Sukses

6 Masalah yang Sering Terjadi pada Motor Injeksi, Pahami Perawatannya

Masalah yang sering terjadi pada mesin injeksi berkaitan dengan perawatan yang salah.

Liputan6.com, Jakarta Pengguna motor injeksi kini semakin banyak. Wajar saja karena pabrik motor secara serentak menawarkan sistem untuk pelanggan agar hemat bahan bakar. Meski lebih hemat bahan bakar daripada motor karburator, ada saja masalah yang sering terjadi pada motor injeksi.

Sebelum mengatahui masalah yang sering terjadi pada motor injeksi, kenali dulu sistem injeksi bekerja. Prinsip sistem injeksi, bekerja dengan mengontrol aliran bahan bakar secara elektronik dari tangki hingga bahan bakar. Teknologi injeksi ini lebih hemat bahan bakar karena proses pembakarannya dalam bentuk kabut volume sesuai permintaan mesin.

Nah, ternyata dibalik efisiensi pembakaran yang dilakukan motor injeksi, ada saja masalah yang sering terjadi pada motor injeksi. Masalah ini biasanya akan muncul dengan kode sensor lampu tertentu. Istilahnya adalah Malfunction Indicator Light (MIL) yang berkedip. Jadi, jika lampu sensor ini berkedip jangan justru dimatikan, tetapi mulailah dengan mencari sumber permasalahannya.

Berikut Liputan6.com ulas masalah yang sering terjadi pada motor injeksi dari berbagai sumber, Sabtu (18/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Tarikan Gas Tidak Stabil

Tarikan gas yang tidak stabil ternyata memang termasuk masalah yang sering terjadi pada motor injeksi. Masalah ini biasanya akan mengganggu kenyamanan pengendaranya. Hal ini dipengaruhi oleh tarikan gas yang kerap diabaikan.

Faktor utama masalah ini berasal dari filter udara yang rusak. Filter yang rusak akan membuat tarikan gas tidak bisa bekerja lebih optimal. Hal ini juga akan membuat pembakaran motor injeksi tidak berjalan dengan sempurna.

Filter yang rusak akan membuat mesin tidak bisa menyaring udara kotor yang masuk. Pada kondisi ini, mesin akan menjadi kurang bertenaga karena pembakaran tidak sempurna. Selain itu, setinggan jarak renggan busi yang tidak tepat akan membuat tarikan gas tidak stabil.

 

3 dari 7 halaman

Mesin Tidak Bisa Dihidupkan

Motor injeksi terkadang ada yang tidak bisa dihidupkan. Masalah yang sering terjadi pada motor injeksi terjadi karena bahan bakar tercampur kotoran. Ketika hal ini terjadi, maka akan ada kebocoran pada saluran pemasukan.

Kondisi ini biasanya akan sangat dipengaruhi oleh supply bahan bakar sampai pembakaran tidak berjalan secara maksimal. Saat terjadi, maka motor injeksi menjadi sulit dihidupkan karena masalahnya akan berdampak pada kelistrikan. Bisa juga karena kondisi aki yang sudah buruk.

4 dari 7 halaman

Komponen Injektor Rusak

Komponen injektor bisa saja menjadi masalah yang sering terjadi pada motor injeksi. Padahal peran dari injektor ini sangat penting pada cara kerja mesin injeksi.

Ketika komponen mesin ini rusak maka akan membuatnya sulit menyalurkan dan mencampur bahan bakar dengan udara. Pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada proses pembakaran yang terjadi.

Selain itu, pemicu kerusakan ini juga bisa disebabkan karena salah memilih bahan bakar. Mesin motor injeksi sangat dianjurkan untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan yang tinggi.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi motor injeksi yang rentan kotor jika pembakaran dengan bahan bakar premium. Dampak lainnya bisa membuat mesin mengalami detonasi atau ngelitik cepat dan lambat.

5 dari 7 halaman

Mati Mendadak

Masalah yang sering terjadi pada motor injeksi ini bisa sebabkan mesin mati mendadak. Mesin yang mati mendadak dan kerap diabaikan akan membuatnya semakin sering mengalami kerusakan.

Masalah utamanya akan berdampak pada kompresi yang bocor dan overheat. Meskipun berkaitan dengan masalah teknis, hal ini juga bisa berdampak pada kerusakan mesin permanen.

6 dari 7 halaman

Kompresi Bocor dan Oveheat

Kompresi Bocor

Kompresi yang bocor ini termasuk masalah yang sering terjadi pada motor injeksi. Dampaknya akan memengaruhi mesin yang tiba-tiba mati mendadak. Faktor utamanya adalah udara kotor yang masuk ke mesin secara terus menerus. Hingga pada akhirnya akan membuatnya mengalami penyumbatan pada dinding piston dan dinding silinder.

Oveheat

Overheat juga termasuk masalah yang sering terjadi pada motor injeksi dan harus diwaspadai. Dampak buruknya akan membuat mesin injeksi lebih sering mati. Overheat adalah kondisi ketika mesin sudah terlalu panas dan tetap nekat terus digunakan. Padahal sebenarnya pada kondisi ini, mesin harus diistirahatkan terlebih dahulu sebelum dihidupkan lagi.

7 dari 7 halaman

Tips Perawatan Motor Injeksi yang Benar

Bahan Bakar Oktan Tinggi

Menggunakan bahan bakar dengan oktan 90 ke atas adalah salah satu cara merawat motor injeksi yang paling sederhana.

Penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dapat menyempurnakan pembakaran di dalam mesin motor. Jangan sesekali menggunakan bahan bakar berkualitas rendah karena dapat memicu kerusakan pada komponen mesin.

Ganti Oli Secara Berkala

Mengganti oli secara berkala juga menjadi hal penting yang tidak boleh terlewat pada perawatan motor injeksi. Lakukanlah penggantian oli setiap dua bulan sekali atau saat motor sudah menempuh jarak 1.000 km. Hindari juga mesin motor yang kekurangan pelumas (kering) karena akan mengganggu kinerja mesin.

Rutin Periksa Kondisi Aki

Jangan cuma pasangan saja yang diperhatiin, kondisi aki motor juga penting untuk diperhatikan.

Motor dengan teknologi injeksi sangat bergantung pada kondisi aki untuk menghidupkan mesin pada sistem pembakaran. Nah, kalau kamu memiliki motor injeksi, pastikan untuk selalu memeriksa kondisi aki motor.

Rawat Busi

Selain aki, kamu juga perlu memperhatikan kondisi busi. Busi adalah pemantik api yang penting untuk proses pembakaran pada mesin. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa busi secara berkala agar dapat memaksimalkan pembakaran pada mesin.

Jika busi mengalami kerusakan, proses pembakaran pada mesin tidak sempurna sehingga mesin kurang bertenaga dan motor tidak dapat menyala. Nah, kalau busi motor sudah tidak menghasilkan api secara maksimal, sebaiknya lakukan penggantian dengan yang baru.

Periksa Kondisi ECU

Electronic Control Unit (ECU) adalah otak dari pengoperasian sistem injeksi pada motor. ECU mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran bahan bakar yang disemprotkan atau buka tutup klep injektor.

Jika sistem ini terganggu, kinerja injektor pun tidak dapat berjalan sempurna dan membuat motor menjadi mogok. Jadi, pastikan untuk selalu memperhatikan kondisi ECU motor kamu supaya performa motor tetap prima.

Servis Secara Berkala

Melakukan servis berkala adalah cara yang sangat penting untuk merawat kondisi motor injeksi agar tetap prima, minimal setiap tiga bulan sekali. Usahakan untuk melakukan servis motor injeksi di tempat resmi dengan standar yang telah ditetapkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini