Sukses

Terapkan Physical Distancing, Murid di China Pakai Topi Mirip Pejabat Dinasti Song

Physical Distancing merupakan salah satu upaya agar dapat memutus rantai penularan virus Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China sudah menyebar hampir ke seluruh negara di dunia. Ragam upaya dilakukan pemerintah setiap negara untuk memutus rantai penyebaran virus Corona tersebut. 

China merupakan salah satu negara yang tentunya paling merasakan dampak dari virus Corona tersebut. Segala upaya dilakukan China agar dapat virus tersebut tidak kembali menjatuhkan korban jiwa lagi. Kini, masyarakat di China sudah bisa kembali menjalankan aktivitas, setelah beberapa bulan lalu pemerintah lockdown seluruh wilayah di China.

Walaupun aktivitas belum sepenuhnya berlangsung normal, tapi ragam aktivitas sudah dilakukan masyarakat di China. Anak-anak pun sudah bisa kembali ke sekolah dan belajar bersama. Namun, upaya untuk melindungi diri dari penularan virus Corona tentunya masih dilakukan.

Segala upaya dilakukan masyarakat agar tetap bisa menjaga jarak selama menjalankan aktivitas. Seperti Liputan6.com lansir dari Brain Berries pada (4/5/2020) anak sekolah di China membuat topi unik anti Corona agar tetap bisa menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya. Selain anak dapat berkerasi, para siswa juga dapat menjaga jarak agar dapat mengantisipasi adanya penularan virus Corona Covid-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Topi Unik Anti Corona Covid-19

Setelah pandemi Corona Covid-19 di China mereda, masyarakat mulai kembali beraktivitas. Masyarakat secara bertahap mulai kembali ke kehidupan normal.

Pada pertengahan April lalu, semua tempat yang biasa digunakan untuk beraktivitas kembali dibuka. Sekolah, kantor, dan semua tempat mulai dibuka pemerintah. Walau begitu, masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi peraturan karena kondisi belum 100% aman. Upaya pencegahan pun tetap dilakukan agar ada lagi penularan virus Corona Covid-19.

Salah satu sekolah di Hangzhou, China mengharuskan para siswa untuk membuat topi yang dapat memberikan jarak satu sama lain. Selain menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sekolah juga mengimbau para siswa untuk membuat topi unik tersebut.

Para guru meminta siswa merancang topi yang berukuran 1 meter (3,2 kaki) sebagai pelajaran dalam praktik keselamatan Virus Corona Covid-19. Semua topi memiliki dua sayap di sisi kanan dan kiri, meskipun anak-anak menambahkan gaya kreatif mereka sendiri. 

Orang tua pun membantu anak mereka untuk membuat topi anti Corona tersebut. Selain topi tersebut memiliki manfaat, juga dapat meningkatkan kreativitas anak untuk mendesain topi tersebut sesuai dengan keinganan mereka. Alat yang digunakan pun cukup sederhana dan mudah didapatkan.

3 dari 3 halaman

Mirip Topi Pejabat Pada Masa Dinasti Song

Topi berbentuk serupa pernah digunakan oleh para pejabat pada zaman kekaisaran Song (960-1279 M). Namun, pada masa itu  benda-benda panjang yang menyembul di samping digunakan untuk mencegah orang berbisik.

"Bulu horisontal panjang pada tutup kepala pada Dinasti Song seharusnya untuk mencegah para pejabat dari berkonspirasi bersuara satu sama lain sementara di pengadilan - jadi jarak sosial sebenarnya jadi fungsi asli mereka," tulis Eileen Chengyin Chow, seorang profesor Universitas Asia dan Timur Tengah Duke studi di Twitter. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.