Sukses

Kisah Sedih Resepsi Gagal Lantaran Restoran Tutup, Deposit Rp 18 Juta Ikut Raib

Restoran tutup dan uang pria terebut disita.

Liputan6.com, Jakarta Pernikahan merupakan momen yang menjadi impian bagi banyak pasangan kekasih. Hari bahagia tersebut dianggap sakral karena terdapat pengucapan janji suci untuk bersama selamanya. Kebahagiaan pun juga dirasakan oleh keluarga kedua mempelai.

Prosesi pernikahan sering kali membutuhkan dana yang cukup besar. Apalagi jika mengundang banyak orang untuk datang ke acara tersebut. Tak heran jika banyak calon pengantin yang rela bersusah payah menabung demi membiayai acara pernikahan impiannya. 

Namun hal sebaliknya justru dirasakan oleh seorang pria bernama Alex ini. Mendekati hari pernikahannya, ia justru mendapat kejadian tidak mengenakan. Uang yang sedianya untuk membiayai makanan saat acara pernikahannya terancam melayang.

Hal itu karena sebuah restoran di Malaysia yang sudah ia pesan menutup operasionalnya dan tidak dapat membayarkan deposit yang telah dibayar Alex. Jumlah uang yang sudah dibayarkan oleh pria itu pun jumlahnya cukup besar, yakni sekitar Rp 18,34 juta.

Alex, membagikan kisahnya tersebut pada akun Facebook miliknya. Kejadian itu berawal dari ketika Alex menerima pesan dari seorang teman pada 12 Oktober lalu. Pesan tersebut menginformasikan kepadanya bahwa restoran yang ia pesan untuk makan malam pernikahan pada bulan Desember telah ditutup.

“Kami tidak tahu apa-apa sebelumnya dan kami tidak menerima pemberitahuan dari restoran,” ungkap Alex seperti dikutip oleh Liputan6.com dari World of Buzz, Senin (30/11/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi

Merasa ada yang janggal setelah mengetahui berita itu, Alex memutuskan untuk memanggil Kepala Keamanan dan Penanggung Jawab bernama Kelly. Alex pun mendapat keterangan bahwa kantor restoran tersebut sedang berpindah lokasi.

"Pada tanggal 13 Oktober, kami menghubungi kantor pusat untuk meminta pengembalian uang setoran, dan Kelly, meminta kami memberi mereka waktu 14 hari untuk membayar kembali setoran secara penuh," kata Alex.

Alex merasa hal tersebut cukup wajar, ia yakin bahwa restoran akan menindaklanjuti kata-katanya. Pria itupun menerima periode pembayaran yang diajukan pihak restoran. Namun, dua minggu berlalu dan Alex tidak mendapat kabar apa pun dari pihak restoran.

“Dari 26 Oktober hingga 4 November, kami mencoba menghubungi penanggung jawab tetapi kami tidak bisa mendapatkan balasan dan mereka tidak menjawab telepon,” tutur Alex.

Pada tanggal 5 November Alex mendapat tanggapan dari Kelly dan menyuruh menunggu instruksi lebih lanjut dari manajemen. Alex terus mencoba untuk menindaklanjuti masalah tersebut, namun ia tidak mendapat jawaban lebih lanjut.

Akhirnya, pada 23 November, pihak restoran menghubungi Alex kembali namun dengan berita yang tidak menggembirakan. Kelly mengatakan kepadanya, bahwa pihak restoran hanya akan mengembalikan dananya sekitar Rp 10,38 juta saja. Alex pun merasa terkejut dan bingung dengan keputusan pihak restoran.

“Kembalikan dana saya Rp 10,38 dan hanya itu? Saya membayar Rp 18,34 juta sebagai deposit dan saya bahkan tidak makan satu piring pun di restoran. Setoran saya sebesar Rp 8 juta telah dipotong dan saya diperlakukan dengan sangat kasar seolah-olah mereka menyerahkan uang itu kepada seorang pengemis!" kata Alex.

Alex langsung bertanya mengapa restoran itu tidak bisa mengembalikan setoran penuhnya dan ia menerima jawaban yang mencengangkan,

"Tidak ada alasan, ini keputusan dari manajemen saya," kata penanggung jawab restoran tersebut.

3 dari 3 halaman

Restoran Tutup dan Deposit Pria Terebut Disita

Alex memutuskan bahwa ia perlu berbicara dengan manajemen restoran tentang masalah ini. Namun ketika ia meminta kontak, pihak restoran menolak untuk memberikannya. Hal Ini membuatnya semakin curiga. Alex kemudian meminta saudara perempuannya di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk mencari manajemen dan berbicara langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Namun, ketika tiba di kantor, ia ditemui oleh staf yang berbeda dengan nama Micky. Ia diberi tahu bahwa penanggung jawab yang bernama Kelly sedang makan siang.

“Kakak saya meminta untuk dirujuk ke manajemen lain di kantor. Tapi, dia diberi tahu bahwa tak bisa mendapatkan informasi apa pun tentang manajemen dan CEO. Mereka langsung mengatakan agar mengajukan laporan kepada Departemen Urusan Konsumen,” kata dia.

Pada saat itu, Alex mengatakan bahwa dia tidak bisa berkata-kata dan mulai bertanya-tanya apakah ia melakukan sesuatu yang salah. Kebahagiaan menjelang pernikahannya menjadi terganggu akibat kejadian tersebut.

"Saat saya memberikan deposit Rp 18,34 juta, saya pikir saya bisa merayakannya dengan bahagia, tapi dua bulan sebelum pernikahan, saya menemukan restoran tutup dan deposit saya juga disita tanpa alasan. Uang diambil dari darah dan keringat saya. Sebagai konsumen, apakah kita pantas mendapatkan perlakuan tidak adil ini?" kata Alex.

Alex mengakhiri postingannya dengan menghimbau siapa pun yang mengalami cobaan yang sama untuk menghubunginya, dengan harapan agar situasi seperti itu tidak terjadi lagi. Ia pun berharap pihak restoran bisa mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.