Sukses

7 Tempat Wisata di Banda Aceh, Alam hingga Bangunan Bersejarah

Beberapa tempat wisata di Banda Aceh ini menyimpan sejarah yang sangat menarik dan sayang jika tidak dikunjungi.

Liputan6.com, Jakarta Tempat wisata di Banda Aceh mungkin masih belum terlalu cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Meskipun tempat wisata di Banda Aceh ini tidak sepopuler tempat wisata di daerah lainnya, bukan berarti jika tempat wisata di Banda Aceh ini tidak menarik untuk dikunjungi.

Bahkan beberapa tempat wisata di Banda Aceh ini menyimpan sejarah yang sangat panjang dan tak lekang oleh waktu. Ada banyak sekali tempat wisata di Banda Aceh yang merupakan bangunan museum dan monumen.

Selain destinasi wisata berupa bangunan, beberapa tempat wisata di Banda Aceh juga merupakan jenis wisata alam. Akses dan lokasi dari wisata alam ini pun tidak jauh dari pusat kota, sehingga sangat mudah untuk dikunjungi.

Berikut ini Liputan6.com telah merangkum berbagai tempat wisata di Banda Aceh yang bisa Anda jadikan referensi saat akan berkunjung ke Banda Aceh, Rabu (13/5/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman ini adalah ikon utama dari Banda Aceh. Letak dari masjid ini ada di pusat kota Provinsi Aceh. Selain menjadi tempat ibadah bagi umat muslim, masjid ini merupakan saksi bisu dari perlawanan masyarakat Aceh terhadap para penjajah serta sebuah symbol dari masa kejayaan kesultanan Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman ini dibangun pada tahun 1612 dan menjadi benteng pertempuran untuk masyarakat Aceh dalam melawan penjajah Belanda. Namun bangunan masjid yang pertama kali dibangun sempat hancur pada tahun 1879.

Pada tahun 2004, masjid ini menjadi salah satu bangunan yang masih kokoh berdiri walau diterjang tsunami yang sangat hebat pada waktu itu, dan masih bertahan hingga sekarang.

3 dari 8 halaman

2. Museum Tsunami

Sempat disinggung pada poin pertama jika tahun 2004 Aceh diterpa gelombang besar tsunami. Dibangunnya Museum Tsunami ini merupakan sebuah penghormatan dan sebagai monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh.

Saat berkunjung ke museum ini, pengunjung bisa merasakan suasana mencekam saat gemuruh gelombang besar tsunami mulai menuju ke pemukiman. Museum ini memiliki empat lantai yang setiap lantainya dipajang foto-foto keadaan pasca-tsunami, daftar nama korban juga terpapmpang jelas di dinding.

Lokasi dari Museum Tsunami ini sangat dekat sekali dengan lokasi Masjid Besar Aceh atau Masjid Raya Baiturrahman Aceh. Jarak dari masjid ke museum hanya sekitar 700 meter atau hanya membutuhkan waktu sekitar dua menit untuk mencapai museum ini dari Masjid Raya Baiturrahman.

4 dari 8 halaman

3. Kapal Apung Lampulo

Salah satu jejak dahsyatnya tsunami yang menimpa Aceh pada tahun 2004 lalu masih bisa dilihat dengan jelas melalui monumen PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Apung 1. Bayangkan saja, kapal apung PLTD dengan berat 2.600 ton ini terseret ombak tsunami dari wilayah perairan Ulee Lheue yang memiliki jarak sejauh lima kilometer hingga akhirnya terdampar di pusat Kota Banda Aceh.

5 dari 8 halaman

4. Taman Ratu Safiatuddin

Taman Ratu Safiatuddin merupakan sebuah komplek rumah adat dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Aceh. Taman ini memiliki 23 rumah adat yang disertai dengan berbagai baju tradisionalnya. Oleh karena itu, taman ini memiliki julukan sebagai 'Taman Mininya Aceh'.

Lokasi dari taman ini ada di sebelah dari Kantor Gubernur Aceh, tepatnya di Jalan Teuku Nyak Arief Desa Lampriek, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Dan untuk bisa mengunjungi museum ini, pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis.

6 dari 8 halaman

5. Museum Rumah Cut Nyak Dien

Tempat wisata di Banda Aceh selanjutnya yang bisa dijadikan tujuan wisata yaitu Museum Rumah Cut Nyak Dien. Lokasi dari Rumah Cut Nyak Dien ini berada sekitar 10 kilometer dari Banda Aceh, tepatnya di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

Museum rumah ini hanya sebuah replica dari bentuk asli rumah Cut Nyak Dien, karena rumah yang benar-benar asli sudah dibakar habis oleh pihak penjajah belanda pada tahun 1896. Lalu, rumah tersebut dibangun kembali pada tahun 1987 dan menjadi musem.

Museum ini bersi daftar silsilah keturunan dari keluarga Cut Nyak Dien serta beberapa foto yang menggambarkan perjuangan rakyat Aceh untuk melawan penjajah Belanda. Selain itu juga terdapat beberapa kursi kayu dan meja replika yang menjadi temapt para tokoh pejuang saat sedang berunding dan menetapkan strategi perang. Tidak sampai di situ, ada juga beberapa koleksi senjata khas Aceh yang dipajang, yaitu rencong dan parang.

7 dari 8 halaman

6. Monumen Seulawah

Monumen ini letaknya berada di Kota Banda Aceh, lebih tepatnya ada di Lapangan Blang Padang, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Untuk mencapai monumen ini dari pusat kota akan memakan waktu sekitar satu jam perjalanan. Monumen ini adalah sebuah monumen yang menampilkan replika Pesawat Seulawah RI 001.

Pesawat tersebut merupakan pesawat terbang pertama milik Indonesia. Sedangkan pesawat yang asli berada di Taman Mini Indonesia Indah. Alasan mengapa pesawat ini menjadi salah satu monumen di Aceh yaitu, karena sumber pembuatan pesawat ini diperoleh dari sumbangan warga Aceh.

8 dari 8 halaman

7. Pantai Lampuuk

Selain wisata bangunan, Aceh juga memiliki jenis wisata alam yaitu Pantai Lampuuk. Pantai ini merupakan jenis pantai pasir putih yang memiliki pepohonan pinus cukup rindang.

Salah satu yang membuat wisatawan tertarik mengunjungi pantai ini karena adanya ombak yang bagus. Ombak di Pantai Lampuuk bahkan dijadikan spot turis domestik dan mancanegara untuk surfing. Selain itu, pantai ini juga memiliki wahana permainan air seperti banana boat dan juga terdapat konservasi penyu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini