Sukses

15 Penyebab Varises pada Remaja, Simak Cara Mengobatinya

Berdiri terlalu lama, duduk lama, menggunakan sepatu hak tinggi, merokok, hingga salah mencukur bulu kaki bisa menjadi penyebab varises pada remaja.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab varises pada remaja yang paling utama adalah genetika atau keturunan. Remaja yang keluarganya memiliki riwayat varises lebih berisiko mengalami daripada remaja dengan riwayat keluarga tanpa varises. Tak cuma keturunan, penyebab varises pada remaja pun dipengaruhi aktivitas fisiknya sehari-hari.

Mulai dari berdiri terlalu lama, duduk lama, menggunakan sepatu hak tinggi, merokok, hingga salah mencukur bulu kaki bisa menjadi penyebab varises pada remaja. Varises umumnya terjadi di kaki, terutama di betis atau bagian belakang lutut. Meski sebagian kecil kasus juga membuat varises muncul di tenggorokan, vagina, panggul, dan anus.

Ketika mengalami varises, gejala seperti rasa nyeri pada kaki, lalu kaki terasa berat dan panas akan dirasakan. Gejalanya pun akan lebih terasa jika penderita duduk atau berdiri dalam waktu lama. Bila merasa masalah varises semakin parah, jangan ragu melakukan pemeriksaan. Berikut Liputan6.com ulas penyebab varises pada remaja dan cara mengobatinya dari berbagai sumber, Sabtu (10/7/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab Varises pada Remaja

1. Berdiri Terlalu Lama

Berdiri untuk waktu yang lama adalah penyebab varises pada remaja. Berdiri dalam satu posisi untuk waktu yang lama membuat darah lebih sulit berjalan di pembuluh darah kaki melawan gravitasi. Penyebab varises pada remaja ini membuat terjadinya tekanan pada pembuluh darah meningkat yang dapat menyebabkan darah menggenang di sekitar pergelangan kaki.

2. Obesitas

Lemak tubuh yang berlebih juga merupakan faktor penyebab varises pada remaja. Obesitas memberi tekanan ekstra pada vena tungkai dan katupnya. Penyebab varises pada remaja ini membuat tubuh lebih sulit untuk memompa darah melawan gravitasi kembali ke jantung.

3. Kehamilan

Wanita jauh lebih mungkin untuk mengembangkan varises selama kehamilan. Itu artinya penyebab varises pada remaja bisa karena kehamilan. Wanita hamil memiliki lebih banyak darah di tubuh mereka. Ini memberi tekanan ekstra pada sistem peredaran darah.

Selain itu, perubahan kadar hormon dapat menyebabkan relaksasi dinding pembuluh darah. Kedua faktor ini meningkatkan risiko penyebab varises pada remaja. Saat janin dalam rahim tumbuh, ada lebih banyak tekanan pada vena di daerah panggul ibu. Pada sebagian besar kasus, varises hilang setelah kehamilan berakhir.

4. Mengabaikan Kesehatan Otot Kaki

Ketika otot kaki kehilangan massanya, celah di otot terbuka dan memungkinkan pembuluh darah melebar dan ini penyebab varises pada remaja. Kondisi ini biasa dialami atelet setelah cedera yang menyebabkan mereka mengurangi porsi olahraganya.

Kondisi penyebab varises pada remaja ini bisa dialami bagi orang yang malas berolahraga atau terlalu malas untuk melemaskan otot. Untuk mencegah penyebab varises pada remaja, disarankan untuk berolahraga yang cukup. Olahraga yang paling bermanfaat untuk mencegah varises adalah berjalan. Yoga juga merupakan pilihan yang baik.

5. Merokok

Merokok merupakan penyebab varises pada remaja yang sering disepelekan. Nikotin dalam produk tembakau mengeraskan arteri dan mempersempitnya. Ketika arteri sempit dan mengeras, gumpalan darah dapat lebih mudah terbentuk. Bahan kimia dan racun tambahan yang ada di sebagian besar produk tembakau bisa mengentalkan darah dan mengurangi oksigen dalam darah. Inilah mengapa penyebab varises pada remaja bisa terbentuk.

