Sukses

12 Makanan yang Rentan Terkontaminasi, Ketahui Cara Aman Mengolahnya

Jika tidak diolah dengan benar, makanan ini dapat membawa bakteri berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Makanan yang rentan terkontaminasi perlu diperhatikan cara mengolahnya. Sejumlah makanan lebih tinggi risikonya sebagai penyebab keracunan. Jika tidak diolah dengan benar, makanan-makanan ini dapat membawa bakteri berbahaya penyebab penyakit.

Jenis makanan-makanan ini lebih berisiko terhadap pertumbuhan bakteri daripada yang lain. Mengetahui jenis makanan yang rentan terkontaminasi bisa membuatmu lebih waspada sebelum mengonsumsinya.

Makanan ini tak perlu dihindari sepenuhnya. Kamu hanya perlu mengolahnya dengan benar, agar makanan yang rentan terkontaminasi ini tidak menimbulkan masalah kesehatan. Berikut makanan yang rentan terkontaminasi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (24/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Makanan yang rentan terkontaminasi

Telur

Telur merupakan makanan yang rentan terkontaminasi, khususnya telur mentah dan telur yang tidak dipasteurisasi. Bakteri yang kerap ditemukan dalam telur adalah bakteri Salmonella. Bakteri dapat mengontaminasi kuning telur, putih atau kulit telur.

Untuk menikmati telur dengan aman, disarankan untuk membeli telur yang bersih dan tidak pecah. Telur pasteurisasi merupakan pilihan yang aman. Telur juga harus disimpan pada suhu di bawah 5 ° C. Juga, pastikan saat memecahkan telur, kuning telur atau putih tidak menyentuh bagian luar cangkang. Telur juga harus dimasak sampai matang untuk membunuh bakteri yang kemungkinan ada di dalamnya.

Susu mentah (tidak dipasteurisasi)

Susu mentah atau susu yang tidak dipasteurisasi, sangat rentan terkontaminasi. Susu mentah bisa mengandung bakteri seperti Listeria, Salmonella, dan E. Coli.

Pasteurisasi adalah proses memanaskan susu mentah ke suhu tertentu untuk jangka waktu tertentu. Ini berfungsi mematikan bakteri dan mikroorganisme berbahaya. Pastikan untuk membeli susu yang sudah benar-benar diolah dengan baik. Ini juga berlaku bagi produk susu lainnya seperti yogurt.

3 dari 7 halaman

Makanan yang rentan terkontaminasi

Keju

Keju adalah makanan lain yang dianggap berisiko tinggi terkontaminasi. Keju lunak seperti, terutama lebih tinggi risikonya terhadap kontaminasi makanan. Keju yang terkontaminasi biasanya mengandung bakteri Listeria, Salmonella, dan E. Coli.

Kecambah

Kecambah seperti tauge membutuhkan iklim panas dan lembab untuk tumbuh, lingkungan yang lembab ini juga ideal untuk pertumbuhan bakteri seperti E.Coli. Hindari mengonsumsi kecambah mentah atau yang hanya dimasak setengah matang. Kecambah yang dimasak hingga matang bisa membunuh kuman-kuman berbahaya dan mengurangi kemungkinan kamu keracunan makanan.

4 dari 7 halaman

Makanan yang rentan terkontaminasi

Daging unggas

Daging unggas seperti ayam, bebek, dan kalkun bisa dengan mudah terkontaminasi. Bakteri Campylobacter dan salmonella adalah dua kontaminasi unggas yang paling umum. Bakteri ini sering mencemari daging mentah ketika pertama kali.

Daging merah

Sama dengan unggas, daging merah seperti sapi, kambing, dan babi juga rentan terkontaminasi. Bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria dapat berkembang cepat di daging.

Untuk menghindari kontaminasi pada daging pastikan untuk mengolahnya dengan benar. Selalu pastikan bahwa daging dimasak sepenuhnya sebelum dimakan. Hindari konsumsi daging mentah. Selain itu, penting untuk mencuci dan membersihkan segala sesuatu yang disentuh daging mentah, termasuk peralatan, pakaian, talenan, dan tangan.

Menurut CDC, sebaiknya tidak mencuci unggas atau daging mentah sebelum memasaknya. Mencuci unggas atau daging mentah dapat menyebarkan bakteri ke makanan, peralatan, dan permukaan lainnya.

5 dari 7 halaman

Makanan yang rentan terkontaminasi

Seafood

Seafood seperti ikan, kerang, dan udang yang tidak disimpan pada suhu yang tepat memiliki risiko tinggi terkontaminasi histamin. Ini adalah racun yang dapat menyebabkan keracunan Scombroid dan tidak seperti banyak kontaminasi berbahaya lainnya, tidak bisa dihancurkan oleh suhu memasak normal.

Untuk menghindari kontaminasi, segera simpan seafood mentah di suhu dingin jika tidak diolah. Hindari juga makan seafood mentah atau setengah matang.

Makanan yang dibekukan

Daging olahan beku seperti sosis, ham, dan salami juga rentan terkontaminasi. Meski sudah diolah, makanan ini juga bisa terkontaminasi selama proses pengolahan sebelum diproses. Bakteri yang sering ditemukan pada makanan beku adalah listeria yang bisa bertahan hidup di suhu yang sangat rendah.

Untuk menghindari bahayanya, pastikan untuk memasak makanan beku hingga matang dan hindari langsung memakannya.

6 dari 7 halaman

Makanan yang rentan terkontaminasi

Buah

Banyak buah-buahan memiliki risiko tinggi menyebabkan keracunan makanan akibat terkontaminasi. Bakteri yang kerap hadir di buah-buahan adalah listeria dan salmonela yang bisa menempel dari tanah. Beberapa buah-buahan juga sering tumbuh dalam kondisi hangat dan lembab, yang merupakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri.

Sayuran

Sama dengan buah, sayur juga bisa dengan mudah terkontaminasi dari cara yang sama. Buah-buahan dan sayuran segar dapat terkontaminasi di mana saja sepanjang perjalanannya.

Mencuci buah dan sayur sampai bersih dan menyimpannya pada suhu yang tepat sebelum dikonsumsi sangat penting untuk menghindari kontaminasi.

7 dari 7 halaman

Makanan yang rentan terkontaminasi

Tepung mentah

Kuman berbahaya dapat mencemari biji-bijian saat masih dipanen atau pada proses lain saat tepung diproduksi. Bakteri terbunuh ketika makanan yang terbuat dari tepung dimasak. Ini sebabnya, adonan kue yang masih mentah tidak boleh dimakan langsung.

Apa pun yang dibuat dengan tepung harus selalu dimasak sepenuhnya sebelum dikonsumsi untuk menghindari bahaya kontaminasi. Jadi hindari kebiasaan memakan adonan kue yang belum dimasak, ya.

Nasi

Nasi bisa terkontaminasi bakteri Bacillus cereus. Ini merupakan sejenis bakteri yang menyebabkan diare, mual, atau muntah. Ini bisa ditemukan pada nasi sisa yang tidak disimpan dengan benar. Meninggalkan nasi pada suhu kamar alih-alih mendinginkannya dapat menyebabkan bakteri pemicu penyakit tumbuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini