Sukses

5 Komplikasi Penyakit Graves, Osteoporosis Hingga Henti Jantung

Komplikasi penyakit graves disease yang harus diwaspadai.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit graves disease merupakan gangguan yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh manusia. Sistem kekebalan tubuh ini tak melindungi tubuh, tetapi malah menyerang tubuh tepatnya pada hormon tiroidnya. Jika terus dibiarkan, komplikasi penyakit graves disease bisa terjadi.

Sebelum menjadi komplikasi, penyakit ini akan memicu produksi hormon tiroid secara berlebihan. Kadar hormon tiroid yang berlebihan inilah yang akan mempengaruhi komplikasi penyakit graves disease. Tak menguatkan dan memperbaiki, justru hormon tiroid akan ganggu jantung, tulang, kulit, hingga masalah reproduksi.

Hanya pola hidup sehat yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit graves disease ini. Hal ini disebabkan karena penyebab penyakit graves disease belum diketahui secara pasti. Sementara bagi pengidap, waspadai komplikasi penyakit graves disease karena penanganan cepat harus segera dilakukan.

Berikut Liputan6.com ulas komplikasi penyakit graves disease dari berbagai sumber, Sabtu (1/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Osteoporosis

Osteoporosis atau pengeroposan tulang juga bia menjadi komplikasi penyakit graves disease. Hal ini disebabkan karena hormon tiroid berlebihan akan memengaruhi kemampuan tubuh menyerap kalsium tulang. Tentu saja kondisi ini akan berdampak pada kekuatan tulang yang berkurang dan mudah rapuh.

Parahnya dari osteoporosis adalah penderitanya bisa sampai mengalami patah tulang secara perlahan. Kandungan mineral semakin hilang dan merusak bagian dalam tulang. Sayangnya lagi, penderita hanya akan menyadari penyakitnya setelah mengalami jatuh dan tulangnya retak.

Cedera yang umum dialami oleh penderita osteoporosis adalah keretakan tulang pada pergelangan tangan, pinggul, dan tulang belakang. Pada kasus osteoporosis parah, batuk atau bersin ringan bisa menyebabkan keretakan tulang rusuk atau tulang belakang.

Sementara wanita akan lebih rentan mengalaminya dibandingkan pria. Apalagi bagi wanita yang mengalami menopause dini atau sebelum usia 45 tahun. Hal ini disebabkan karena penurunan massa tulang wanita setelah menopause lebih cepat.

3 dari 7 halaman

Kelahiran Prematur hingga Keguguran

Kelahiran prematur bisa menjadi komplikasi penyakit graves disease yang harus diwaspadai. Ibu bisa mulai mewaspadainya sejak mendapat diagnosis penyakit graves disease. Prematur akan membuat bayi tak bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal.

Hingga bayi yang dilahirkan oleh pengidap penyakit ini kemungkinan besar akan memiliki ukuran lebih kecil dari biasanya. Tak hanya ukuran bayi dan depresi yang akan ibu hadapi, tetapi nyawa sang bayi juga bisa terancam.

Berikut ciri bayi yang lahir prematur:

- Berat badan lahir rendah

- Ukuran tubuh kecil, dengan kepala yang besar dan tidak proporsional

- Banyak rambut halus yang menutupi tubuh

- Suhu tubuh rendah

- Sesak napas

- Mengalami kesulitan dalam mengisap dan menelan ASI

Nyawa sang bayi bisa terancam karena kelahiran prematur dapat menimbulkan banyak komplikasi. Mulai dari gangguan pernapasan dan suhu tubuh rendah, gangguan jantung (patent ductus arteriosus), perdarahan otak, dan anemia.

Parahnya, komplikasi jangka panjang juga bisa terjadi pada sang bayi. Mulai dari kerusakan otak (cerebral palsy), gangguan penglihatan, tuli, dan gangguan kejiwaan ADHD (attention deficit hyperactive disorder).

4 dari 7 halaman

Krisis Tiroid

Penyakit graves disease sudah pasti akan sebabkan krisis tiroid. Penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Hingga krisis ini atau hipertiroidisme menjadi komplikasi penyakit graves disease yang paling sering terjadi. Kondisi yang tidak segera ditangani sudah pasti akan membahayakan nyawa penderitanya.

