Sukses

Macam-Macam Cerita Rakyat dan Asal Daerahnya, Pelajari Lebih Jauh

Macam-macam cerita rakyat diangkat dari pemikiran yang fiktif dan sebagian di antaranya merupakan kisah nyata.

Liputan6.com, Jakarta Macam-macam cerita rakyat lebih kurang ada sepuluh. Ada fabel, legenda, mite, sage, epos, cerita jenaka, paralel, parabel, hikayat, dan cerita terbingkai. Di Indonesia, macam-macam cerita rakyatnya murni berasal dari daerah yang berbeda-beda dan selalu diceritakan secara turun-temurun.

Cerita rakyat merupakan sajian kisah dari masa lampau atau tempo dulu. Dari sekian banyak macam-macam cerita rakyat, kesemuanya disampaikan secara lisan. Ini mengapa macam-macam cerita rakyat disebut juga sebagai jenis sastra lisan.

Layaknya kisah fiksi dalam novel dan drama kolosal, macam-macam cerita rakyat diangkat dari pemikiran yang fiktif dan sebagian di antaranya merupakan kisah nyata. Dalam sajian cerita rakyat pasti mengandung pesan moral yang bisa diambil pelajarannya.

Berikut Liputan6.com ulas macam-macam cerita rakyat dan asal daerahnya dari berbagai sumber, Jumat (11/6/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Macam-Macam Cerita Rakyat dan Asal Daerahnya

1. Cerita Rakyat Lutung Kasarung Berasal dari Daerah Kebumen, Jawa Tengah

Cerita lutung kasarung bisa ditemui di daerah Pasundan. Di daerah tersebut tinggal seorang raja yang sangat bijaksana bernama Prabu Tapak Agung. Raja ini mempunyai dua orang anak yang bernama Purbasari dan Purbararang. Di akhir hidup sang ayah, ia berpesan kepada kedua anaknya bahwa ia ingin turun tahta.

Ia meminta Purbasari agar menggantikan kedudukannya sebagai seorang pemimpin di kerajaannya. Kakaknya merasa tidak terima mendengar pesan tersebut karena ia merasa lebih pantas menggantikan ayahnya. Purbararang akhirnya ingin mencelakai adiknya dengan menemui seorang nenek sihir.

Akibat dari nenek sihir tersebut kulit adiknya kini penuh dengan totol-totol berwarna hitam. Keadaan tersebut ia pakai untuk mengasingkan Purbasari ke dalam hutan. Purbasari mempunyai teman yaitu dari hewan-hewan yang tinggal di sana sehingga ia tidak merasa kesepian.

Salah satu hewan yang menemaninya adalah seekor kera yang selalu membawakan buah serta bunga untuk menghiburnya. Kera tersebut pada suatu malam bersemedi. Kemudian secara tiba-tiba muncul air yang membentuk sebuah telaga dengan air yang jernih dan wangi.

Lalu Purbasari diminta mandi di telaga tersebut oleh sang kera. Tubuhnya seketika berubah menjadi seorang putri yang cantik seperti semula. Purbararang pada suatu ketika menjenguk Purbasari. Melihat adiknya sudah kembali cantik membuatnya terkejut. Ia kemudian meminta untuk adu panjang rambut kepada sang adik.

Hasilnya adalah rambut Purbasari ternyata adalah yang lebih panjang. Purbararang juga meminta Purbasari agar mau adu tampan dengan tunangannya. Purbasari kala itu menggandeng seekor kera yang sudah menemaninya hidup di hutan selama ini.

Keajaiban terjadi pada kera yang tiba-tiba berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tampan. Bahkan ia lebih tampan dibandingkan dengan tunangan Purbararang sehingga adu tampan tunangan dimenangkan oleh Purbasari. Kemudian Purbararang meminta maaf kepada Purbasari dan mengakui kesalahannya.

Setelah itu Purbasari akhirnya menjadi seorang pemimpin kerajaan warisan dari ayahnya yang bijaksana bersama lutung tersebut. Kakaknya juga sudah dimaafkan oleh Purbasari. Ia tidak berniat untuk memberikan hukuman kepada kakaknya tersebut.

Bahkan kata balas dendam pada sang kakak tidak terbesit sedikit pun. Purbasari akhirnya sudah hidup dengan bahagia bersama dengan sang kekasih hatinya.

2. Cerita Rakyat Danau Toba Berasal dari Daerah Sumatera Utara

 Pada zaman dahulu adalah seorang petani bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang landai dan subur. Petani itu mengerjakan sawah dan ladang untuk keperluan hldupnya. Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki Itu pergi .memancing ikan ke sungai yang berada takjauh dari rumahnya. Setiap kah dua memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. lkan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.

Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tldak berapa lama tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang langsung menarik pancing itujauh ke tengah sungai. Hati petani itu menjadi gembira, karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya itu adalah ikan yang besar. Setelah beberapa lama dia biarkan pancingnya ditarik ikan itu ke sana kemari, barulah pancing itu ditariknya perlahan-lahan. Ketika pancing itu disentakkannya tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar. gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas dan mulut ikan itu. Dia tersenyum sambil membayangkan , betapa enaknya nanti daging ikan itu kalau dipanggang. Ketika meninggalkan sungai pulang ke rumahnya hari sudah mulai senja.

Setibanya di rumah, lelaki tu langsung membawa ikan besar hasil pancingannya ke dapur. Ketika dia hendak menyalakan api untuk memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar di dapur rumahnya sudah habis. Dia segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya. Kemudian, sambil membawa beberapa potong kayu bakar dia naik kembali ke atas rumah dan langsung menuju dapur.

Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan tampak terhampar beberapa keping uang emas. Lelaki itu segera membawa keping uang emas ke dalam kamar.

Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap, di dalam kamar itu berdiri seorang perempuan cantik dengan rambut panjang terurai. Lelaki itu menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan yang berdiri di hadapannya luar biasa cantiknya.

Karena hari sudah malam, perempuan itu minta agar lampu dinyalakan. Setelah lelaki itu menyalakan lampu, dia diajak perempuan itu mengawaninya ke dapur karena dia hendak memasak nasi untuk mereka. Sambil menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah penjelmaan dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di sungai.

Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di dapur itu adalah penjelmaan sislknya. Setelah beberapa minggu perempuan cantik itu tinggal serumah bersamanya, pada suatu hari lelaki itu melamar perempuan tersebut untuk jadi istrinya. Perempuan itu bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal usul istrinya yang menjelma dari ikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.

Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Samosir. Anak itu sangat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.

Setelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksalah ibunya yang mengantarkan nasi ke ladang.

Suatu hari, anak itu disuruh ibunya lagi mengantarkan nasi ke ladang Untuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan tetapi, karena terus dipaksa lbunya, dengan kesal pergilah dia mengantarkan nasi itu. Di tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk-pauknya dia makan. Setibanya di ladang, sisa nasi itu yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya. Saat menerimanya, si ayah sudah merasa sangat lapar karena nasinya terlambat sekali diantarkan. Oleh karena itu, maka si ayah jadi sangat marah ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. Amarahnya makin bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari nasi itu.

Kesabaran si ayah jadi hilang dan dia pukuli anaknya sambil mengatakan: “Anak yang tak bisa diajar. Tidak tahu diuntung. Dasar keturunan perempuan ikan!”

Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya dia adukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan ayahnya kepadanya dia ceritakan pula. Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu. Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-Iari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.

Ketika tampak oleh si ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit, dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu jauh letaknya dari rumah mereka itu. Ketika dia tiba di tepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yang menggelegar.

Sesaat kemudian dia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada saat yang sama, sungai itu pun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat lebat. Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap ke mana-mana dan tergenangiah lembah tempat sungai itu mengalirPak Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-keiamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang di kemudian hari dinamakan orang Danau Toba. Sedang Pulau kecil di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.

3. Cerita Rakyat Malin Kundang Berasal dari Daerah Padang Sumatera Barat

Dahulu kala di Padang Sumatra Barat tepatnya di Perkampungan Pantai Air Manis ada seorang janda bernama Mande Rubayah. Ia mempunyai seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang. Malin sangat disayang oleh ibunya, karena sejak kecil Malin Kundang sudah ditinggal mati oleh ayahnya.

Malin dan ibunya tinggal di perkampungan nelayan. ibunya sudah tua ia hanya bekerja sebagai penjual kue. Pada suatu hari Malin jatuh sakit. Tubuhnya mendadak panas sekali. Mande Rubayah tentu saja sangat bingung. Tidak pernah Malin jatuh sakit seperti ini. Mande Rubayah berusaha sekuatnya untuk mengobati Malin dengan mendatangkan tabib.

Nyawa Malin yang hampir melayang itu akhirnya dapat diselamatkan berkat usaha keras ibunya. Setelah sembuh dari sakitnya ia makin disayang. Demikianlah Mande Rubayah sangat menyayangi anaknya. Sebaliknya Malin juga amat sayang kepada ibunya.

Ketika sudah dewasa, Malin berpamit kepada ibunya untuk pergi merantau. Pada saat itu memang ada kapal besar yang merapat di Pantai AirManis.

Meski dengan berat hati akhirnya Mande Rubayah mengijinkan anaknya pergi. Malin dibekali dengan nasi berbungkus daun pisang sebanyak tujuh bungkus.

Hari-han berlalu terasa lambat bagi Mande Rubayah. Setiap pagi dan sore Mande Rubayah memandang ke laut… Jika ada ombak dan badai besar menghempas ke pantai, dadanya berdebar-debar. la menengadahkan kedua tangannya ke atas sembari berdo’a agar anaknya selamat dalam pelayaran. Jika ada kapal yang datang merapat ia selalu menanyakan kabar tentang anaknya. Tetapi semua awak kapal atau nakhoda tidak pernah memberikan jawaban yang memuaskan. Malin tak pernah menitipkan barang atau pesan apapun kepada ibunya.

Itulah yang dilakukan Mande Rubayah setiap hari selama bertahuntahun. Tubuhnya semakin tua dimakan usia. Jika berjalan ia mulai terbungkuk-bungkuk.

“Ibu sudah tua Malin, kapan kau pulang…”rintih Mande Rubayah tiap malam.

Namun hingga berbulan-bulan semenjak ia menerima kabr Malin belum juga datang menengoknya. Namun ia yakin bahwa pada suatu saat Malin pasti akan kembali.

Harapannya terkabul. Pada suatu hari yang cerah dari kejauhan tampak sebuah kapal yang indah berlayar menuju pantai. Kapal itu megah dan bertingkat-tingkat. Orang kampung mengira kapal itu milik seorang sultan atau seorang pangeran. Mereka menyambutnya dengan gembira.

Ketika kapal itu mulai merepat, tampak sepasang muda-mudi berdiri di anjungan. Pakaian mereka berkilauan terkena sinar matahari. Wajah mereka cerah dihiasi senyum. Mereka nampak bahagia karena disambut dengan meriah.

Mande Rubayah ikut berdesakan melihat dan mendekati kapal. Jantungnya berdebaran keras. Dia sangat yakin sekali bahwa lelaki muda itu adalah anak kesayangannya si Malin Kundang.

Belum lagi tetua desa sempat menyambut, ibu Malin terlebih dahulu menghampiri Malin. la langsung memeluk Malin erat-erat. Seolah takut kehilangan anaknya lagi.

“Malin, anakku, ” katanya menahan isak tangis karena gembira. “Mengapa begitu lamanya kau tidak memberi kabar?”

Malin terpana karena dipeluk wanita tua renta yang berpakaian compang-camping itu. Ia tak tercaya bahwa wanita itu adalah ibunya. Seingat Malin, ibunya adalah seorang wanita berbadan tegar yang kuat menggendongnya ke mana saja. Sebelum dia sempat berpikir dengan tenang, istrinya yang cantik itu meludah sambil berkata,”Cuih! Wanita buruk inikah ibumu? Mengapa kau membohongi aku?”

Mendengar kata-kata istrinya, Malin Kundang mendorong wanita itu hingga terguling ke pasir. Mande Rubayah hampir tidak percaya pada perlakuan anaknya, ia jatuh terduduk sambil berkata, “Malin, Malin.

anakku.Aku ini ibumu, Nak!”

Malin Kundang tidak menghiraukan perkataan ibunya. Pikirannya kacau karena ucapan istrinya. Seandainya wanita itu benar ibunya, dia tidak akan mengakuinya. la malu kepada istrinya. Melihat wanita itu beringsut hendak memeluk kakinya, Malin menendangnya sambil berkata,””Hai, Perempuan tua! Ibuku tidak seperti engkau ! Melarat dan dekil !”

Wanita tua itu terkapar di pasir. Mande Rubayah pingsan dan terbaring sendiri. Ketika ia sadar,Pantai Air Manis sudah sepi. Di laut dilihatnya kapal Malin semakin menjauh. Hatinya perih seperti ditusuk-tusuk. Tangannya ditadahkannya ke langit. Ia kemudian berseru dengan hatinya yang pilu,”Ya, AllahYang Maha Kuasa, kalau dia bukan anakku, aku maafkan perbuatannya tadi. Tapi kalau memang dia benar anakku, Malin Kundang, aku mohon keadilan-Mu, ya Tuhan…!.”

Tidak lama kemudian, cuaca di tengah laut yang tadinya cerah, mendadak berubah menjadi gelap. Hujan tiba-tiba turtun dengan teramat lebatnya. Entah bagaimana awalnya tiba-tiba datanglah badai besar. Menghantan kapal Malin Kundang. Disusul sambaran petir yang menggelegar. Seketika kapal itu hancur berkeping-keping. Kemudian terhempas ombak hingga ke pantai.

Ketika matahari pagi memancarkan sinarnya, badai telah reda. Di kaki bukit terlihat kepingan kapai yang telah menjadi batu. itulah kapal Malin Kundang. Tak jauh dari tempat itu nampak sebongkah batu yang menyerupai tubuh manusia. Konon itulah tubuh Malin kundang anak durhaka yang kena kutuk ibunya menjadi batu. Di seIa-sela batu itu berenang-renang ikan teri, ikan belanak, dan ikan tenggiri. Konon, ikan itu berasal dari serpihan tubuh sang istri yang terus mencari Malin Kundang.

4. Cerita Rakyat Rawa Pening Berasal dari Daerah Jawa Tengah

Zaman dahulu hidup seorang wanita yang bernama Endang di sebuah yaitu Desa Ngasem. Ia sedang dalam keadaan hamil. Namun, yang ia lahirkan bukanlah seorang bayi melainkan seekor naga yang diberi nama Baru Klinting. Ia bisa berbicara seperti halnya manusia biasa.

Suatu ketika, sang anak bertanya tentang keberadaan ayahnya dan sang ibu akhirnya menceritakan kejadian yang sesungguhnya. Ia diberi klinting sebagai bukti bahwa ia merupakan anak dari ayahnya. Ia segera menemui ayahnya yang sedang melakukan pertapaan. Kemudian, klinting pemberian dari ibunya ia tunjukkan.

Namun, ayahnya masih belum yakin dan menginginkan ia melakukan sesuatu yaitu dengan memintanya melingkari sebuah gunung. Baru Klinting pun akhirnya menunjukkan bahwa ia mampu melakukannya. Mengetahui hal tersebut sang ayah percaya dan mengakuinya sebagai anak. Sang ayah meminta Baru Klinting untuk bertapa.

Suatu waktu, para warga sedang mencari-cari hewan yang bisa dijadikan santapan untuk pesta. Tetapi mereka tidak juga menemukannya. Akhirnya mereka memutuskan untuk menangkap Baru Klinting yang sedang bertapa dan ingin menjadikannya sebagai santapan pesta.

Arwah dari Baru Klinting berubah menjadi seorang anak kecil yang nampak begitu kumal. Ia datang menuju ke pesta tersebut ingin meminta makanan tapi malah diusir. Kemudian ia bertemu dengan seorang nenek yang sangat baik hati dan mau memberinya makanan.

Ia mempunyai pesan kepada nenek supaya ketika nenek mendengar suara gemuruh segera menyiapkan sebuah lesung. Sesudah itu, ia kembali lagi ke tempat pesta tersebut dan yang terjadi adalah ia diusir lagi. Ia menantang para warga untuk mencabut pedang yang sudah ia tancapkan sebelumnya.

Tidak ada satu orang pun yang bisa mencabut pedang tersebut sampai pada akhirnya ia mencabut pedang tersebut sendiri. Seketika munculah air yang akhirnya menggenangi desa tersebut. Seluruh warga desa ikut tenggelam kecuali seorang nenek yang sudah baik hati menolongnya. Nah, itulah cerita tentang asal mula terbentuknya rawa pening.

3 dari 6 halaman

Macam-Macam Cerita Rakyat dan Asal Daerahnya

5. Cerita Rakyat Sangkuriang Berasal dari Daerah Jawa Barat

Dikisahkan terdapat seorang anak yang bernama Sangkuriang di sebuah desa. Ia sering pergi menuju ke hutan untuk melakukan perburuan. Suatu ketika, ia melihat seekor burung yang sedang bertengger di pohon. Kemudian ia menembaknya dan tepat terkena sasaran.

Tumang disuruhnya untuk mengambilnya tetapi Tumang melaksanakan perintahnya. Hal ini tentu saja membuat Sangkuriang menjadi marah dan tidak membolehkan Tumang untuk ikut pulang. Sesudah sampai di rumah, ia menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Ibunya langsung marah-marah dan memukulnya.

Hal inilah yang membuat Sangkuriang memutuskan untuk pergi dari rumah serta mengembara. Ibunya menyesal sudah melakukan hal tersebut kepada anaknya. Ia selalu berdoa supaya kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Doanya tersebut akhirnya dikabulkan dan ia diberikan wajah yang cantik serta awet muda.

Setelah sekian lama mengembara, Sangkuriang kembali ke kampung halamannya. Melihat banyak perubahan yang terjadi di kampung halamannya membuatnya terkejut. Ketika di perjalanan ia bertemu dengan ibunya yaitu Dayang Sumbi. Namun, Sangkuriang tidak mengetahui bahwa wanita tersebut sebenarnya ibunya.

Ia langsung melamar dan mengajak wanita tersebut menikah dengan persetujuan Dayang Sumbi tentunya. Suatu ketika Dayang Sumbi diminta oleh Sangkuriang untuk mengeratkan ikatan yang terdapat di kepalanya. Dayang Sumbi melihat bekas luka yang sama persis seperti yang ada di kepala anaknya.

Sejak mengetahuinya, Dayang Sumbi ingin membuat gagal rencana pernikahan mereka. Ia mengatakan bahwa Sangkuriang merupakan anaknya dan Sangkuriang tidak mempercayai hal tersebut. Pada akhirnya Dayang Sumbi meminta 2 syarat agar dipenuhi oleh Sangkuriang.

Kedua syarat tersebut yaitu membendung sungai Citarum serta membuat sampan yang harus selesai sebelum tiba fajar. Sangkuriang menuruti permintaan Dayang Sumbi dan meminta bantuan teman-temannya yaitu para jin untuk menyelesaikan apa yang diminta oleh Dayang Sumbi. Ia mengawasi kinerja dari Sangkuriang.

Ia terkejut melihat Sangkuriang bisa menyelesaikan tantangan yang Dayang Sumbi berikan. Dayang Sumbi mencari cara. Ia meminta bantuan dari warga untuk menggagalkan apa yang dikerjakan oleh Sangkuriang. Ia beserta warga menggelar kain sutera yang berwarna merah di bagian sebelah timur kota. Jadi, seolah-olah waktu fajar sudah tiba.

Karena tidak bisa menyelesaikan tantangannya, Sangkuriang merasa kecewa dan juga kesal. Kemudian bendungan yang sebelumnya sudah dibuat ia jebol. Timbulah banjir yang akhirnya menenggelamkan kota tersebut. Ia juga menendang sebuah sampan yang sudah berhasil dibuatnya.

Sampan tersebut jatuh tertelungkup dan berubah menjadi gunung yaitu dengan nama gunung tangkuban perahu.

6. Cerita Rakyat Roro Jonggrang Berasal dari Daerah Jawa Tengah dan DIY

Zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan besar yaitu Prambanan dan Prabu Baka merupakan raja yang memerintah. Ada sebuah kerajaan besar namanya Kerajaan Pengging di tempat yang lainnya. Seorang kesatria yang bernama Bondowoso dimiliki oleh Kerajaan Pengging.

Karena Bondowoso mempunyai senjata khusus dengan nama Bandung, ia lebih terkenal dengan nama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara jin yang sering dipakainya untuk membantunya dalam berperang. Selain itu juga digunakan untuk memperluas wilayah serta menyerang kerajaan lainnya.

Suatu ketika sang raja yang angkuh memintanya untuk melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Prambanan. Bandung Bondowoso meminta bantuan para jin untuk merebut Kerajaan Prambanan dalam rangka mensukseskan rencananya tersebut.

Bandung Bondowoso diminta untuk mengurus harta benda kerajaan tersebut dan juga keluarga Prabu Baka sesudah memenangkan pertempuran tersebut. Kala itu ia melihat seorang wanita yang sangat cantik bernama Roro Jongrang dan ia menyukainya.

Kemudian Roro Jongrang diminta oleh Bandung Bondowoso supaya menjadi permaisurinya. Roro Jongrang merasa bingung karena ia membenci Bandung Bondowoso yang sudah membunuh ayahnya. Tetapi untuk menolaknya ia juga merasa takut. Roro Jonggrang pada akhirnya mempunyai sebuah ide.

Idenya adalah agar Bandung Bondowoso membuatkannya candi berjumlah seribu beserta 2 buah sumur hanya dalam waktu satu malam saja. Syarat tersebut disetujui oleh Bandung Bondowoso karena ia merasa yakin bisa menyelesaikannya dengan bantuan para jin.

Bondowoso pada malam harinya mengumpulkan para jin untuk membantunya membuat candi seperti yang diinginkan oleh Roro Jonggrang. Roro Jongrang secara diam-diam mengamati yang dilakukan oleh Bandung Bondowoso dan merasa gelisah.

Ia memikirkan cara untuk membuat Bondowoso gagal di dalam memenuhi syarat yang diberikannya. Agar para jin yang membantu Bondowoso segera pergi, ia akhirnya meminta bantuan para warga untuk membuat keadaan agar seolah-olah hari sudah menjelang fajar. Jerami dibakar yang membuat langit terlihat merah.

Suara dari lesung juga mulai bersaut-sautan. Bau harum bunga-bunga mulai tercium dan ayam jago juga mulai berkokok. Keadaan ini membuat para jin menjadi pergi karena mereka mengira pagi telah tiba. Roro Jonggrang kemudian menemui Bandung Bondowoso lalu mengatakan bahwa ia sudah gagal memenuhi persyaratannya.

Bandung Bondowoso menjadi sangat marah dan memutuskan untuk mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung yang keseribu. Nah, itulah asal mula terjadinya Candi Prambanan atau bisa disebut juga dengan Candi Roro Jongrang. Sedangkan Candi Sewu merupakan candi yang ada di sekelilingnya.

7. Cerita Rakyat Timun Mas Berasal dari Daerah Jawa Tengah

Dikisahkan hiduplah seorang janda tua yang bernama Sarni. Ia hidup seorang diri dan tidak mempunyai anak. Pada suatu hari Sarni pergi mencari kayu ke hutan. Selama di pertengahan jalan ia bertemu dengan raksasa yang menginginkan seorang anak untuk disantap.

