Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

6 Curhatan Yuni Shara Soal Pernikahan, Trauma KDRT dan Hubungan Intim

Yuni Shara blak-blakan mengenai pernikahan dan kehidupan seksnya.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, Yuni Shara blak-blakan mengenai pernikahan dan kehidupan seksnya kepada Deddy Corbuzier melalui channel YouTubenya. Sebagaimana diketahui Yuni Shara pertama kali menikah pada 1993 silam. Pernikahannya itu berakhir dengan perceraian.

Setelah itu penyanyi kelahiran Malang, 3 Juni 1972 itu menikah dengan Henry Siahaan pada 2003 dan memutuskan berpisah pada 2008. Menyandang status sebagai janda hingga kini, Yuni Shara memang sempat dikabarkan dekat dengan beberapa pria. Namun hingga kini, wanita berusia 47 tahun tersebut masih betah sendiri.

Usut punya usut, pasca bercerai, Yuni Shara mengaku alami trauma KDRT. Pernikahan singkatnya dengan Raymond Manthey ternyata meninggalkan bekas trauma mendalam pada diri sang penyanyi. Mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) setiap hari selama 4 bulan pernikahan mereka, membuat Yuni merasakan trauma sampai sekarang.

Salah satu efek trauma yang dirasakan Yuni adalah soal urusan seks. Ia pun secara terbuka berbincang mengenai kehidupan seksualnya kepada Deddy Corbuzier.

Beberkan soal trauma KDRT hingga hubungan seks, berikut ini 5 pernyataan Yuni Shara yang dirangkum oleh Liputan6.com dari channel YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (19/12/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Trauma KDRT dan Pernikahan

Pada 1993 silam, Yuni Shara sempat menikah dengan Raymond Manthey di usianya yang masih muda. Baru menikah seumur jagung alias 4 bulan, mereka bercerai. Meski singkat, Yuni Shara mengaku trauma.

Kepada Deddy Corbuzier, Yuni mengungkap bahwa selama menikah dengan Raymond, setiap hari ia mengalami kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT. Hal tersebutlah yang kemudian membuat Yuni tak bisa menikmati hubungan seks dengan suaminya.

"Pokoknya kalau dia marah aja dia pukul, kasar. (Setelah itu) Dia minta maaf berlebihan, psycho," ujar Yuni.

"Itu bikin elu trauma?" tanya Deddy.

"Teringat, makanya terpaksa. Pura-pura orgasme," jawab Yuni.

3 dari 7 halaman

2. Tak Pernah Orgasme

Dengan gamblang, ia mengaku tak pernah merasakan orgasme ketika berhubungan dengan pria lantaran masih trauma dengan tindak KDRT yang dilakukan mantan suami pertamanya dulu.

Yuni menyebut tidak pernah merasakan orgasme jika berhubungan dengan pria, baik suami pertama maupun yang kedua.

"Karena KDRT, elu nggak bisa menikmati sentuhan?" tanya Deddy.

"Sangat enggak dong (menikmati). Pura-pura (menikmati). Aku nggak tau rasanya orgasme. Dulu. Terus berhubungan, itu susahnya setengah mati (untuk mendapatkan orgasme). Setelah itu, aku melayani iya," ujar Yuni.

Yuni menilai bahwa statusnya sebagai perempuan Jawa yang mungkin membuatnya tetap melayani suami. Meski mengalami KDRT, Yuni tetap berhubungan dengan sang suami.

4 dari 7 halaman

3. Punya 'Teman Rahasia'

Punya trauma KDRT membuat Yuni kerap tak ingin disentuh. Saat pernikahan keduanya pun trauma itu masih dirasakan ibu dua anak ini. Yuni mengungkap bahwa ia belum bisa menikmati hubungan seksual dengan pria. Ia pun mengaku mengunjungi seks shop.

"Setelah tidak dengan itu semuanya (cerai), di umur tua, aku pergi lah ke Holland (Belanda). Aku pergi ke seks shop. Aku tanya-tanya. Karena ga ada yang tau aku, aku tanya aja. Ini yang bagus apa. Sejak itu aku punya 'temen'," ucap Yuni.

"Dan elu bisa orgasme?" tanya Deddy.

"Bisa," jawab Yuni.

"Tidak dengan cowok?," tanya Deddy.

"Nggak," jawab Yuni.

"Tunggu, tunggu," ujar Deddy.

"Tapi bukan sama cewek juga lo ya," jawab Yuni.

"Jadi kamu nggak pernah orgasme dengan cowok?" tanya Deddy.

"Hampir tidak," jawab Yuni.

5 dari 7 halaman

4. Akui Seks Bukan Kebutuhan Utama

Ketika ditanya Deddy soal keinginan untuk menikah lagi, penyanyi yang telah menjanda 12 tahun itu mengaku belum menikah lagi lantaran tidak mendapatkan izin dari anaknya. Selain itu Yuni menyebut kebutuhan seks tidak penting baginya.

"Seksual itu nggak terlalu penting. Aku jelasin dulu ya, dari aku nikah pertama aku sudah diKDRT setiap hari, oke. Karena itu aku masih muda, itu sangat membekas. Jadi aku nggak terlalu kepengen waktu itu, jadi itu sangat membekas. Jadi mungkin kalau misalnya aku berhubungan, aku melayani iya," ujar Yuni.

"Noo, nooo," sahut Deddy.

"Lho ini jujur," jawab Yuni.

6 dari 7 halaman

5. Tak Ingin Bertemu Mantan Suami Pertama

Setelah lebih 20 tahun bercerai dari mantan suami pertama, Raymond, Yuni menyebut tak ingin dipertemukan lagi.

"Makanya aku berdoa sama Tuhan, jangan sampai dipertemukan. Sudah 25 tahun, jangan dipertemukan. Tuhan baik banget," ujarnya.

Deddy pun menanggapi jika 25 tahun adalah waktu yang lama dan seharusnya Yuni Shara sudah bisa bersikap biasa saja.

"Males banget, banyak akalnya, nggak...nggak...nggak. Sebenernya kalau orang itu bagus, aku nggak gila ya. Itu yang dilakukan itu menyakitkan banget sebetulnya. Mungkin Tuhan pengen saya melewati itu, jadi aku selalu nerima apa yang diberikan Tuhan. Tapi aku kerjaannya berdamai dengan diri sendiri saya terus," imbuh Yuni.

7 dari 7 halaman

6. Ingin Ceritanya Jadi Pelajaran Buat Orang Lain

Blak-blakan membahas soal trauma KDRT hingga urusan seks, Yuni Shara ingin pengalamannya menjadi pembelajaran orang lain. Ia tidak ingin banyak perempuan yang mengalami masalah sama dengannya merasa tabu untuk bicara dan mencari pertolongan.

"Jangan menganggap apa yang saya sampaikan ini adalah tabu. Tapi ini banyak dialami oleh banyak perempuan. Jadi jangan, lihat gini itu 'Ih dia gitu banget'. Itu kan kita menghakimi orang. Suatu hari, mungkin Anda ngalamin itu. Saya janda, terus kenapa, emang janda, jangan malu jadi janda. Karena kita nggak tau lo, Anda punya pasangan kalau umurnya panjang. Kalau nggak panjang, janda juga," kata Yuni.

"Ini adalah belajar, berusaha menyembuhkan diri sendiri, menemukan sesuatu untuk diri sendiri. Karena kalau nggak menyembuhkan diri sendiri, justru akan merusak diri sendiri," tutup Deddy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.