Sukses

Tak Mau Kalah dari China, Negara Ini Ciptakan Matahari Versi Mini

Belum lama ini peneliti dari Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat berhasil membuat ‘matahari mini’.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu China berhasil mengejutkan banyak pihak lantaran berencana meluncurkan bulan buatan. Bulan buatan tersebut bertujuan sebagai penerangan tambahan di malam hari untuk kota Chengdu. Tak ingin kalah dari China, salah satu negara barat diketahui juga memiliki projek yang hampir sama. Bukan bulan, negara ini diketahui akan berencana meluncurkan matahari versi mini.

Belum lama ini peneliti dari Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat berhasil membuat ‘matahari mini’ seperti Liputan6.com lansir dari Space, Sabtu (28/9/2019. Tujuan dari pembuatan matahari mini ini adalah untuk meneliti pengaruh medan magnet matahari terhadap tata surya. Matahari mini ini diberi nama ‘Big Red Ball’.

Big Red Ball ini memiliki diameter sebesar tiga meter, memang sangat kecil jika dibandingkan matahari sungguhan yang memiliki diameter 1,4 juta kilometer. Matahari ini dibuat untuk memahami cara kerja medan magnet yang mempengaruhi tata surya. Sebelumnya, China juga mengumumkan juga tengah membuat proyek Matahari buatan.

Proyek matahari buatan mereka dinamakan Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Proyek ini dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang digunakan Matahari dalam menghasilkan energi. Berbeda dengan Amerika, matahari buatan China bertujuan untuk membuat sumber energi ramah lingkungan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Matahari Mini Amerika Serikat

Bentuk matahari mini buatan Amerika ini seperti otak manusia yang dilengkapi dengan kabel dan besi. Untuk membuat Big Red Ball ini menjadi bola plasma, peneliti memompa gas helium dan mengubahnya menjadi plasma. Gas helium merupakan salah satu kandungan gas di matahari. Nantinya magnet yang ada di tengah bola akan membuat medan magnet.

Begitu bola tersebut dialirkan listrik, alat akan secara akurat meniru bagaimana plasma di matahari dan medan magnet bekerja seperti yang terjadi di matahari. Penelitian ini fokus pada angin matahari yang merupakan sebuah partikel yang dialirkan oleh matahari ke Bima Sakti.

Di dalam alat tersebut, mereka bisa menciptakan 'Parker Spiral'. 'Parker Spiral ini adalah medan magnet yang keluar dari matahari melalui tata surya. Big Red Ball diketahui sudah ada sejak 2012. Namun para peneliti lebih memaksimalkan kerja dari matahari mini untuk penelitian belum lama ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini