Sukses

Mengenal Tim Gumaton, Cara Pemkot Yogyakarta Pantau Kerumunan di Malioboro

Tim tersebut akan melakukan sweeping di tempat penjagaan di Malioboro dan menertibkan kerumunan.

Liputan6.com, Jakarta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih berstatus PPKM Level 3. Sejumlah tempat wisata pun terpantau sudah dipadati pengunjung.

“Pada akhir pekan lalu, kawasan Malioboro dipadati wisatawan meski secara umum wisata di Yogyakarta belum sepenuhnya dibuka." Terang Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta pada Jumat (15/10).

Tak ingin ada celah untuk penyebaran virus Covid-19, Pemerintah Kota Yogyakarta berencana menurunkan Tim Gumaton untuk melakukan pengecekan acak kepada wisatawan.

"Oleh karenanya, untuk mengantisipasi kondisi tersebut, kami akan turunkan kembali Tim Gumaton,” imbuhnya.

Pengecekan tersebut terkait vaksinasi sekaligus mengantisipasi potensi kerumunan di kawasan Malioboro saat akhir pekan.

“Pengecekan acak kepada wisatawan ditujukan untuk memastikan wisatawan yang datang sudah menjalani vaksinasi. Dan jika ada kerumunan, maka akan ditertibkan,”

Tim Gumaton merupakan tim pengamanan di kawasan sumbu filosofi Yogyakarta, yaitu dari kawasan Tugu Yogyakarta, kawasan Malioboro hingga kawasan Keraton Yogyakarta.

Tim tersebut merupakan tim gabungan dari personel Satpol PP Kota Yogyakarta dibantu Kodim dan Polresta.

Personel Satpol PP Kota Yogyakarta, anggota kepolisian, dan TNI tersebut akan melakukan sweeping di tempat penjagaan di Malioboro dan menertibkan kerumunan.

Selain itu, mereka juga bertugas menegakkan kembali aturan pejalan kaki di pedestrian Jalan Malioboro. Pedestrian di sisi timur hanya untuk pejalan dari arah utara ke selatan, sedangkan pedestrian di sisi barat dari arah sebaliknya.

Sementara itu, demi mencegah munculnya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia yang diprediksi muncul pada Desember 2021 mendatang, pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk selalu patuh pada protokol kesehatan 5M yang sudah ditetapkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.