Sukses

Lumpuh 4 Tahun, Pria Ini Berhasil Jalan dengan Alat yang Dikendalikan Pikiran

Ekspresi haru bahagia terlihat di wajah pria ini.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi memunculkan berbagai penemuan baru berbagai bidang. Penemuan di bidang kesehatan adalah salah satunya. 

Mungkin, tak sedikit pula diantara kamu yang pernah mendengar mengenai alat yang bisa dikendalikan oleh pikiran. Akan tetapi alat seperti ini sebelumnya pernah dibuat hanya digunakan pada salah satu bagian tubuh saja, seperti tangan. Pembuatan teknologi tersebut juga bertujuan untuk membantu para difabel mempermudah aktivitasnya.

Namun seiring perkembang teknologi, ada sebuah alat yang menopang seluruh tubuh lewat pikiran. Dilansir Liputan6.com dari Boredpanda, Selasa (15/10/2019) rupanya penemuan alat seperti itu benar-benar terjadi.

Alat yang diberi nama Exoskeleton ini telah dilakukan uji coba. Tentu saja, adanya penemuan teknologi yang bisa dikendalikan oleh pikiran dapat membantu banyak orang yang yang mengalami masalah kesehatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alami kelumpuhan akibat cedera tulang punggung

Seorang pria bernama Thibault menjadi orang pertama yang melakukan percobaan dengan Exoskeleton. Pria 28 tahun ini diketahui telah mengalami kelumpuhan selama kurang lebih 4 tahun. Ia mengalami cedera parah pada tulang punggungnya setelah terjatuh dari ketinggian 15 meter di sebuah klub malam.

Cedera yang dialami Thibault mengakibatkan kelumpuhan selama 4 tahun terakhir. Meski sempat mengalami kesembuhan pada bagian lengannya, akan tetapi selama 4 tahun terakhir ia harus mengandalkan kursi roda untuk membantunya beraktivitas. Thibault sendiri merupakan seorang dokter mata sebelum terjadi insiden tersebut.

3 dari 4 halaman

Daftar pada uji coba exoskeleton

Kelumpuhan yang alami oleh pria asal Prancis ini membuatnya ambil bagian dalam program uji coba exoskeleton dari perusahaan Clinatec dan Universitas Grenoble. Alat tersebut dapat membantu pergerakan manusia yang mengalami kelumpuhan seperti Thibault. Selain itu, untuk mengedalikannya hanya dibutuhkan kekuatan pikiran.

Dalam uji coba yang dilakukan oleh Thibault, ia harus menggunakan implan otak untuk mengontrol pergerakan karakter virtual dalam sebuah komputer. Setelah berhasil menjalankan karater di dalam komputar, Thubault pun berkesempatan untuk menjoba alat tersebut di tubuhnya. Sebuah sensor juga harus ditanam pada diantara kulit serta otaknya untuk mengendalikan exoskeleton tersebut.

4 dari 4 halaman

Haru dan bahagia saat mencoba berjalan pertama kali

Meski gerakan yang dihasilkan masih terbilang jauh dari sempurna, akan tetapi raut bahagia tak bisa disembunyikan oleh Thibault. Ia juga sangat bersemangat saat bisa berdiri bahkan berjalan setelah lebih dari 4 tahun.

Exoskeleton sendiri memang dibuat bagi para pasien yang tengah melakukan terapi karena kelumpuhan. Hal ini juga diungkapkan oleh seorang ahli bedah saraf dari Grenoble Alpes, Profesor Stephen Chabardes.

"Temuan kami dapat menggerakkan kita selangkah lebih dekat untuk membantu pasien tetraplegic untuk mengendarai komputer menggunakan sinyal otak saja," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.