Sukses

Penyakit MERS, Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Penyakit MERS dapat menyerang orang dari segala usia.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit MERS memiliki kepanjangan Middle East Respiratory Syndrome. Penyakit ini juga memiliki beberapa nama lainnya seperti Sindrom Pernapasan Timur Tengah ataupun MERS-CoV. Penyakit MERS merupakan infeksi virus pada paru-paru karena virus korona. 

Penyakit ini pertama kali terjadi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan diduga virusnya berasal dari unta. Selain itu, wabah MERS juga pernah terjadi di Korea Selatan pada tahun 2015.

Virus penyebab MERS umumnya menular melalui kontak langsung. Jadi walaupun cukup banyak kasus yang menyebabkan penderita MERS meninggal dunia, kamu tidak perlu panik.

Penyakit MERS dapat menyerang orang dari segala usia. Pasien MERS berumur berkisar dari kurang dari 1 tahun sampai 99 tahun. MERS dapat teratasi dengan mengurangi faktor risiko. Walaupun menular, penularan MERS tidak semudah flu biasa.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (28/7/2019) tentang penyakit MERS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala Penyakit MERS

Penyakit MERS terkadang tidak memiliki gejala sama sekali. Namun, biasanya penderita MERS bisa juga mendapatkan gejala yang hampir mirip dengan gejala flu biasa karena virus penyebabnya yang sejenis.

Biasanya dalam waktu seminggu orang-orang dengan penyakit MERS akan mengalami gagal pernapasan setelah mengalami gejala-gejala seperti batuk dan demam.

Begini Gejala Penyakit MERS, yang sebetulnya hampir mirip dengan gejala infeksi virus biasa:

  1. Demam
  2. Batuk
  3. Napas pendek
  4. Mual
  5. Muntah
  6. Diare
  7. Pneumonia
  8. Menggigil
  9. Nyeri dada
  10. Pegal

MERS dengan tingkat keparahan yang tinggi berpotensi memicu gagal organ, terutama ginjal, dan syok sepsis. Oleh sebab itu, pasien yang mengalaminya membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit.

Karena gejala-gejala MERS hampir mirip dengan gejala flu biasa, sebaiknya kamu segera periksa ke dokter untuk berkonsultasi apakah kamu mengidap MERS atau tidak. Dengan gejala-gejalanya yang hampir mirip inilah MERS cukup sulit untuk dideteksi pada seseorang.

3 dari 4 halaman

Penyebab Penyakit MERS

Penyakit MERS disebabkan oleh virus korona atau MERS-CoV. Virus yang menyebar dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia melalui kontak langsung ini berbeda dengan flu dan pilek.

Virus tidak begitu mudah menyebar, biasanya seseorang akan terinfeksi hanya bila orang tersebut tinggal dengan atau merawat orang yang terinfeksi. Penularan virus ini dapat terjadi secara langsung  melalui percikan dahak atau droplet pada saat pasien batuk atau bersin, dan secara tidak langsung  melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi dengan virus tersebut.

Inilah beberapa faktor risiko penyebab penyakit MERS yang perlu diketahui dan diwaspadai:

  1. Usia. Orang dengan usia lanjut lebih rentan terkena penyakit MERS ini
  2. Sistem kekebalan tubuh yang menurun, seperti yang dialami pada pengidap HIV
  3. Penyakit kronis, contohnya kanker, diabetes, atau penyakit paru-paru
  4. Konsumsi daging unta yang kurang matang atau susu unta mentah. Karena itu, pastikan daging unta ataupun susu unta yang kamu konsumsi sudah matang terlebih dahulu.
  5. Pernah berkunjung ke Arab Saudi. Jika kamu mengalami demam serta gejala MERS dalam dua minggu setelah bepergian ke negara tersebut, segera periksakan diri kamu ke dokter untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang bisa muncul.
  6. Sering berada di dekat penderita MERS, misalnya bagi petugas medis yang merawat penderita di rumah sakit atau keluarga yang tinggal serumah dengan penderita. Jadi saat kamu sedang merawat atau menunggui penderita MERS, pastikan semua perlengkapan untuk keamanan dari penularan virus tersebut sudah terpasang.
  7. Sering berinteraksi dengan unta, karena MERS ditemukan pada beberapa unta.
4 dari 4 halaman

Cara Mencegah dan Mengobati MERS

Sampai saat ini, belum ada metode khusus yang bisa dilakukan untuk mengobati MERS. Bahkan vaksin untuk penyakit MERS ini belum tersedia. Biasanya penanganan yang dilakukan oleh dokter dilakukan berdasarkan gejala yang dialami oleh penderita serta kondisi kesehatannya.

Cara mencegah dan mengobati penyakit MERS ini sebenarnya mudah saja, yaitu dengan selalu mengikuti pola hidup yang bersih dan sehat.

Oleh karena itu, untuk menghindari penularan penyakit MERS, kamu bisa melakukan beberapa hal dibawah ini:

  1. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Terutama sebelum makan atau menyentuh wajah.
  2. Membersihkan dan mensterilkan permukaan atau benda yang sering disentuh banyak orang, sesering mungkin. Contohnya, pegangan pintu atau telepon.
  3. Menutup hidung maupun mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu, dan langsung membuang tisu tersebut ke tempat sampah.
  4. Tidak memakai peralatan yang sudah digunakan penderita MERS, misalnya piring, sendok, atau handuk.
  5. Tidak menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
  6. Menghindari kontak fisik atau berbagi pakai peralatan makan dengan penderita MERS.

Dengan mengikuti pola hidup sehat dan bersih, maka kamu dapat terhindar dari penyakit MERS ini. Jangan sampai terjangkit penyakit berbahaya ini, karena pengobatannya atau vaksinnya belum ditemukan, sehingga bisa fatal bila kamu tidak menjaga diri dari virus ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.