Sukses

Satpam Ini Rela Kerja 14 Jam Sehari Demi Bantu Warga di Tengah Lockdown

Para satpam ini membantu warga dalam berbagai hal.

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona Covid-19 kini telah menyebar di berbagai negara. Beberapa negara di dunia yang terjangkit oleh virus tersebut telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulanginya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penerapan lockdown.

Lockdown dianggap sebagai salah satu cara untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona Covid-19. Dengan penerapan lockdown masyarakat diharapkan agar tetap tinggal di rumah sehingga tidak tertular oleh virus tersebut. Namun terkadang tidak semua anggota masyarakat mau mengikuti aturan tersebut sehingga perlu pengawasan dari pihak berwenang.

Selain itu juga terdapat banyak orang yang membutuhkan bantuan saat lockdown diterapkan. Seperti keluarga kurang mampu yang membutuhkan makanan dan orang-orang yang kehabisan persediaan kebutuhan pokok, namun tidak bisa keluar rumah. Sehingga perlu peranan pihak terkait untuk menyalurkan bantuan ke rumah-rumah warga yang membutuhkan.

Tidak hanya dilakukan oleh petugas terkait, bantuan juga datang dari para relawan. Seperti yang dilakukan oleh asosiasi keamanan umum sukarelawan Jiangsha, di China ini. Para sukarelawan yang merupakan pekerja keamanan publik atau satpam tersebut membantu dalam berbagai hal. Mulai dari membantu polisi menjaga area yang dibatasi gerbang hingga distribusi bahan makanan atau makanan kemasan untuk warga yang membutuhkan. Seperti warga kurang mampu dan penyandang disabilitas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bekerja Selama 14 Jam

Para satpam tersebut rela bekerja dari pukul 7:30 pagi hingga hampir pukul 21:30 malam atau sekitar 14 jam. Meski beresiko tinggi tertular virus Corona Covid-19 karena seharian berada di luar rumah, para relawan tersebut tetap menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.

Huang Zhenxiong, ketua asosiasi keamanan umum sukarelawan Jiangsha, menceritakan bahwa pengorbanan dari rekan-rekannya sungguh luar biasa. Bahkan orang-orang tersebut rela mengorbankan waktu makannya bersama keluarga dan hanya makan di pinggir jalan di sela-sela kegiatannya.

“Terkadang orang-orang kami tidak punya pilihan selain makan di pinggir jalan. Tidak semua orang melihat pengorbanan ini. Karena itu, saya berharap mereka yang di rumah menghargai berkat mereka dan tidak akan mengeluh, ” kata Huang seperti dikutip oleh Liputan6.com dari World of Buzz, Senin (20/4/2020).

“Selain memeriksa kendaraan, kami melakukan patroli dari waktu ke waktu untuk membantu polisi memantau kepatuhan masyarakat terhadap MCO. Kami mengukur suhu setiap pengemudi. Jika mereka menunjukkan gejala penyakit, kami akan menghentikan mereka memasuki tempat itu dan menyarankan mereka untuk berkonsultasi dengan dokter,” lanjut Huang.

3 dari 3 halaman

Melakukannya dengan Sukarela

Meskipun menjalankan tugas yang sangat berat, para relawan tersebut tidak mengharapkan imbalan lebih dari masyarakat. Semua pengorbanan tersebut dilakukan dengan sukarela.

"Apa tujuan dari kerja keras kita? Kami tidak memiliki kesejahteraan, kami hanya ingin melindungi komunitas kami dan mengingatkan orang-orang untuk memperhatikan tingkat keparahan Covid-19. Kita perlu mengambil langkah-langkah pencegahan yang memadai untuk mengurangi risiko terinfeksi oleh virus,” ungkap Huang.

Pengorbanan yang dilakukan para satpam tersebut menjadi pelajaran bagi orang-orang yang masih dapat tinggal di dalam rumah. Sehingga dapat tetap bersyukur dan menjaga diri dari penularan Corona Covid-19 dengan cara membatasi kegiatan di luar rumah. Dengan demikian, pengorbanan yang dilakukan oleh para relawan tersebut tidaklah sia-sia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini