Sukses

6 Fakta Kasus Novia Widyasari, Kekasih Sudah Diamankan Polisi

Tagar #savenoviawidyasari masih menjadi trending di Twitter.

Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini publik dikejutkan dengan kabar meninggalnya mahasiswi bernama Novia Widyasari Rahayu. Mahasiswi Universitas Brawijaya Malang ini ditemukan tewas di dekat makam ayahnya, di Mojokerto pada Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban diduga bunuh diri karena ditemukan sebuah botol cairan yang diduga racun di dekat jasad korban.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyatakan, hasil penelusuran pihaknya ke keluarga, korban kedapatan beberapa kali mencoba bunuh diri dengan meminum cairan potasium.

"Kita sudah temui ibunya, dia mengakui korban dalam kondisi Depresi dan beberapa kali hendak bunuh diri minum potasium," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko.

Kabar meninggalnya Novia Widyasari ini menjadi trending di Twitter hingga publik meminta jika kasus tersebut segera dituntaskan. Kabar terbaru, kekasih Novia yang berprofesi sebagai polisi bernama Randy Bagus sudah ditangkap oleh pihak berwajib.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang fakta kasus Novia Widyasari, Minggu (5/11/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Dugaan Perkosaan

Dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh Novia Widyasari juga diduga berhubungan dengan dugaan pemerkosaan. Dikonfirmasi dugaan korban depresi akibat diperkosa sang pacar, berinisial R yang merupakan anggota polisi di Pasuruan, Gatot menjawab, itu perlu pendalaman khusus.

"Kejadian bunuh dirinya dengan informasi yang ada harus dibuktikan dulu kebenarannya. Karena masih belum ditemukan kaitannya," Ungkap Kombes Pol Gatot Repli Handoko.

"Tapi yang bersangkutan juga dilakukan pemeriksaan sama Propam. Untuk dicek dan diklarifikasi dugaan itu," ucap Kombes Gatot.

Gatot menceritakan kronologi kejadian itu, awalnya Polres Mojokerto Kabupaten mendapatkan informasi ada seorang wanita meninggal dunia di dekat makam pada 2 Desember kemarin.

"Kemudian didatangi dan dicek identitasnya ternyata korban bernama Novia. Selanjutnya kita hendak melakukan otopsi namum orangtua korban tidak mengizinkan," ujarnya.

3 dari 7 halaman

2. Korban Beberapa Kali Coba Bunuh Diri

Meninggalnya mahasiswa bernama Novia Widyasari tentunya mengejutkan publik. Hingga saat ini, kasus tersebut masih terus diusut. Tagar #savenoviawidyasari pun masih trending hingga curhatan-curhatan Novia pun mencuat ke publik.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyatakan, hasil penelusuran pihaknya ke keluarga, korban kedapatan beberapa kali mencoba bunuh diri dengan meminum cairan potasium.

"Kita sudah temui ibunya, dia mengakui korban dalam kondisi Depresi dan beberapa kali hendak bunuh diri minum potasium," ujarnya.    

4 dari 7 halaman

3. Melakukan Aborsi Sebanyak Dua Kali

Polisi sebut Bripda Randy Bagus Hari Sasongko, anggota Polri dari Polres Pasuruan Kabupaten diduga memaksa mahasiswi yang bunuh diri di makam ayahnya, Novia Widyasari Rahayu untuk melakukan aborsi sebanyak dua kali selama berpacaran.

"Selain itu ditemukan juga bukti lain bahwa korban selama pacaran, yang terhitung mulai Oktober 2019 sampai Desember 2021 melalukan aborsi bersama yang mana dilakukan pada Maret tahun 2020 dan Agustus 2021," tutur Wakapolda Jawa Timur Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo pada Sabtu (4/12/2021) malam.

Brigjen Slamet Hadi menyebut, untuk kandungan yang pertama, Bripda Randy Bagus meminta korban membeli obat aborsi di wilayah Malang. Kemudian yang kedua, Bripda Randy Bagus membeli obat aborsi seharga Rp 1,5 juta. Korban diketahui sampai mengalami pendarahan dalam perjalanan pulang ke Mojokerto.

5 dari 7 halaman

4. Polisi Tangkap Pacar Novia Widyasari

Informasi terbaru, Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo mengungkapkan, pacar dari Novia Widyasari Rahayu berinisial RB, sudah diamankan di Polres Mojokerto Kabupaten.

"Korban atas nama Novia Widyasari Rahayu (23) warga Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto," ujarnya di Mapolda Jatim, Sabtu (4/12/2021) malam.

Slamet mengatakan, hasil kerja keras dari Polres Mojokerto Kabupaten dan di back up oleh Ditreskrimum Polda Jatim, akhirnya bisa mengamankan terduga tersangka yang merupakan seorang anggota Polri yang bertugas di Polres Pasuruan Kabupaten.

"Korban dan anggota Polri ini sudah berkenalan sejak Oktober 2019. Pada saat itu sedang nonton bareng distro baju yang ada di Malang. Keduanya pun akhirnya berkenalan dan bertukar nomor Hanphone hingga terjadi hubungan (berpacaran)," ucapnya.

6 dari 7 halaman

5. Ibunda Ungkap Novia Pernah Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Ibunda mendiang Novia Widyasari mengungkapkan bahwa pada 29 Desember tahun lalu, Novia Widyasari sudah pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan dinyatakan depresi atau stres.

"Anak saya di RSJ diberikan obat dan memang anaknya sudah tertekan berat," ucapnya.

Dia mengaku sudah berkali-kali mencegah Novia melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau mengakhiri hidupnya. Namun ternyata percobaan untuk mengakhiri hiduonua dilakukan Novia di samping makam sang ayah.

"Sampai akhirnya kemarin ditemukan di atas makam ayahnya, dia sampai meninggal dunia," ujarnya.

7 dari 7 halaman

6. Ibunda Minta Kasus Sang Anak Tidak Dibesar-Besarkan

Novia disebut mengakhiri hidupnya setelah diperkosa, hamil, dan dipaksa menggugurkan kandungan. Ia juga mendapat tekanan dari sejumlah pihak terkait kondisinya. Hal ini diperkuat dari jejak yang ditinggalkan mendiang Novia di media sosial Quora, berisi sejumlah kisah pilunya. 

Masih menjadi perbincangan dan warganet meminta jika kasus tersebut diusut tuntas, ibunda mendiang Novia Widyasari, Fauzun Safaroh, memohon maaf atas berita yang beredar, serta atas kesalahan anaknya kepada semua orang yang mengenalnya.

"Saya mohon maaf bahwa ini kejadian di luar nalar dan kemampuan saya. Saya meminta agar kejadian ini tidak dibesar-besarkan, baik di Twitter atau apa pun," ujarnya, Sabtu (4/12/2021).

Fauzun Safaroh mengatakan, di samping jasad Novia juga ditemukan cairan atau racun. "Memang saya tidak bersedia anak saya diautopsi karena ini musibah keluarga saya, dan saya tidak ingin membesarkan masalah ini. Saya hanya minta doanya supaya dosa anak saya diampuni," ucapnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.