Tetapi, Sarni menjelaskan bahwa ia tidak memiliki seorang anak. Kemudian raksasa tersebut memberikan biji timun kepadanya. Ia menjelaskan bahwa Sarni akan memperoleh anak sesudah waktu 2 minggu. Namun, kelak ketika berusia 6 tahun Sarni harus memberikan anak tersebut.

Sesudah waktu selama dua minggu, salah satu dari mentimun itu ada yang ukurannya sangat besar. Kemudian ia membelahnya dan menemukan seorang bayi di dalamnya. Kini Sarni hidupnya tidak seorang diri lagi karena ia mempunyai Timun Mas yang cantik.

Sang raksasa pada suatu ketika datang untuk menagih janjinya yaitu mengambil Timun Mas. Kala itu Sarni mengatakan untuk menundanya saja. Alasannya adalah semakin enak rasanya jika ia semakin dewasa. Akhirnya raksasa menyetujui saran dari Sarni.

Pada suatu hari ia bermimpi Timun Mas diminta untuk menemui petapa yang ada di gunung. Ia meminta Timun Mas pada pagi harinya agar mencari petapa tersebut dengan segera. Sesudah Timun Mas menceritakan kejadian yang sebenarnya, petapa akhirnya memberikan 4 buah bungkusan kecil.

Petunjuk mengenai cara memakainya dijelaskan oleh sang petapa. Empat kantong itu isinya adalah biji mentimun, garam, jarum serta terasi. Jika dikejar oleh raksasa, Timun Mas diminta untuk melemparkannya isi kantong tersebut satu per satu. Kemudian ia berpamitan pulang ke rumah sesudah mendapatkan kantong-kantong tersebut.

Untuk menagih janjinya esok harinya sang raksasa datang lagi. Sarni meminta kepada raksasa agar tidak mengambil anaknya. Hal ini karena Sarni sangat mencintai dan menyayangi anaknya. Bahkan ia juga rela menawarkan dirinya sebagai ganti Timun Mas. Tetapi raksasa marah dan menolak tawarannya.

Timun Mas kemudian keluar dan menantang raksasa karena merasa tidak tega melihat Sarni diperlakukan seperti demikian. Timun Mas pada lemparan pertama melempar isi kantong biji timun. Raksasa mampu melewati tanaman timun yang melilit pada tubuhnya dan tetap bisa mengejarnya. Lemparan yang kedua adalah berupa jarum.

Seketika tumbuhlah pohon bambu yang tinggi serta tajam. Walaupun kaki raksasa berdarah, namun tetap saja bisa mengejarnya. Lemparan yang ketiga Timun Mas menabur garam. Seketika muncul lautan dan raksasa bisa melewati lautan tersebut dengan mudah.

Lemparan yang terakhir Timun Mas menaburkan terasi. Terbentuklah suatu lautan lumpur yang mendidih. Raksasa tercebur ke dalam lautan lumpur mendidih dan mati. Sesudah kejadian tersebut, Timun Mas dan Sarni hidup bersama dengan bahagia.

8. Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih Berasal dari Daerah Riau

Dahulu kala tinggal sebuah keluarga bahagia yang terdiri dari ibu, ayah dan anak perempuannya bernama bawang putih. Sang ayah adalah seorang pedagang. Walaupun kecil, tetapi ia tetap menjalankan pekerjaan tersebut dengan senang hati. Suatu ketika sang ibu sakit keras dan meninggal dunia.

Kejadian tersebut membuat sang ayah dan bawang putih merasa sedih dan terpukul. Di desa ini ada seorang janda yang mempunyai 1 anak perempuan namanya bawang merah. Sejak mengetahui ibu dari bawang putih meninggal, ibu bawang merah sering datang ke rumah untuk menemani bawang putih.

Selain itu ia juga membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi, bawang putih tidak merasa kesepian lagi. Ayahnya ingin menikahi ibu bawang merah supaya bawang putih tidak merasa kesepian. Hal ini dilakukan tentunya atas izin bawang putih.

Awalnya bawang merah dan ibunya terhadap bawang putih sangat baik. Namun, semakin lama mereka jahat terhadap bawang putih. Seluruh pekerjaan rumah dikerjakan oleh bawang putih sendiri. Sedangkan bawang merah dan ibunya tidak mengerjakan pekerjaan satu pun. Hal ini terjadi tanpa diketahui oleh sang ayah.

Suatu saat ayah dari bawang putih meninggal dunia dan tindakan bawang merah serta ibunya malah semakin semena-mena. Namun hal tersebut tidak membuat bawang putih bersedih. Ia melakukan seluruh pekerjaan itu dengan perasaan gembira. Ia berharap suatu saat ibu tirinya mau menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri.

Ketika suatu saat bawang putih mencuci baju, ia menghanyutkan baju kesayangan sang ibu tiri dengan tidak sengaja. Sang ibu tiri yang tidak terima bajunya hanyut memintanya untuk mencari baju kesayangannya tersebut sampai ketemu.

Kemudian ia bertemu dengan seorang nenek yang mengambil baju merah milik sang ibu tiri. Nenek mau mengembalikan baju merah tersebut namun dengan syarat yaitu bawang putih selama waktu seminggu mau menemaninya. Bawang putih menyetujui syarat tersebut.

Nenek tersebut memberinya sebuah labu sebelum ia pulang. Bawang putih terkejut dan heran ketika ia membuka labu tersebut ternyata isinya emas. Kejadian tersebut diketahui oleh bawang merah dan ibunya. Mereka dengan segera mengambil perhiasan di dalam labu milik bawang putih tersebut.

Kemudian bawang merah dan ibunya meminta agar bawang putih agar menceritakan kejadian yang menimpanya. Bawang merah diminta oleh sang ibu tiri untuk melakukan hal yang serupa. Sesudah 1 minggu lamanya bawang merah akhirnya pulang dan ia meminta sebuah labu dari nenek.

Nenek memberi kebebasan bawang merah untuk memilih. Labu yang bawang merah pilih adalah yang paling besar. Sampai di rumah, ia membuka labu pemberian dari sang nenek. Harapannya adalah ia akan memperoleh emas seperti yang sebelumnya didapatkan oleh bawang putih.

Ternyata isi dari labu tersebut adalah hewan-hewan berbahaya. Hewan-hewan tersebut mematuk mereka sampai akhirnya meninggal.

4 dari 6 halaman

Macam-Macam Cerita Rakyat dan Asal Daerahnya

9. Cerita Rakyat Batu Menangis Berasal dari Daerah Kalimantan Barat

Alkisah tinggal seorang gadis dan janda miskin di suatu desa yang ada di daerah Kalimantan. Anak dari janda miskin ini sangat cantik, tetapi perilakunya buruk dan juga manja. Suatu ketika, sang ibu membawa anak gadis tersebut untuk berbelanja ke desa.

Di sepanjang perjalanan banyak orang yang bertanya kepada anak tersebut tentang siapakah seseorang yang berjalan di belakangnya. Pada awalnya, anaknya menjawab bahwa ibunya tersebut merupakan pembantunya. Jawaban kedua ia mengatakan bahwa ibunya tersebut merupakan budaknya.

Sang anak melakukan hal seperti ini secara berulang kali. Jadi, ketika orang-orang menanyakan tentang ibunya, ia selalu menjawab tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Semakin lama ibunya tidak tahan mendengar jawaban dari sang anak tersebut kepada setiap orang yang bertanya.

Kemudian, ibu tersebut berdoa supaya anaknya mendapatkan hukuman. Anaknya dengan perlahan berubah menjadi sebuah batu. Anak tersebut meminta ampun ketika sampai di setengah badan. Namun, gadis tersebut sudah terlambat meminta maaf karena ia akhirnya berubah menjadi batu menangis.

10. Cerita Rakyat Putri Tujuh Berasal dari Daerah Maluku

Dahulu ada kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung yang diperintah oleh Ratu Cik Sima. Ia memiliki tujuh orang putri yang sangat cantik dengan sebutan Putri Tujuh. Putri bungsu yang bernama Mayang Sari adalah putri tercantik di antara keenam saudaranya. Putri Mayang Sari dikenaljuga dengan nama Mayang Mengurai.

Suatu ketika, ketujuh putri mandi di Lubuk Umai. Mereka tidak menyadari bahwa Pangeran Empang Kuala sedang mengintipnya darl balik semak-semak. Sang Pangeran sangat terpesona melhat kecantikan salah satu putri. Pangeran Empang Kuala pun bergumam lirih.

“Gadis cantik di lubuk Umal, cantik di Umal. Ya, ya d’umai, d’umal…“ gumam Pangeran Empang Kuala.

Selanjutnya, ia pun mengirim utusan untuk meminang sang putri. Pinangan itu disambut baik oleh Ratu Cik Sima. Namun menurut adat, putri tertualah yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu. Utusan tersebut kembali menghadap kepada sang Pangeran.”

“Ampun Baginda Raja! Keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung belum bersedia menerima pinangan tuan untuk memperistrikan Putri Mayang Mengurai.” Mendengar laporan itu, sang Raja tak bisa terima. Sang Pangeran segera memerintahkan pasukannya untuk menyerang

Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Maka pertempuran antara kedua kerajaan itu tak dapat dielakkan lagi.

Pertempuran yang terjadi sangat dahsyat, sehingga Ratu Cik Sima segera menyembunyikan ketujuh putrinya di sebuah gua di hutan. Setelah itu, sang Ratu kembali menghadapipasukan Pangeran Empang Kuala. Sudah tiga bulan berlalu, tetapi pertempuran itu tak kunjung usai. Setelah memasuki bulan keempat rakyat Negeri Seri Bunga Tanjung banyak yang tewas. Diceritakan bahwa pasukan Pangeran Empang Kuala Juga sangat letih menghadapi pertempuran itu.

Pasukan Sang Pangeran beristirahat dan berlindung di bawah pohon bakau di hilir Sungai Umal. Menjelang malam, secara tiba-tiba pasukan Pangeran Empang Kuala tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh dan menusuk ke badan. Melhat kenyataan itu, Sang Pangerap memerintahkan pasukannya segera pulang ke Negeri Empang Kuala.

Ratu Cik Sima pun sangat bersyukur dengan kabar gembira tersebut. Keesokan harinya ia pergi ke hutan untuk melihat ketujuh putrinya, tetapi alangkah terkejutnya, karena mereka sudah tak bernyawa, akibat kelaparan. Ratu teringat bahwa bekal makanan anaknya hanya cukup untuk tiga bulan, sedangkan peperangan terjadi selama empatbuian. Ratu Cik Sima jatuh sakit dan tak lama kemudian !a meninggal dunia. Dari cerita ini, masyarakat Dumai meyakini bahwa nama kota Dumai diambil dari kata d’umai, seperti yang pernah diucapkan Pangeran Empang Kuala.

11. Cerita Rakyat Negeri Lempur Berasal dari Daerah Jambi

Dahulu, di sebuah hutan belantara, berdiri Kerajaan Pamuncak Tiga Kaum. Kerajaan itu diperintah oleh tiga bersaudara, yaltu Pamuncak Rencong Talang, PamuncakTanjung seri, dan Pamuncak Koto Tapus.

Pada suatu ketika , hasil panen rakyat di wilayah kekuasaan Pemuncak Rencong Talang sungguh melimpah. Pamuncak Rencong Talang bermaksud mengadakan pesta panen dengan mengundang kerabat dan keluarganya. Karena tidak bisa hadir, maka PamuncakTanjung Seri mengutus istri dan kedua anaknya.

Singkat cerita, mereka telah sampai di negeri Pamuncak Rencong Talang. Hari kenduri dan pesta panen pun tiba. Telah dirundingkan bahwa pesta akan diadakan selama tiga hari tiga malam. Pada malam ketiga itu, hadirlah anak dara dari Pamuncak Tanjung Seri, yang menjadi incaran para pemuda. Dikisahkan bahwa pesta berlangsung dengan sangat meriah. Takterasa ayamjantan pun telah berkokok berkaIi-kali.

Hari telah benar-benar telah larut. Akhirnya, si Ibu gadis itu mengajak anaknya” pulang, Namun, gadis itu tidak mengacuhkan panggilan ibunya.

Ada seorang pemuda di dekatnya bertanya kepada gadis itu, siapa! perempuan tua yang memanggilnya itu? Mendengar pertanyaan itu, maka gadis itu menjawab, “Oo..,perempuan itu adalah pembantu saya.”

Sakit hati sang ibu mendengar hal itu. Keesokan harinya, mereka pulang. Dikisahkan ketika rombongan itu tiba di daerah antara Pulau Sangkar dan Lolo yang berawa dan berlumpur. Maka berdoalah istri Pamuncak Tanjung Sari kepada Tuhan, agar anaknya yang durhaka itu ditelan oleh rawa lumpur. Rupanya do’a itu dikabulkan oleh Tuhan. Sl dara itu terjerat kakinya oleh rawa yang berlumpur ltu, sehingga ia terbenam makin dalam. Ia menangis dan meminta tolong kepada _ ibu dan pengawalnya. Namun. ibunya tiada mengacuhkan.

“Aku bukan lbumu,Aku hanyalah pembantumu.”

Si gadis itu terusjuga meraung sambil berkata,””Tolong…, tolooong Ibu, Aku tidak akan durhaka lagi kepadamu. Maafkanlah aku, Ibu.”

Ibunya tak mau mendengar permintaan anaknya itu. Malah ia mengambil gelang dan selendang Jambi yang dipakai anaknya. Setelah diambilnya barang tersebut, maka tenggelamlah gadis itu.

Setelah kejadian itu, negeri itu dinamai oleh penduduknya dengan nama Lempur yang berasal dari kata Lumpur.

Sementara itu, gelang tersebut dibuang di sebuah tebat, sehingga tebat tersebut dinamakan Tebat Gelang. Kemudian, kain panjang Jambi dibuang pula ke dalam tebat lainnya, sehingga tebat itu diberi nama Tebat Jambi.

12. Cerita Rakyat Gunung Merapi Berasal dari Daerah Jawa Tengah dan DIY

Disebutkan dalam Babad Tanah Jawa, Panembahan Senapati sedang bertapa di Nglipura, dekat Bantul. Setelah selesai bertapa, kemudian Ki Juru Mertani bertanya kepadanya, “Apakah yang kau dapatkan di dalam tapamu?”

PanembahanSenapati menjawab, “Saya mendapatkan lintang johar di Nglipura.”

Segera Ki Juru Mertani bertanya kembali, “Apakah lintang johar Itu mampu menghilangkan marabahaya’?”

“Tidak, Paman,” ujar Panembahan Senapati.

“Kalau begitu, bertapalah lagi,” kata Ki Juru Mertani. Ki Juru Mertani melanjutkan perkataannya. “Hanyutkanlah sebatang kayu di sungai. Naiklah Kau di atas kayu yang hanyut itu. Setelah sampai di Laut Kidul, kau akan menjumpai Ratu Kidul.” Panembahan Senapati ménjalankan apa yang dikatakan Ki Juru Mertani. Di dalam Babad Tanah Jawa disebutkan tentang pertemuan Panembahan Senopati dan Ratu Laut Kidul. Ratu Laut Kidul bersedia membantu Panembahan Senopati _ . dengan bala tentara makhluk halus. Panembahan Senopati kemudian menemui Ki Juru Mertani.  Nah , sekarang apa yang kau dapatkan dari tapamu?” Benar kata paman, saya dapat bertemu dengan Ratu

Kidul.” “Lantas, apa yang kau dapatkan?” tanya Ki Juru Mertani.

“Saya diberi minyak Jayangkatong dan Telur Degan,” jawab Panembahan Senapati.

“Telur yang kau dapatkan itu berikanlah pada Juru Taman” kata Ki Juru Mertani. Singkat cerita, setelah Ki Juru Taman memakan telur itu. Terjadi keanehan dalam diri Ki Juru Taman. Tubuhnya berubah wujud menjadi raksasa yang besar dan mengerikan.

Selanjutnya, raksasa itu ditugaskan menjaga Gunung Merapi. Adapun tempat penjagaannya adalah Plawangan. Maka, apabila terjadi bencana yang diakibatkan oleh Gunung Merapi, raksasa itulah yang menjaga dan menahan agar bencana tidak menjalar ke arah selatan, khususnya Kraton Yogyakarta. ltulah sebabnya, lahar yang disemburkan Gunung Merapi tidak pernah mengalir ke selatan. Dengan demikian, daerah sebelah selatan senantiasa terhindar dari bencana.

Sedangkan minyak Jayangketong diperintahkan agar dibuang. Namun sebelumnya, dibuka dahulu dan diusapkan pada dua anak laki-Iaki dan perempuan yang ada di sana. Setelah terkena Jayangkatong, raga keduanya tidak kelihatan. Si anak laki-laki yang tidak nampak itu dijuluki Kyai Panggung, sedangkan si anak perempuan menjadi Nyai Koso. Sampai sekarang, mereka dipercayai masih setia menjaga Beringin Putih di utara Masjid yang ada di sebelah selatan jalan.

5 dari 6 halaman

Mengenal Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat lampau, yang kerap diperkenalkan kepada generasi berikutnya. Hal ini sebagai ciri khas khusus untuk negara yang memiliki beraneka ragam budaya dan sejarah yang dimiliki oleh bangsa ini.

Umumnya, cerita rakyat menceritakan suatu tempat dan asal muasal tokoh-tokoh yang dimunculkan pada cerita rakyat tersebut. Pada tokoh cerita rakyat yang disampaikan bisa dalam bentuk manusia, binatang, dan sesuatu yang gaib lainnya.

Isi dari cerita rakyat yang ada ini sudah tumbuh di tengah masyarakat dan cerita ini sudah ada semenjak zaman dahulu. Cerita rakyat ini sudah diwariskan atau disebarluaskan secara lisan, melalui mulut ke mulut dan secara turun menurun. Berikut penjelasan cerita rakyat menurut para ahli:

1. Suripan Sadi Hutomo (1991)

Cerita rakyat adalah cerita yang diwariskan turun- temenurun secara lisan dari generasi ke genrasi.

