Sukses

6 Amalan Sunah Menjelang Hari Raya Idul Adha, Keutamaannya Luar Biasa

6 Amalan Sunah Menjelang Hari Raya Idul Adha, Keutamaannya Luar Biasa

Liputan6.com, Jakarta Amalan sunah menjelang Hari Raya Idul Adha memiliki berbagai keutamaan yang luar biasa. Mungkin kamu sudah familier dengan ibadah Puasa Arafah sebagai salah satu amalan sunah menjelang Idul Adha. Ibadah sunah yang sangat dianjurkan ini dilaksanakan pada 9 Zulhijah, satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha. 

Namun, tidak hanya Puasa Arafah saja amalan sunah menjelang Idul Adha yang keutamaannya luar biasa. Masih ada beberapa amalan lainnya yang tak kalah menakjubkan untuk dilaksanakan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha.

Amalan sunah menjelang Hari Raya Idul Adha menyediakan banyak pahala untuk yang mengerjakannya. Bahkan beberapa hal yang cukup mudah diterapkan seperti menggunakan pakaian bagus dan wangi-wangian, hingga melewati jalan yang berbeda saat ke Masjid juga disunahkan sebelum salat Idul Adha.

Berikut Liputan6.com rangkum dari Muhammadiyah dan sumber lainnya, Kamis (30/7/2020) tentang amalan sunah menjelang Hari Raya Idul Adha.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Memperbanyak Amal Saleh pada 1-10 Zulhijah

Amalan sunah menjelang Hari Raya Idul Adha yang pertama adalah memperbanyak amal saleh pada awal Bulan Zulhijah. Kamu bisa memperbanyak bacaan tahlil, takbir, dan tahmid pada sepuluh hari pertama Bulan Zulhijah ini.

Seperti yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, dari Nabi Muhammad SAW Beliau bersabda, “Tiada hari-hari dimana amal shalih paling utama di sisi Allah dan paling dicintai-Nya melebihi sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Perbanyaklah pada hari itu dengan Tahlil, Takbir dan Tahmid.” (HR. Ahmad)

Ibnu Umar dan Abu Hurairah pada hari sepuluh pertama Dzulhijjah pergi ke pasar bertakbir dan manusia mengikuti takbir keduanya. (HR. Al-Bukhari)

Kamu bisa menerapkan amalan zikir tanpa terikat waktu khusus, berzikir atau berdoa di pagi dan sore hari, atau doa sebelum melakukan sesuatu, dan melaksanakan Takbir Hari Raya. Untuk takbir Idul Adha bisa dimulai dari fajar hari Arafah, hingga Ashar hari Tasyriq yang terakhir, khususnya setelah usai shalat lima waktu.

3 dari 7 halaman

Puasa Arafah

Amalan sunah menjelang Hari Raya Idul Adha selanjutnya adalah Puasa Arafah. Puasa Arafah ini memiliki keutamaan yang begitu luar biasa, sehingga termasuk ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan atau sunah muakkad.

Puasa Arafah ini dilaksanakan pada 9 Zulhijah, yaitu hari ketika jamaah haji sedang melaksanakan wuquf di Arafah. Hari itu bertepatan dengan hari ke-2 dalam rangkaian ibadah haji. Puasa ini sangat dianjurkan bagi kamu yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Puasa Arafah tentunya akan sangat rugi jika kamu lewatkan karena keutamaanya luar biasa.

Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:

"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).

Tidak hanya Puasa Arafah, pada bulan Zulhijah ini kamu juga bisa melaksanakan berbagai amalan puasa lainnya, yaitu pausa Zulhijah. Puasa Zulhijah ini dilaksanakan di awal Bulan Zulhijah, yaitu dari hari pertama hingga hari ke-8, yang dilanjutkan dengan hari ke-9 yaitu Puasa Arafah.

Sedangkan pada Bulan Zuhijah, kamu dilarang untuk berpuasa pada tanggal 10 Zulhijah, yaitu pada Hari Raya Idul Adha. Selain itu, berpuasa pada tanggal 10, 12, dan 13 Zulhijah juga dilarang karena merupakan Hari Tasyrik. 

4 dari 7 halaman

Tidak Makan Sejak Fajar Hingga Selesai Salat Idul Adha

Tidak makan sejak fajar sampai dengan selesai salat Idul Adha juga merupakan amalan sunah menjelang Hari Raya Idul Adha.

Seperti yang diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah bin al-Husaib) ia berkata: Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sehingga selesai shalat (HR. At-Tirmizi)

Hikmah dari tidak dianjurkannya makan sebelum berangkat shalat Idul Adha adalah agar daging kurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah shalat Idul Adha. Sedangkan untuk shalat Idul Fitri dianjurkan untuk makan terlebih dahulu agar tidak disangka bahwa hari tersebut masih hari berpuasa.

5 dari 7 halaman

Melewati Jalan yang Berbeda saat Pergi dan Berangkat Salat

Amalan sunah menjelang Hari Raya Idul Adha selanjutnya adalah berangkat dengan berjalan kaki, dan pulan melalui jalan yang berbeda. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya Nabi Muhammad SAW mendatangi shalat ‘Id dengan berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi. (HR. Ibnu Majah)

6 dari 7 halaman

Memakai Pakaian Bagus dan Wangi-wangian

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, berhias dengan memakai pakaian bagus dan wangi-wangian juga menjadi amalan sunah menjelang Hari Raya Idul Adha yang baik dilakukan. Hal ini tidak berarti kamu harus memakai pakaian mahal dan mewah, namun yang penting bersih dan rapi. Jangan lupa juga untuk memakai wangi-wangian sewajarnya.

Seperti yang diriwayatkan dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya ia mengatakan: kami diperintahkan oleh Rasulullah saw pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangi-wangian terbaik yang ada, dan menyembelih binatang kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan (HR. Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256)

7 dari 7 halaman

Semua Umat Islam Menghadiri Salat Idul Adha

Selain itu, karena Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam, tidak heran semua muslim dianjurkan untuk menghadiri Salat Idul Adha ini, baik tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki dan perempuan.

Bahkan perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi saw supaya hadir. Seperti diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyah al-Anshariyah ia berkata: Rasulullah saw memerintahkan kami untuk menyertakan gadis remaja, wanita yang sedang haid, dan wanita pingitan. Adapun wanita yang sedang haid supaya tidak memasuki lapangan tempat shalat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya dan dakwah yang disampaikan khatib bersama kaum muslimin. (HR. Ahmad).

Itulah beberapa amalan sunah menjelang Hari Raya Idul Adha yang bisa kamu lakukan. Berbagai amalan sunah menjelang Idul Adha tersebut memiliki berbagai keutamaan yang tentunya akan sangat merugi jika kamu tidak melaksanakannnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini