Sukses

Kisah 5 Sosok Penyandang Tunarungu yang Jadi Orang Sukses, Bikin Bangga

Mereka tumbuh dengan prestasi di bidangnya masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta Nama Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini tengah jadi perbincangan publik. Pasalnya, video dirinya saat meminta anak penyandang disabilitas yang tuli berbicara tanpa menggunakan bahasa isyarat dalam acara Hari Disabilitas Internasional 2021 yang digelar pada Rabu (1/12/2021) viral di media sosial.

Sontak saja, sang menteri pun mendapat berbagai kritian dari warganet. Kendati demikian, Risma telah buka suara perihal kejadian meminta anak rungu untuk berbicara di hadapan publik. Mantan Wali Kota Surabaya itu menegaskan tidak ada niat memaksa. Mamun ia menjelaskan bahwa aksinya itu hanya demi memastikan apakah yang bersangkutan menyandang tunarungu atau hanya tunawicara.

Terlepas dari kejadian tersebut, banyak sosok penyandang tunarungu tumbuh menjadi orang yang hebat. Meski memiliki keterbatasan, penyandang tungarungu mampu membuatnya jadi sebuah kelebihan hingga menjadi sukses. Mereka pun tumbuh dengan prestasi di bidangnya masing-masing.

Penasaran siapa saja? Berikut beberapa sosok penyandang tunarungu yang jadi orang sukses, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (3/12/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Angkie Yudistia

Tak satu pun manusia di dunia yang ingin terlahir dengan keterbatasan fisik ataupun fungsi indera. Seperti yang dirasakan Angkie Yudistia. Pada usia 10 tahun, Angkie mengalami demam tinggi, akibat kesalahan obat antibiotik, membuat dirinya kehilangan fungsi pendengarannya. Dirinya harus menerima kenyataan bahwa ia pun menjadi tunarungu.

Memiliki keterbatasan pendengaran membuat Angki Yudistira bangkit. Bahkan kini, ia menjadi salah satu staf khusus presiden, yang ditunjuk sendiri oleh Presiden Joko Widodo. Wanita kelahiran Medan ini juga dikenal sebagai pendiri Thisable Enterprise.

Banyak mencetak prestasi, ia didapuk menjadi salah satu finalis Abang None Jakarta pada 2008. Tak hanya itu, Angkie Yudistia juga menulis buku berjudul Perempuan Tunarungu, Menembus Batas.

3 dari 6 halaman

2. Surya Sahetapy

Nama Panji Surya Putra Sahetapy, atau yang lebih dikenal dengan Surya Sahetapy tentunya sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Putra dari artis Dewi Yul ini seorang aktivis Tuli, juru bahasa isyarat dan aktor asal Indonesia. Ia pun menjadi salah satu penggerak organisasi GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia).

Meski divonis penyandang tungarungu sejak lahir, hal tersebut tak menjadi hambatan baginya untuk berprestasi dan meraih sukses. Surya pernah jadi pembicara di VII World Congress of The World Federation of The Deaf di Istanbul, Turki.

Kemudian pada 2018, Presiden Joko Widodo merekrut Surya Sahetapy sebagai salah satu staf khusus kepresidenan. Namun, saat sudah diterima, Surya ternyata meraih beasiswa studi di Amerika Serikat. Jokowi pun meminta Surya untuk menyelesaikan pendidikannya terlebih dulu untuk kemudian bergabung dengan staf khusus kepresidenan.

4 dari 6 halaman

3. Rafi Ridwan

Rafi Ridwan merupakan salah satu anak bangsa kebanggaa Indonesia. Pemilik nama lengkap Rafi Abdurrahman Ridwan itu dikenal sebagai desainer yang namanya telah mendunia. Rafi sendiri merupakan seorang penyandang tungarungu yang jadi desainer termuda di Indonesia dan dunia.

Meski memiliki keterbatasan, laki-laki berusia 18 tahun itu mampu membawa dirinya menuju kesuksesan. Bahkan, karyanya pernah dipakai oleh Tyra Banks pada America's Next Top Model hingga Michelle Obama.

Pada 2017 saat usianya masih 15 tahun, Rafi ikut turut serta memamerkan koleksinya pada El Paso Fashion Week 2017 di Texas Amerika Serikat. Rafi Ridwan menghadirkan busana dengan sentuhan motif dan kain tradisional yaitu tenun NTT dan Papua. Lewat koleksi ini, Rafi Ridwan memamerkan kekayaan heritage Indonesia ke mancanegara.

5 dari 6 halaman

4. Mandy Harvey

Keterbatasan bukan suatu halangan untuk menjadi sukses. Hal itu pun dirasakan oleh seorang musisi bernama Mandy Harvey. Meski harus kehilangan pendengarannya ketika berusia 18 tahun,ia mampu membawa keterbatasan itu jadi kelebihan.

Kala itu, ia mengalami connective tissue disorder atau penyakit pada jaringan ikat. Penyakit tersebut membuat sarafnya memburuk hingga akhirnya kehilangan pendengaran. Mandy Harvey terus bangkit dan tetap semangat menjadi seorang musisi, Wanita kelahiran 2 Januari 1988 ini awalnya dikenal karena penampilannya yang memukau di panggung America’s Got Talent (AGT).

Mandy mampu menunjukkan kemampuannya yang mengagumkan. Ditemani ukulele, Mandy yang saat itu berusia 29 tahun memukau empat juri, yakni Simon Cowell, Heidi Klum, Mel B, dan Howie Mandel. Kendati memiliki kekurangan, Mandy Harvey dapat membuktikan dirinya bisa menyanyi dengan indah hingga mendapat banyak pujian.

Kini, ia telah menelurkan berbagai karya yang dapat dinikmati banyak orang. Mandy pun telah menjadi musisi dan penyanyi jazz yang sukses.

6 dari 6 halaman

5. Scott Tankersley

Seorang pelatih olahraga di salah satu sekolah menengah Texas telah melawan stigma disabilitas sebagai seorang yang tuli sejak berumur 3 tahun. Bagi seorang tuli, sejak berumur tiga tahun Scott Tankersley sering menyerah pada impiannya.

Kemudian semakin dewasa ia justru membuktikan ketika menerima semua penolakan untuk menjadi pelatih, namun dengan sebuah peluang, ia sukses membawa kejuaraan tim dari lima olahraga berbeda dalam 40 tahun terakhir ia menjabat sebagai kepala pelatih softball Bushland.

Bahkan setelah setiap kejuaraan yang ia menangkan dalam 40 tahun terakhir itu, ia masih mengingat semua orang yang meragukannya, mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan pernah menjadi pelatih. Namun penolakan dan hinaan yang menimpa dirinya, ia jadikan sebagai motivasi.

Kini Scott Tankersley merupakan salah satu dari beberapa pelatih paling sukses dalam rekor menang dan memberi dampaknya di berbagai olahraga. Scott memiliki cara unik untuk memotivasi para pemainnya melalui berbagai pengalaman hidup sebelumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.