Gejala dari krisis tiroid adalah diare, keringat berlebih, demam, muntah, kejang, dan mengigau. Sampai ada yang memengaruhi tekanan darah yang menjadi rendah, jantung berdebar, kuning, dan koma. Jika merasa mengalaminya, membawanya ke rumah sakit sangat direkomendasikan.

Gejala yang akan dialami penderitanya:

- Adanya benjolan di leher

- Mudah cemas, gelisah, atau menjadi emosional

- Sulit berkonsentrasi pada satu hal

- Berdebar-debar

- Nafsu makan meningkat, tetapi berat badan turun

- Mudah berkeringat dan mengeluh kepanasan

- Diare

- Susah tidur

- Haid tidak teratur

- Gangguan kesuburan

- Rambut rontok

- Tangan gemetaran (tremor)

5 dari 7 halaman

Preeklampsia

Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi penyakit graves disease selain yang bisa terjadi pada masa kehamilan. Berbeda dengan kelahiran prematur, karena komplikasi ini berdampak pada sang ibu. Ibu yang mengalaminya pasti memiliki tekanan darah tinggi.

Tekanan darah ibu yang mengidap graves disease umumnya akan mencapai angka 140/90 mmHg. Kondisi ini terjadi setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Namun, tak menutup kemungkinan komplikasinya bisa muncul di awal kehamilan.

Eklampsia juga bisa menyebabkan ibu yang sedang mengandung mengalami kejang. Kejang ini erat kaitannya dengan konsisi tekanan darah tinggi yang dimiliki. Jika tidak segera ditangani, ibu dan janin bisa dalam bahaya. Perkembangan janin bisa menjadi tak sempurna, kelahiran prematur, hingga ancam nyawanya.

Preeklampsia ringan:

- Kenaikan tekanan darah mencapai 140mmHg/90 mmHg - ≤160mmHg/110 mmHg - Proteinuria. Jika didapatkan adanya protein di dalam pemeriksaan urine - Edema (penimbunan cairan) pada betis, perut, punggung, wajah atau tangan

Preeklampsia berat:

- Tekanan darah ≥160mm / ≥110mmHg - Peningkatan kadar enzim hati - Oliguria (400 ml/24 jam) - Proteinuria (protein dalam air seni 3g/l) - Nyeri ulu hati - Gangguan penglihatan atau nyeri kepala bagian depan yang berat - Perdarahan di retina (bagian mata) - Edema (penimbunan cairan) pada paru

6 dari 7 halaman

Henti Jantung

Komplikasi penyakit graves disease yang cukup parah adalah henti jantung. Henti jantung ini awalnya hanya berupa gangguan jantung ringan. Akan tetapi jika terus dibiarkan akan menjadi aritmia. Kondisi ketika terjadi perubahan pada struktur dan fungsi jantung. Dampaknya akan mengakibatkan jantung tak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan maksimal.

Gangguan irama jantung akan terjadi pada awalnya. Jantung juga akan berdenyut tidak teratur, lebih cepat, atau terkadang lebih lambat. Parahnya, penderita bisa sampai mengalami stroke berulang dan henti jantung mendadak.

Gejala lain yang dialami penderita

- Merasa mudah lelah atau lemas

- Pusing seperti melayang

- Pingsan, kadang pingsan terjadi berulang

- Jantung berdegup kencang

- Nyeri dada

- Sesak napas

- Henti jantung mendadak

7 dari 7 halaman

Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Graves

Gejala Graves

- Keringat berlebihan

- Berat badan makin turun padahal nafsu makan meningkat

- Dada berdebar-debar

- Mudah cemas atau marah

- Tangan tremor

- Haid tidak teratur

- Disfungsi ereksi

- Libido menurun

- Denyut jantung tidak teratur

- Ada benjolan di leher

Selain gejala-gejala tersebut, tanda khas dari penyakit Graves adalah menonjolnya mata penderita. Mata seperti melotot dan terdorong ke depan, gerakan kelopak matanya lambat.

Faktor Risiko Penyakit Graves

- Kebiasaan merokok

- Mengidap penyakit autoimun lainnya

- Wanita hamil atau baru melahirkan

- Memiliki anggota keluarga yang mengalami penyakit Graves

- Berada dalam kondisi stres psikis atau kelelahan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini