7 Cara Menanam Bawang Putih Tunggal, Bisa di Pot atau Pekarangan

Tingkat keberhasilan dalam cara menanam bawang putih tunggal dimulai dari pemilihan bibit. Bibit bawang putih tunggal harus sehat, bebas dari hama, penyakit, dan bersih. Ciri-ciri bibit bawang putih tunggal yang baik yaitu ukurannya sedang, kondisinya sehat, berasal dari indukan yang unggul, memiliki postur yang keras, dan permukaan kulitnya licin.

Bibit bawang putih tunggal bisa didapat dari toko bibit, balai pertanian, atau langsung ke perkebunannya. Bibit bawang putih tunggal bisa berbentuk biji, atau umbi yang sudah disemai.

Kamu tidak harus menanam bawang putih tunggal pada lahan pertanian yang luas. Kamu bisa memulai menanam pada skala kecil. Tentukan lokasi penanaman yang tepat. Bawang putih cocok ditanam pada lingkungan yang sejuk, dingin, dan tidak terlalu banyak air.

Jika ingin menanam bawang putih di pot, siapkan pot berukuran paling tidak berdiameter sekitar 20 hingga 35 cm. Campur tanah, sekam, serta pupuk hingga merata dan masukkan ke dalam pot.

Jika ingin menanam bawang putih di lahan, lakukan proses pembajakan seta pencangkulan lahan dengan kedalaman sekitar 30 hingga 40 cm. Berikan juga pemupukan dan pengapuran menggunakan dolmit untuk menutrisi serta membuat pH tanah tidak terlalu asam.

Pada pot yang sudah diberi media tanam, buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm. Sebelum di tanam ke dalam lubang tanam, bibit bawang putih tunggal perlu dikeringkan terlebih dahulu dalam ruangan yang sejuk untuk mengurangi kadar air.

Masukkan bibit bawang putih tunggal ke dalam lubang yang telah dibuat. Satu lubang hanya untuk satu bibit. Tutupi dengan tanah setelahnya.

Setelah tanah digemburkan dan dipupuk, buatlah beberapa bedengan dengan lebar sekitar 60 cm dan lebarnya 30 cm. Buat juga lubang-lubang kecil tempat menanam benih. uUntuk lubang tanam, buat jarak sekitar 20 cm dengan kedalaman 5 hingga 10 cm.

Masukkan satu bibit bawang putih tunggal ke dalam tiap lubang. Tutupi dengan tanah setelahnya.

Penyiraman

Jika ditanam pada lahan, cobalah untuk menyiraminya dengan selang. Jika ditanam di pot, lakukan penyiraman dengan gayung. Di awal penanaman, penyiraman bisa dilakukan setiap hari. Jika bawang mulai bertunas dan tumbuh daun, intensitas penyiraman bisa dikurangi. Bawang yang mulai bertumbuh cukup disiram ketika tanah mulai mengering. Ini dilakukan untuk menjaga kelembapan tanah.

Pemupukan

Pemupukan bisa dilakuakan dengan menggunakan pupuk organik atau pupuk berkadar sulfur tinggi. Kamu juga bisa menggunakan pupuk KCl, ZK, dan Za.

Selain penyiraman dan pemupukan, perawatan lain yang penting dilakukan adalah penyulaman dan penjarangan. Penyulaman tanaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian-bagian yang kosong bekas tanaman yang rusak atau mati.

Penjarangan adalah proses pemindahan tanakan karena jarak antar tanaman terlalu rapat, agar masing-masing tanaman mendapat unsur hara secara optimal. Sementara penjarangan adalah pembersihan gulma yang muncul di sekitar tanaman.

Daun bawang putih juga bisa ikut dikonsumsi. Jika daun sudah terlalu panjang, kamu bisa mencoba memotongnya agar tidak membusuk.

Bawang putih tunggal siap dipanen ketika menginjak umur 90 hingga 120 hari. Ciri bawang siap panen adalah daunnya yang sudah menguning dan tangkai daun yang mulai mengeras. Bawang bisa dicabut secara langsung dari media tanamnya. Jika tanah terlalu keras, kamu bisa membasahinya terlebih dulu.

Saat seluruh bawang sudah kamu angkat, taruh mereka di bawah sinar mahatari yang tidak terlalu terang. Ini mbembuat lapisan kulit bawang terluar pecah sehingga lebih mudah dikupas nantinya. Kemudian bersihkan sisa-sisa tanah yang masih menempel dengan sikat. Bawang putih siap dikonsumsi atau disimpan. Suhu ideal untuk menyimpan bawang putih yang telah dipanen adalah sekitar 10 ͦ C hingga 21 ͦ C.