Sukses

Jenis-Jenis Awan Beserta Ciri-Ciri dan Manfaatnya yang Perlu Diketahui

Jenis-jenis awan dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketinggian dari permukaan bumi dan, corak atau warna.

Liputan6.com, Jakarta Jenis-jenis awan perlu kamu pahami ciri-cirinya beserta manfaatnya. Awan yang biasanya terlihat seperti gumpalan kapas di langit biru ini memiliki pembagian tertentu. Awan adalah kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) di dalam udara pada atmosfer.

Awan terbentuk karena adanya pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat karena dipengaruhi oleh suhu.

Jenis-jenis awan dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketinggian dari permukaan bumi dan, corak atau warna. Penamaan jenis awan merupakan hasil kongres internasional tentang awan yang diadakan di Munchen tahun 1802 dan Uppsala (Swedia) tahun 1894.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (11/10/2021) tentang jenis-jenis awan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Awan

Awan Tinggi

Jenis-jenis awan yang pertama yaitu kelompok awan tinggi. Kelompok awan tinggi adalah awan yang berada di atas ketinggian 8000 meter. Jenis-jenis awan tinggi ini terdiri dari 3 pembagian, yaitu awan Cirrus, awan Cirrocumulus, dan awan Cirrostratus.

Jenis-jenis awan ini sering kali berbentuk seperti bulu dan kapas sehingga sangat mudah dikenali.

- Awan Cirrus (Ci)

Awan Cirrus adalah awan tertinggi dari kelompok ini yang berada pada ketinggian di atas 9.000 meter dpl. Awan ini berbentuk sangat halus seperti benang sutra dan mengandung kristal es. Kamu bisa melihat jenis-jenis awan ini terlihat apabila saat cuaca cerah.

- Awan Cirrocumulus (Ci-Cu)

Awan Cirrocumulus merupakan awan yang berada pada ketinggian antara 7.500 dpl hingga 9.000 meter. Bentuk umum dari jenis-jenis awan ini seperti gumpalan bulu domba dan berwarna putih.

-  Awan Cirrostratus (Ci-St)

Awan Cirrostratus merupakan jenis-jenis awan yang berada pada ketinggian antara 6.000 hingga 7.500 meter dpl. Ciri-cirinya berbentuk tipis dan putih seperti susu. Awan ini juga yang sering menghasilkan sebuah lingkaran (Hallo) yang diyakini oleh sebagian orang sebagai tanda akan terjadinya angin topan atau badai.

 

Awan Menengah

Jenis-jenis awan menengah terdiri dari 2 pembagian, yaitu Altocumulus dan Altostratus. Kelompok awan mengenah ini sering berada pada ketinggian antara 3.000 hingga 6.000 meter dari permukaan laut.

-  Awan Altocumulus (A-Cu)

Awan Altocumulus biasanya terletak pada ketinggian 4.000 meter hingga 6.000 meter. Jenis-jenis awan ini biasanya sering berbentuk seperti gumpalan bulu domba namun lebih tebal jika dibandingkan dengan awan Cirrocumulus. Warnanya biasanya kelabu hingga kebiru-biruan.

-  Awan Altostratus (A-St)

Awan Altostratus adalah kelompok awan yang tingginya 3.000 hingga 4.000 meter. Ciri-ciri awan ini berbentuk seperti lembaran kain rapat yang berwarna kelabu yang merupakan globuler horizontal. Awan Altostratus ini juga sering membentuk bayangan.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Awan

Awan Rendah

Jenis-jenis awan selanjutnya adalah kelompok awan rendah. Kelompok awan rendah ini biasanya berada pada ketinggian di bawah 3.000 meter. Jenis-jenis awan ini terbentuk dekat dengan permukaan bumi dan terdiri atas awan Stratocumulus, Nimbostratus, dan Stratus.

- Stratocumulus (St-Cu)

Stratocumulus memiliki ciri-ciri bertumpuk dan berlapis sehingga sering terlihat berbentuk seperti gumpalan. Stratocumulus adalah jenis-jenis awan yang berbentuk bola dan memiliki lapisan tipis yang sering menutupi langit, sehingga tampak seperti gelombang lautan. Awan ini merupakan jenis-jenis awan yang tidak menimbulkan hujan. Ciri-cirinya berwarna kelabu atau putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil. Ketinggiannya berada dibawah 2.000 meter.

- Nimbostratus (Ni-St)

Nimbostartus adalah awan yang berada di ketinggian antara 1.000 hingga 1.500 meter dpl. Berbentuk globuler tebal dan meluas kearah horizontal. Di Indonesia, awan ini hanya menimbulkan gerimis. Bentuknya tidak menentu dengan pinggir yang compang-camping.

-  Stratus (St)

Awan Stratus memiliki ciri-ciri berwarna cenderung sama dan tebal. Awan ini dikenal dengan posisi paling rendah, yakni di bawah 1.000 meter.

 

Awan Perkembangan Vertikal

Awan Perkembangan Vertikal merupakan jenis-jenis awan yang terbentuk akibat proses pendinginan adiabatik uap air. Awan ini sering disebut sebagai awan hujan yang dapat menjulang tegas hingga ke batas lapisan Troposfer.

-  Cumulus (Cu)

Awan Cumulus adalah jenis-jenis awan yang berada pada ketinggian 450 hingga 900 meter dan terbentuk dari masaa uap air yang menguap secara vertikal dan mengalami kodensasi.

-  Cumulonimbus (Cu-Ni)

Awan Cumulonimbus adalah awan penyebab badai. Jenis-jenis awan ini dapat berkembang dan menjulang tinggi dan padat seperti menara hingga menyentuh batas troposfer pada ketinggian 15.000 meter. Awan inilah yang paling banyak mengandung petir dan angin.

4 dari 4 halaman

Manfaat Awan Bagi Manusia

Indikator Cuaca dan Iklim

Keberadaan awan sangatlah penting bagi manusia karena berguna untuk mengukur kondisi cuaca dan iklim di bumi. Tanpa awan, Badan Metreologi dan Geofisika (BMKG) akan kesulitan memetakan cuaca, sehingga tidak adan ada perkiraan cuaca.

Selain itu, awan juga berguna untuk petunjuk arah angin. Hal ini disebabkan karena dengan melihat pergerakan awan, kamu dapat mengetahui pasti ke mana arah angin bergerak dan berapa kecepatannya.

Pengatur Cuaca

Awan juga memiliki manfaat sebagai pengatur cuaca. Kandungan air yang banyak pada awan, bisa menjadi pengatur suhu dan cuaca melalui proses hujan.

Sumber Air bagi Bumi

Awan juga berguna sebagai sumber air untuk bumi. Adanya hujan, maka air akan segera terserap kembali ke bumi dan akan dikembalikan dalam bentuk mata air.

Pemantul Radiasi Matahari

Tidak semua radiasi surya dapat terpantul oleh atmosfer, terkadang radiasi sinar ultraviolet masuk ke bumi. Dengan adanya awan, radiasi yang sempat lolos tersebut langsung dipantulkan kembali ke luar angkasa.

Indikator Jadwal Penerbangan

Manfaat awan juga bisa menjadi indikator penentu jadwal penerbangan. Kalau lapisan atmosfer dipenuhi dengan awan badai, maka biasanya terjadi penundaan penerbangan. Hal ini disebabkan karena awan dapat memengaruhi kinerja mesin pesawat, terlebih pada awan yang mengandung butiran-butiran es ukuran besar.

Selain itu, beberapa jenis awan terdapat banyak petir dan angin, sehingga hal ini sangat berbahaya. Apalagi, longsoran angin pada awan badai juga sangat mengganggu keseimbangan pada pesawat. Oleh karena itu, ada beberapa jenis awan dan hujan yang dihindari oleh pilot.

Biasanya pilot lebih memilih membelokkan arah pesawat atau menaikkan ketinggian, dari pada berhadapan langsung dan menerobos gumpalan awan badai tersebut. Makanya, tidak sedikit kecelakaan udara sering terjadi karena disebabkan oleh gangguan awan badai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.