Kumpulan Kata Bijak Cak Lontong, Kocak Penuh Makna

1. “Yang namanya manusia itu kan tempatnya salah, enggak sempurna. Tidak ada gading yang tak retak. Maka dari itu, saya atas nama keluarga besar gajah mohon maaf, karena tak mampu memberikan gading yang tak retak.”

2. “Yang mau kuliah jangan sampai salah ambil jurusan. Misalnya kamu ingin kuliah di UI, jangan ambil Jurusan Pulogadung.”

3. “Jangan mengarungi lautan, karena karung lebih cocok untuk beras.”

4. “Ketika kamu bilang biar Tuhan yang membalas, yang harus kamu tau adalah bahwa yang kamu alami sekarang adalah balasan dari Tuhan.”

5. “Bila kamu jelek, jangan takut mencintai. Karena yang seharusnya takut adalah yang kamu cintai.”

6. “Lebih baik diam dan kelihatan bodoh daripada banyak bicara dan bodohnya lebih kelihatan.”

7. “Salah kalau banyak yang bilang hidup itu cuma satu kali. Yang benar, hidup itu setiap hari, dan mati hanya sekali.”

8. “Miskin itu berbeda dengan sederhana,karena miskin itu kondisi hidup sedangkan sederhana adalah gaya hidup.”

9. “Jadilah diri sendiri, maka Anda akan memiliki gaya tersendiri. Tapi, bekali dulu diri Anda dengan kemampuan yang memadai supaya Anda tidak asing menjadi diri sendiri.”

10. “Jadi orang jangan mudah terharu, tapi mudahlah tersentuh dan tergerak hatimu. Orang terharu kalau melihat kemiskinan pertama kali yang diambil adalah sapu tangan, bukan domptenya. Orang yang tergerak hatinya begitu melihat kemiskinan, yang pertama kali diambil adalah dompetnya.”

1. “Jika kamu takut merasakan sakit hati saat diputusin pacar, lebih baik kamu putus duluan sebelum jadian.”

2. “Tenang, jodoh itu di tangan Tuhan. Jika dia bukan jodohmu, maka berdoalah pada Tuhan untuk menghapus kata bukan dari dunia ini.”

3. “Cinta adalah pengorbanan, tapi kalo pengorbanan mulu sih namanya penderitaan.”

4. “Mendidik seorang pria sama dengan mendidik anak manusia. Tapi mendidik seorang wanita sama dengan mendidik sebuah keluarga.”

5. “Putus cinta bagi wanita adalah kehancuran. Tapi bagi pria adalah pengalaman.”

6. “Cinta asli akan memberikan sayap pada pasangannya. Cinta palsu akan memberikan belenggu pada pasangannya.”

7. “Lelaki yang sukses adalah lelaki yang bisa menghasilkan lebih banyak uang daripada uang yang dihabiskan istrinya setiap bulannya.”

8. “Sebenarnya jomblo itu bukan tidak laku, hanya sekadar tidak ada yang mau.”

9. “ Kalau cinta tidak bisa memiliki, untuk apa diperjuangkan, itu adalah pikiran yang salah total, karena sebenarnya bahkan ketika kamu sudah memilikipun bukan berarti perjuangan itu selesai.”

10. “Menurut survei saya, ternyata budaya suap-menyuap tidak hanya terjadi pada pejabat saja. Itu juga terjadi pada anak-anak yang disuapi ibunya, juga pasangan yang kasmaran.”

1. “Mau gagal, mau sukses itu tidak penting. Yang penting berhasil.”

2. “Kesuksesan diraih karena usaha keras. Usaha keras berawal dari kemauan kuat. Kemauan kuat terdorong oleh cita-cita tinggi. Cita-cita tinggi berawal dari mimpi. Mimpi terjadi karena tidur. Maka kalau kamu ingin sukses mari tidur.”

3. “Sederhana tidak ada hubungannya dengan kaya atau miskin. Tapi sederhana berhubungan erat dengan bijaksana.”

4. “Jadilah diri sendiri, maka kamu akan memiliki gaya tersendiri. Tapi, bekali dulu diri kamu dengan kemampuan yang memadai supaya kamu tidak asing menjadi diri sendiri.”

5. “Pengemis itu orang yang rendah hati. Walaupun uangnya banyak, tapi pakaiannya tetap sederhana. Daripada orang yang pakaiannya bagus tapi kerjaannya ambil uang rakyat, lebih baik minta daripada mengambil.”

6. “Sebuah negara tidak akan hancur oleh seribu pengemis yang ada di negara tersebut tapi sebuah negara akan hancur hanya dengan ada beberapa koruptor di negara tersebut.”

7. “Sederhana tidak ada hubungannya dengan kaya atau miskin. Tapi sederhana berhubungan erat dengan bijaksana.”

8. “Miskin itu kondisi hidup, sederhana itu gaya hidup.”

9. “Tidak ada larangan menjadi kaya, berkecukupan, memiliki segala yang kita butuhkan dan inginkan. Agama kita saja tidak melarang, apalagi saya. Masak saya mau melarang-larang Anda.”

10. “Berhentilah menuntut ilmu karena ilmu tidak bersalah.”