Sukses

6 Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah untuk Pemula, Sangat Menguntungkan

Cara budidaya jamur tiram adalah dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah.

Liputan6.com, Jakarta Cara budidaya jamur tiram bisa kamu praktikkan di rumah. Sebagai salah satu jamur yang bisa dikonsumsi dengan berbagai manfaat kesehatan, jamur tiram digemari banyak orang. Tidak heran, banyak yang membudidayakannya.

Jamur tiram identik dengan bentuknya yang putih, lebar, tumbuh bergerombol seperti payung, dan bentuknya yang menyerupai cangkang tiram. Ada banyak jenis jamur tiram, mulai dari jamur tiram abu-abu, tiram putih, cokelat, dan juga emas. 

Namun jamur tiram yang banyak digandrungi oleh masyarakat adalah jamur tiram putih. Kebutuhan akan jamur tiram ini selalu tinggi karena disukai oleh hampir semua kalangan. Bahkan kreasi makanan dari jamur tiram putih ini banyak sekali.

Cara budidaya jamur tiram adalah dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Namun, sebelum itu kamu perlu menyiapkan kumbungnya terlebih dahulu. Istilah-istilah tersebut mungkin masihasing di telinga kamu. Jadi, kamu perlu memahaminya terlebih dahulu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/8/2021) tentang cara budidaya jamur tiram.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Menyiapkan Bibit Jamur

Menyiapkan bibit jamur merupakan cara budidaya jamur tiram yang pertama. Memilih jamur tiram yang bagus dan berkualitas sangat penting dilakukan agar budidaya jamur bisa berhasil. Sebaiknya beli bibit jamur tiram dari petani yang sudah terbiasa membudidayakan jamur tiram sejak lama.

3 dari 7 halaman

Siapkan Kumbung

Cara budidaya jamur tiram berikutnya adalah menyiapkan kumbung. Kumbung atau rumah jamur merupakan tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Baglog sendiri adalah media tanam untuk meletakkan bibit jamur tiram.

Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan atau ruangan yang diisi dengan rak-rak untuk meletakkan baglog. Ruangan ini harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.

Kumbung biasanya terbuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari papan. Atapnya kamu bisa menggunakan genteng. Dianjurkan untuk tidak menggunakan atap asbes atau seng, karena akan mendatangkan panas. Sedangkan pada bagian lantainya tetap menggunakan tanah, agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.

Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Posisi rak diletakkan berjajar dan antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.

Ukuran kumbung yang dianjurkan sebaiknya tidak kurang dari 40 cm. Rak bisa dibuat hanya 2 – 3 tingkat saja. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini mampu menyimpan 70 – 80 baglog. Banyaknya rak sendiri disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.

4 dari 7 halaman

Bersihkan Kumbung Sebelum Ditanami

Sebelum mamasukkan baglog ke dalam kumbung, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebagai cara budidaya jamur tiram berikutnya, yaitu:

- Pertama, kamu perlu membersihkan kumbung dan rak-rak dari kotoran.

- Kedua, lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Perlu diamkan selama 2 hari sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.

- Terakhir, saat bau sudah hilang kamu bisa masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Di mana seluruh permukaannya sudah tertutupi dengan serabut putih.

5 dari 7 halaman

Menyiapkan Baglog

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, baglog adalah media tanam untuk meletakkan bibit jamur tiram. Jamur tiram merupakan jamur kayu, jadi bahan utama dari baglog adalah serbuk gergaji. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, di mana salah satu ujungnya diberi lubang. Di lubang inilah jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.

Pada budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri. Namun cara budidaya jamur tiram bagi pemula, biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Hal ini membuat kamu bisa fokus hanya untuk menjalankan usaha budidaya saja tanpa harus membuat baglog sendiri.

6 dari 7 halaman

Merawat Baglog

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yaitu dengan diletakkan secara vertikal dan horizontal. Meletakkan secara vertikal yaitu lubang baglog menghadap ke atas, sedangkan pada cara horizontal lubang baglog menghadap ke samping.

Kedua cara budidaya jamur tiram ini memiliki kelebihan masing-masing. Jika disusun secara horizontal, maka menjadi lebih aman dari siraman air. Pasalnya, jika penyiraman berlebih, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan panen juga lebih mudah. Hanya saja, penyusunan dengan cara horizontal ini lebih banyak memakan ruang.

Berikut cara budidaya jamur tiram dan perawatannya:

-  Sebelum menyusun baglog, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah, lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.

-  Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang tumbuh lebih lebar. Biarkan selama 3 hari, dan jangan disiram. Cukup siram pada bagian lantai saja.

- Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan, maka akan semakin baik. Kamu bisa menyiramnya 2 – 3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Kamu tetap perlu menjaga suhu pada kisaran 16 – 24 derajat Celsius.

7 dari 7 halaman

Panen Jamur Tiram

Saat baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam waktu 1 – 2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah dapat dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5 – 8 kali, bila perawatannya baik.

Baglog dengan bobot sekitar 1 kilogram akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7 – 0,8 kilogram. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos. Cara budidaya jamur tiram saat panen ini perlu benar-benar diperhatikan.

Panen ini dilakukan pada jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah, warnanya masih putih bersih.

Bila masa panen lewat setengah hari saja, maka warna bisa menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya akan pecah. Kalau sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2 – 3 minggu lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini