Sukses

Kerja Paruh Waktu Jadi Petani di Jepang, Mahasiswa Ini Dapat Gaji Rp 1,3 Juta per 8 Jam

Pengalaman mahasiswa Indonesia di Jepang: kerja enggak bikin lelah, tapi gaji melimpah.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah video kisah pengalaman mahasiswa Indonesia yang mencoba peruntungan bekerja paruh waktu ketika berada di Jepang. Tidak disangka pendapatan yang diterima membuat mereka semakin bersemangat untuk melakukan kerja paruh waktu tersebut. Rupanya, sekelompok mahasiswa Indonesia itu mencoba jadi petani padi.

Video tersebut dibagikan oleh laman TikTok @heyedle. Cerita dalam video yang memperlihatkan sejumlah mahasiswa Indonesia bekerja paruh waktu menjadi petani itu pun viral di media sosial TikTok. Pekerjaan yang kurang menarik minat sebagian para anak muda di Indonesia ini rupanya digandrungi oleh para mahasiswa di Negeri Sakura itu.

Bagaimana tidak, gaji yang diberikan cukup bikin melongo. Hanya dengan bekerja 8 jam sehari, mereka berhak mendapat penghasilan sekitar Rp1,3 juta. Menurut pemilik akun, pekerjaan yang dilakoni juga tidak begitu banyak menguras tenaga.

"Part time dapet sekitar 1,3jt/ 8 jam. Gimana enggak semangat coba?!! Mana nggak capek sama sekali," tulis pemilik akun dalam keterangan video, dikutip Liputan6.com dari laman TikTok @heyedle, Selasa (1/2/2022).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kerja tidak lelah, pendapatan melimpah

Video yang diunggah pada Minggu, (30/1/2022) itu menampilkan sang pemilik akun yang merupakan salah satu dari sejumlah mahasiswa Indonesia yang bekerja paruh waktu menjadi petani padi di Jepang. Perempuan itu mengatakan bahwa dirinya dan teman-teman mendapatkan gaji sebesar 10 ribu yen atau setara dengan Rp1,3 juta per hari.

Per hari, sejumlah mahasiswa itu bekerja dalam waktu 8 jam. Ia juga menjelaskan kegiatan yang dilakukan sebagai petani padi di sana. Ia menuliskan jika hal yang dilakukan meliputi memasukan tanah, bibit di naungan plastik pakai mesin. Hal itu yang membuatnya tidak lelah selama bekerja.

"Nyoba jadi petani padi di Jepang. Ngapain aja? Masukin tanah, bibit di naungan plastik, pakai mesin jadi enggak capek sama sekali," jelasnya.

 

3 dari 4 halaman

Masuk koran Jepang

Dalam video, terlihat sejumlah mahasiswa Indonesia yang bekerja paruh waktu jadi petani itu sedang beristirahat di dalam sebuah ladang. Mereka tampak berbincang-bincang dengan beberapa bapak petani padi di Jepang.

Perempuan ini juga menampilkan rekaman video saat ia dan teman-temannya tengah menghitung uang penghasilan saat menjadi petani padi paruh waktu di Jepang. Menurutnya, para petani padi itu juga membantu mereka sehingga mereka tidak merasa kesulitan dalam bekerja.

"Petaninya baik semua dan ngebantuin banget. Dibantu banget, berasa dapet gaji buta," canda pemilik akun.

Bahkan, sejumlah mahasiswa Indonesia ini juga sempat masuk koran Jepang karena mereka mencoba mesin terbaru saat bekerja paruh waktu.

 

4 dari 4 halaman

Komentar warganet

Video yang telah ditonton hingga 2 juta kali itu menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang mengatakan bahwa gaji yang didapat mahasiswa tersebut sepadan dengan biaya hidup di Jepang.

"Gaji gede, biaya hidup harian juga gede ditambah pajak," tulis akun @samueljck.

"Keren, saudaraku magang jadi gemba engga sampai sehari Rp 1 juta di tempatnya huhu," ujar akun @bagelthebeagles.

"Jadi kangen waktu magang di Jepang," tulis akun @beeuti08.

"Mantap ya di negara orang kerjanya sangat dihargai dengan upah sesuai dengan lelahnya," tulis akun @terserahlah2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.