaman

5. Afrika Selatan

Suku Pedi di Afrika Selatan memiliki pawang hujan yang disebut dengan Moroka. Saat suku ini melakukan ritual, biasanya mereka menggunakan uang atau benda yang dipersembahkan kepada Moroka agar bisa dilakukan panggilan atau pengalihan hujan.

Semakin besar uang atau persembahan, maka hujan yang datang akan lebih besar. Prosesnya pun cukup unik, di mana anak gadis dan laki-laki bersama para pemimpin suku memukul tongkat ke tanah seraya berteriak memanggil hujan.

Untuk menangkal hujan, Suku Pedi memakai kulit dari sapi yang kini berganti menjadi sepatu kulit dari sapi yang dibawa wanita tua selama upacara penolakan hujan berlangsung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.