3 dari 5 halaman

Penyebab Varises pada Remaja

6. Duduk Terlalu Lama

Tak cuma berdiri terlalu lama, duduk terlalu lama juga bisa menjadi penyebab varises pada remaja. Biasanya, otot-otot kaki berfungsi sebagai pompa untuk mengarahkan darah vena ke jantung. Ketika duduk terlalu lama menjadi penyebab varises pada remaja, gravitasi akan membuat darah menggenang di kaki. Tanpa bantuan kontraksi otot untuk memompa darah kembali ke atas, ini penyebab varises pada remaja.

7. Salah Mencukur Bulu Kaki

Mencukur sembarangan atau terburu-buru dapat menjadi penyebab varises pada remaja. Kondisi ini bisa lebih berisiko jika memiliki kebiasaan mencabuti bulu kaki. Luka yang ada di kaki akan mengganggu sirkulasi darah di daerah kaki dan memberikan banyak tekanan pada pembuluh darah untuk mengatasi masalah tersebut. Mencukur bulu kaki secara berlawanan arah juga bisa menjadi penyebab varises pada remaja.

8. Menyilangkan Kaki

Meski menyilangkan kaki tidak langsung menjadi penyebab varises pada remaja, kebiasaan ini bisa memicu varises dan membuatnya bertambah buruk. Ini terjadi karena adanya tekanan posisi yang bisa diletakkan pada kaki dan pinggul.

Menyilangkan kaki bisa menjadi penyebab spider veins di mana pembuluh darah bisa terlihat jelas di kulit. Jika seseorang memiliki pembuluh darah yang lemah secara genetik, maka kebiasaan menyilangkan kaki selama beberapa tahun akan menjadi penyebab varises pada remaja. Ini karena otot kaki yang lemah tak bisa mengalirkan darah ke jantung dengan efektif.

9. Tidak Pernah Memijat Kaki

Sirkulasi darah yang lancar dapat mencegah timbulnya varises. Sebuah pijatan dapat membantu meningkatkan dan melancarkan sirkulasi darah. Bagi yang jarang memijat kaki atau tidak pernah, ini penyebab varises pada remaja. Mengabaikan aktivitas ini akan menyebabkan pembuluh darah jadi malas dan kaku, dan memicu penumpukkan darah di pembuluh darah atau menjadi penyebab varises pada remaja.

10. Lari Berlebihan

Meski olahraga baik untuk pencegahan varises, melakukannya berlebihan justru akan berdampak sebaliknya. Lari berlebihan bisa menjadi penyebab varises pada remaja. Penting untuk mengetahui bahwa beberapa bentuk latihan seperti lari dapat menjadi penyebab varises pada remaja dari waktu ke waktu. Latihan ini menyebabkan cedera berulang pada katup vena di kaki, menyebabkan mereka bocor yang seiring waktu menyebabkan varises berkembang.

4 dari 5 halaman

Penyebab Varises pada Remaja

11. Makan Makanan Asin

Makan makanan asin bisa menjadi penyebab varises pada remaja. Kandungan garam di dalam tubuh yang berlebihan dapat menjadi faktor penyebab varises pada remaja. Makan makanan asin menyebabkan retensi air dan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah.

Penyebab varises pada remaja ini membuat peningkatan volume darah dalam tubuh, yang mengarah pada peningkatan tekanan di vena.

Peningkatan tekanan ini dapat menjadi penyebab varises pada remaja dan menyebabkan pembengkakan serta retensi air di kaki. Tekanan air pada kaki memberi tekanan tambahan pada katup kecil di dalam pembuluh darah yang menjaga darah memompa dalam satu arah.

12. Menggunakan Sepatu Hak Tinggi

Menggunakan sepatu hak tinggi dapat menjadi penyebab varises pada remaja. Ketika berjalan, otot betis bertindak seperti pompa untuk mengalirkan darah secara aktif di pembuluh darah. Sepatu hak tinggi membuat penyebab varises pada remaja karena betis tak dapat memompa aliran darah secara efektif. Ini mengakibatkan pembuluh darah membesar dan menyebabkan varises.

