Sukses

Penyebab Tumor Otak dan Faktor Riskonya, Bisa Jinak atau Ganas

Penyebab tumor otak bisa mengganggu fungsi otak.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab tumor otak perlu diwaspadai. Tumor otak merupakan massa atau pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di otak atau sumsum tulang belakang. Penyebab tumor otak bisa mengganggu fungsi otak.

Tumor otak bisa bersifat jinak dan ganas. Tumor otak jinak tidak mengangdung sel kanker, tumbuh perlahan, dan cenderung tidak menyebar. Sementara tumor otak ganas atau kanker lebih agresif daripada tumor jinak dan bisa menyebar.

Penyebab tumor otak bisa menimbulkan serangkaian gejala seperti sakit kepala presisten, masalah penglihatan, mual dan muntah, kejang, hingga masalah koordinasi. Ini sebabnya, penting memahami penyebab tumor otak.

Untuk mengetahui penyebab tumor otak, diperlukan pemeriksaan neurologis oleh dokter. Penyebab tumor otak juga bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor risiko. Berikut penyebab tumor otak dan faktor risikonya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(1/09/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Penyebab tumor otak secara umum

Penyebab tumor otak terjadi ketika ada pertumbuhan sel abnormal di otak atau sumsum tulang belakang. Secara umum, ada dua jenis tumor otak, primer dan sekunder.

Tumor otak primer berasal dari otak itu sendiri atau di jaringan yang dekat dengannya. Penyebab tumor otak primer terjadi ketika sel-sel normal mengembangkan perubahan (mutasi) dalam DNA mereka.

Sementara tumor otak sekunder adalah tumor yang dihasilkan dari kanker yang dimulai di tempat lain di tubuh dan kemudian menyebar (bermetastasis) ke otak. Tumor otak sekunder paling sering terjadi pada orang yang memiliki riwayat kanker.

3 dari 7 halaman

Faktor risiko penyebab tumor otak

Obesitas

Obesitas bisa menjadi faktor risiko penyebab tumor otak. Sekitar 2% dari tumor otak diperkirakan disebabkan oleh obesitas. Menurut The Brain Tumour Charity, ada bukti bahwa wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki peningkatan risiko mengembangkan jenis tumor otak yang disebut meningioma.

Genetik

Menurut Cancer Research UK, genetika turunan dianggap bertanggung jawab atas sebagian kecil penyebab tumor otak. Sebagian kecil tumor otak terjadi pada orang dengan riwayat keluarga tumor otak atau riwayat keluarga dengan sindrom genetik yang meningkatkan risiko tumor otak.

Jika anggota keluarga dekat (orang tua atau saudara kandung) memiliki tumor pada sistem saraf pusat, seseorang mungkin memiliki peluang yang sedikit lebih tinggi terkena tumor otak, walaupun penting untuk menekankan bahwa risikonya masih sangat rendah.

4 dari 7 halaman

Faktor risiko penyebab tumor otak

Usia

Risiko untuk sebagian besar jenis tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia. Faktor usia bervariasi tergantung pada jenis sel dan lokasi tumor. Orang dewasa memiliki risiko yang sangat rendah untuk mengembangkan medulloblastoma, sedangkan glioma paling sering terjadi pada orang dewasa. Insiden meningioma dan kraniofaringioma jauh lebih sering pada orang dewasa di atas usia 50 tahun, tetapi sekali lagi, tumor ini dapat terjadi pada usia berapa pun.

Paparan radiasi

Faktor risiko penyebab tumor otak selanjutnya adalah paparan radiasi. Orang yang telah terpapar radiasi pengion memiliki risiko lebih tinggi terkena tumor otak. Radiasi pengion termasuk sinar-X dan sinar gamma, seperti yang digunakan dalam sinar-X, CT scan atau radioterapi.

Contoh radiasi pengion termasuk terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker dan paparan radiasi yang disebabkan oleh bom atom atau ledakan nuklir. Fukushima dan Chernobyl adalah contoh bagaimana orang dapat terpapar radiasi pengion.

5 dari 7 halaman

Faktor risiko penyebab tumor otak

Paparan bahan kimia

Selain radiasi, bahan kimia juga bisa jadi penyebab tumor otak. Paparan bahan kimia atau pelarut industri tertentu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kanker atau otak. Meskipun tidak konklusif, bukti telah menemukan insiden yang lebih tinggi dari jenis tumor otak tertentu pada individu yang bekerja di penyulingan minyak, manufaktur karet dan manufaktur obat.

HIV/AIDS

Orang dengan HIV atau AIDS memiliki peningkatan risiko mengembangkan jenis tumor otak yang disebut limfoma SSP. Alasan untuk hal ini tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kemungkinan disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh, terutama pada tahap lanjut HIV/AIDS.

Dalam hampir semua kasus limfoma SSP, ditemukan virus yang disebut virus Epstein-Barr. Namun, obat-obatan anti-retroviral, yang membantu memperlambat perkembangan HIV, juga menurunkan risiko pengembangan efek neurologis HIV / AIDS, seperti limfoma SSP.

6 dari 7 halaman

Jenis tumor otak

Glioma

Penyebab tumor otak ini dimulai di otak atau sumsum tulang belakang dan termasuk astrositoma, ependymoma, glioblastoma, oligoastrocytomas, dan oligodendroglioma.

Meningioma

Meningioma adalah tumor yang muncul dari selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Sebagian besar meningioma bersifat non-kanker.

Neuroma akustik

Merupakan tumor jinak yang berkembang pada saraf yang mengontrol keseimbangan dan pendengaran yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak

Adenoma hipofisis

Tumor jinak yang berkembang di kelenjar hipofisis di dasar otak. Tumor ini dapat memengaruhi hormon hipofisis dengan efek di seluruh tubuh.

7 dari 7 halaman

Jenis tumor otak

Medulloblastomas

Medulloblastomas merupakan penyebab tumor otak kanker paling umum pada anak-anak. Medulloblastoma dimulai di bagian belakang bawah otak dan cenderung menyebar melalui cairan tulang belakang. Tumor ini kurang umum pada orang dewasa.

Tumor sel germinal

Tumor sel germinal dapat berkembang selama masa kanak-kanak di mana testis atau ovarium akan terbentuk. Tetapi kadang-kadang tumor sel germinal mempengaruhi bagian lain dari tubuh, seperti otak.

Craniopharyngiomas

umor non-kanker yang jarang ini mulai di dekat kelenjar hipofisis otak, yang mengeluarkan hormon yang mengendalikan banyak fungsi tubuh. Ketika craniopharyngioma perlahan-lahan tumbuh, itu dapat mempengaruhi kelenjar pituitari dan struktur lain di dekat otak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.