2. James Dananjaya (1997)

Cerita rakyat adalah kisah mengenai perjuangan cinta kasih yang tergolong sebagai karya sastra dalam bentuk faklor yang diwarisakan secara turun temurun.

3. Ensikipedia Bahasa Melayu (2006)

Cerita rakyat adalah cerita pada zaman dahulu yang mengandung berbagai manfaat sehingga dapat diajadikan sebagai bahan pembelaran bagi masyarakat.

4. Sisyono (2008)

Cerita rakyat adalah cerita yang tergolong karya sastra milik masyarakat dengan disebarkan melalui lisan dalam kurun waktu tertentu.

5. The Freencyclopedia (2006)

Cerita rakyat adalah cerita yang mendung nilai dan norma menganai keadaan suatu masyakat di zaman dahulu yang diwarisakan dengan lisan atau ditulisan melalui media-media sebagai bahan pembelajaran, renungan, dan suritauladan.

6. Hasim Awang (1985)

Cerita rakyat adalah suatu kisah mengenai perjuangan, kisah cinta (romantisme), atau lainnya yang sudah terjadi di masa lampau dan dijadikan pelajara dimasa yang akan datang.

6 dari 6 halaman

Macam-Macam Cerita Rakyat dan Penjelasannya

1. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Fabel

Fabel merupakan cerita rakyat yang tokoh pelakunya berupa binatang, yang dalam cerita berperilaku seperti manusia.

Jadi, dalam cerita fabel tokoh-tokoh binatang tersebut bisa melakukan aktivitas layaknya manusia, seperti bekerja, berbicara, dan berpikir layaknya manusia

Dalam cerita fabel ada juga terdapat masalah, konflik sampai dengan penyelesaian antara tokoh satu dengan lainnya. Adapun contoh fabel adalah 'Kancil yang Cerdik dan cerita Serigala yang Licik'.

2. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Legenda

Legenda merupakan sebuah cerita mengenai asal-usul terjadinya suatu tempat, seperti sebuah cerita Asal Usul Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan Terbentuknya Tangkuban Perahu.

Selain itu, ada juga legenda yang terdiri atas cerita-cerita tentang tokoh-tokoh agama.

3. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Mite

Mite merupakan cerita yang menceritakan dewa-dewi atau cerita yang sifatnya sakral dan penuh mistis. Tokoh mite adalah dewa atau manusia setengah dewa dan menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu

Contoh cerita rakyat ini seperti kisah Nyai Roro Kidul, Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma.

4. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Sage

Sage merupakan sebuah cerita yang isinya mempunyai kandungan unsur sebuah sejarah dan dicampur dengan unsur imajinasi, misalnya Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.

Lantaran didasari cerita sejarah asli, banyak fenomena yang diceritakan di sage yang dapat kita pelajari juga pada pelajaran sejarah.

5. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Epos

Epos merupakan cerita rakyat yang bertemakan kepahlawanan dan keberanian dari tokoh-tokoh utamanya.

Umumnya, cerita rakyat jenis ini bertujuan untuk mengajarkan keberanian, kepahlawanan, serta nilai-nilai luhur lainnya kepada generasi muda dan menginspirasi mereka.

Contoh dari epos yang cukup terkenal adalah Mahabaratha, Ramayana, Jason and the Argonauts, serta kisah pasukan Sparta di Thermopylae.

6. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Cerita Jenaka

Cerita jenaka adalah cerita yang memiliki elemen-elemen komedi dan berfungsi untuk menghibur para pembacanya. Cerita jenaka umumnya mengandung banyak lelucon dan hal-hal lain yang dianggap lucu.

Ceritanya sangat ringan dan bersifat menghibur. Cerita jenaka merupakan satu di antara cerita rakyat yang sangat populer dan disukai masyarakat.

Contoh dari cerita rakyat ini adalah cerita Pak Pandir, Pak Belalang, dan Cerita Si Kabayan.

7. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Paralel

Paralel adalah cerita rakyat yang tokohnya manusia dan hewan. Sesuai dengan namanya, cerita pararel ini umumnya memiliki kemiripan atau paralel terhadap hal-hal yang ada dan terjadi pada kehidupan sehari hari manusia.

Contoh dari cerita paralel ialah Anjing yang Loba, Semut dan Belalang, Hikayah Mahabarata.

8. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Parabel

Parabel merupakan cerita rakyat yang menggambarkan cerita moral tertentu dengan menggunakan perbandingan dan pengumpamaan.

Senada dengan pararel, parabel juga mencoba untuk menunjukkan pelajaran yang ada pada ceritanya dapat diterapkan pada dunia nyata.

Umumnya, cerita parabel ini digunakan dalam rangka menyampaikan nilai atau pelajaran tertentu kepada orang-orang.

Contohnya ialah Kisah Sepasang Slop.

9. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Hikayat

Hikayat merupakan cerita rakyat yang menjelaskan mengenai kehidupan bangsawan, keluarga istana, tokoh hebat, atau orang terkenal pada zaman dahulu kala.

Umumnya, cerita-cerita ini mengandung unsur fantasi dan mitos tertentu, seperti sihir, mukjizat, jin, atau hal-hal lainnya yang tidak masuk akal.

Contoh cerita hikayat yang terkenal antara lain adalah Hikayat Abu Nawas, dan Hikayat Panji Semirang.

10. Macam-Macam Cerita Rakyat yang Cerita Terbingkai

Cerita terbingkai adalah cerita yang di dalamnya terdapat lagi cerita-cerita yang lain. Dalam cerita tersebut bisa berhubungan atau tidak secara langsung dengan cerita utamanya.

Namun, semua cerita tersebut harus mendukung dan ada hubungannya dengan cerita utamanya.

Contoh paling terkenal dari cerita terbingkai ini adalah cerita 1001 malam dari Timur Tengah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.