13. Tekanan Vena

Pembuluh darah di kaki mengalir ke pembuluh darah di perut. Tekanan pada vena adalah penyebab varises pada remaja. Bisa jadi, saat janin tumbuh di rahim, pembuluh darah di perut bagian bawah, atau panggul, bisa menyempit. Pembuluh darah di kaki membesar saat tekanan meningkat karena aliran darah kembali ke jantung melambat.

14. Genetika

Genetika atau keturunan merupakan penyebab varises pada remaja yang paling umum terjadi. Jika varises terjadi di keluarga, Anda berisiko lebih tinggi untuk mendapatkannya, hamil atau tidak. Kehamilan meningkatkan risiko Anda dengan menambah stres pada pembuluh darah.

15. Aktivitas

Jika Anda sering beraktivitas dengan berdiri terlalu lama, ini akan mempersulit kembalinya aliran darah ke jantung. Inilah mengapa kemudian aktivitas yang dilakukan dengan berdiri terlalu lama bisa menjadi penyebab varises pada remaja.

5 dari 5 halaman

Cara Mengobati Varises

Varises tingkat ringan dapat ditangani dengan pengobatan mandiri di rumah. Pengobatan mandiri dapat meredakan gejala, mengurangi tingkat keparahan, dan mencegah terjadinya komplikasi.

Anda bisa melakukan pengobatan mandiri dengan rutin berolahraga (terutama gerakan untuk menguatkan kaki), memerhatikan bobot tubuh agar tidak berlebih, tidak berdiri terlalu lama, dan beristirahat dengan cara berbaring agar posisi kaki lebih tinggi daripada tubuh. Anda bisa menggunakan bantal untuk menyangga kaki.

Penggunaan alat bantu juga dapat meringankan gejala varises, yaitu dengan memakai stoking khusus varises atau bebat kompresi. Fungsinya adalah memberikan tekanan yang dibutuhkan pada otot dan pembuluh vena, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Anda akan disarankan untuk memakai kaus kaki kompresi saat beraktivitas sepanjang hari. Jika pemakaian kaus kaki kompresi membuat kulit kaki kering, Anda bisa mengoleskan pelembap terlebih dulu sebelum memakainya.

Ganti kaus kaki kompresi secara berkala, usia pemakaiannya berkisar antara tiga hingga bulan. Pastikan Anda memakai kaus kaki kompresi yang sesuai dengan tingkat keparahan varises.

Jika gejala varises tidak mereda dengan pengobatan mandiri atau justru semakin parah dan berisiko menimbulkan komplikasi, segeralah berkonsultasi ke dokter. Biasanya dokter akan menyarankan pengobatan berikut:

- Skleroterapi, yaitu dengan menyuntikkan cairan khusus ke pembuluh vena varises. Tujuannya adalah untuk membentuk luka yang akan menutup saluran darah. Efek samping terapi ini antara lain perubahan warna kulit, nyeri punggung bawah, sakit kepala, dan penglihatan berkurang (bersifat sementara).

- Radiofrekuensi ablasi. Metode ini menggunakan energi radiofrekuensi untuk membakar dinding pembuluh vena varises. Hal tersebut akan membuat dinding pembuluh vena menutup. Setelah pembuluh vena varises berhasil ditutup, aliran darah akan otomatis dialihkan ke pembuluh vena lain yang masih berfungsi normal.

- Bedah terbuka. Ini dilakukan untuk mengangkat pembuluh vena varises.

Untuk mencegah terjadinya varises, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

- Hindari duduk atau berdiri dalam waktu lama, ubah posisi secara berkala.

- Hindari berada dalam posisi yang membatasi peredaran darah pada tungkai (seperti menyilangkan kaki ketika duduk).

- Tinggikan posisi tungkai dan kaki ketika duduk.

- Berolahraga secara teratur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini