Sukses

Sudah Setahun Meninggal, Bocah 4 Tahun Ini Masih Tanya Kapan Ayah Pulang

Bocah ini menganggap ayahnya masih ada setiap berkunjung ke makam.

Liputan6.com, Jakarta Seorang ayah seringkali menjadi sosok panutan yang sangat disayangi oleh anak-anaknya. Anak-anak senang menunggu ayahnya pulang ke rumah, apalagi ketika dijanjikan sebuah oleh-oleh. Saat sang ayah di rumah, anak-anak kerap bermain dengannya. Bermain bersama ayah adalah momen yang sangat menyenangkan bagi seorang anak.

Namun tak semua anak bisa terus merasakan senangnya bermain bersama ayah. Ada banyak anak yang harus kehilangan ayah untuk selamanya. Bahkan ada anak kecil yang selalu menanti kepulangan ayahnya yang telah meninggal. Anak-anak seperti ini biasanya belum bisa mengerti bahwa sang ayah telah pergi untuk selamanya.

Seperti yang dialami oleh seorang anak bernama Nur Alisha dari Malaysia ini. Gadis kecil yang baru berusia empat tahun tersebut belum mengerti bahwa ayahnya almarhum Fakaruddin Abdul Talib telah tiada sejak setahun yang lalu. Setiap kali dibawa ziarah ke makam Fakaruddin, Nur Alisha selalu berharap sang ayah bisa pulang ke rumah.

Kisah memilukan itu diceritakan oleh bibinya, Haliza yang juga masih sedih dengan kepergian kakak laki-lakinya itu. Wanita berusia 29 tahun itu menceritakan, Fakaruddin meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalulintas pada Oktober tahun lalu. Tak hanya itu, rekaman video yang dibagikan sewaktu gadis kecil tersebut dibawa ke pusara seolah mengingatkan saat pertama kali Haliza dan keluarganya mendapat kabar insiden memilukan tersebut.

"Waktu itu almarhum kakak saya hendak pulang dari Kuala Lumpur ke Batu Pahat, Johor. Dia bekerja di sana dan pulang seminggu atau dua minggu sekali untuk bertemu keluarga," tutur Haliza seperti dikutip oleh Liputan6.com dari mStar, Jumat (23/10/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Meninggal karena Kecelakaan

Haliza mengungkapkan bahwa almarhum biasanya pulang dengan menggunakan bus. Namun ketika itu ia memilih mengendarai motor. Malangnya hari itu terjadi insiden yang merenggut nyawanya.

"Biasanya dia naik bus, tapi waktu itu dia naik motor. Tapi kami tidak khawatir, sebab dia memang sudah terbiasa ikut konvoi motor hingga ke Thailand. Tak menyangka hari itu dia meninggal dengan motornya. Dia memang punya minat yang sama dengan ayah saya, sama-sama suka motor," ungkap Haliza.

Haliza mengatakan, almarhum Fajaruddin sebenarnya ingin membawa istri dan dua anaknya untuk pindah ke Kuala Lumpur. Namun ia menunggu hingga akhir tahun untuk pindah karena istrinya yang merupakan seorang guru TK dan belum mendapat libur.

Keluarga kecil itu berencana pindah saat liburan sekolah tahun ini. Namun, rencana tersebut tak sempat terwujud karena Fakaruddin harus menghadap yang kuasa akibat kecelakaan dengan sepeda motornya. Alisha yang masih kecil masih terus berharap ayahnya akan pulang.

"Setiap kali kakak ipar saya bawa anaknya ke kubur, Alisha yang merupakan anak sulung seolah-olah menganggap ayahnya masih ada," kata Haliza.

Menurut Haliza yang kini bekerja di Kuala Lumpur, keponakannya yang satu ini memang sangat dekat dengan almarhum ayahnya. Haliza memahami kesedihan yang dialami kakak iparnya setelah kepergian sang suami. Terutama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Alisha yang masih belum mengerti dengan apa yang telah terjadi pada ayahnya.

"menurut saya apa yang dialami kakak ipar saya sangat berat. Tanggung jawab menjaga dua anak tanpa seorang suami," tutur Haliza.

"Alisha juga pernah tanya ibunya, 'Abi tidak pulang? Malam tadi bertemu Abi dalam mimpi, Abi bilang mau pulang'," kata Haliza menirukan ucapan Alisha.

3 dari 3 halaman

Selalu Berziarah ke Makam

Haliza mengatakan, biasanya dua minggu sekali kakak iparnya akan membawa anak-anaknya ke kubur sang suami. Namun kini jarang dilakukan karena diberlakukan Masa Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) di Malaysia. Alisha sering bertanya kapan bisa pergi ke kuburan lagi.

Haliza juga sangat sedih ketika teringat dengan semua kenangan bersama kakaknya. Termasuk kenangan ketika upacara pernikahannya yang diadakan bersamaan pada tahun 2015. Bahkan kelahiran anak pertamanya pun hanya berbeda 1 bulan dengan Alisha.

"Waktu saya hamil anak pertama kakak ipar saya juga tengah mengandung Alisha. Cuma berbeda kelahiran sebulan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini