Sukses

Ramai Pengunjung, Alasan Taman Bunga Ditutup Ini Bikin Geleng Kepala

Taman bunga teratai yang luas ini harus tutup meski ramai pengunjung

Liputan6.com, Jakarta Mengunjungi taman bunga, sebagai tempat rekreasi tentu sangat memanjakan mata. Sepanjang mata memandang akan melihat hamparan bunga yang indah, yang menyejukkan. 

Seperti Taman bunga dan ekologi Longqiao yang berada di provinsi Sichuan, Tiongkok. Eco Park ini sangat terkenal dengan bunga teratainya. Bunga-bungan teratai ini tumbuh pada lahan seluas 62 hektar, area ini lebih besar dari Grand Central New York.

Taman bunga ini pun sangat ramai pengunjung ketika bunga teratai sedang mekar. Tapi walaupun ramai pengunjung manajemen taman bunga ini malah kewalahan, karena banyak dari perilaku pengunjung ini malah merugikan, yang mengharuskan taman bunga ini tutup sementara.

Berikut ulasan mengenai taman bunga yang tutup meski ramai pengunjung yang Liputan6.com lansir dari shanghaist, Kamis (11/7/2019)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Para pengunjung memetik hampir semua teratai

Taman bunga dan ekologi Longqiao sempat ditutup untuk sementara saat terjadi sebuah pembangunan jalur air baru di bulan Maret, namun walaupun ditutup, banyak sekali pengunjung menerobos taman hanya untuk mengambil bunga teratai.

Hal ini pun buat taman ekologi ini kewalahan dan hampir kehilangan seluruh bunga teratai yang mekar. "Pagar kami telah diperbaiki setidaknya lima kali tahun ini," kata seorang Zhou manajer taman, yang dikutip dari thestar.

"Kami telah membuat catatan di gerbang taman dan dekat ladang bunga dan kami memiliki petugas keamanan yang sedang berpatroli juga."

Diperkirakan sekitar 200 hingga 300 orang per hari diyakini masuk ke dalam eco park, seperti yang dilaporkan, dengan beberapa bahkan memanjat pagar tinggi hanya untuk sampai ke lokasi bunga teratai.

 

 

3 dari 3 halaman

Para penerebos yang masuk ke taman bunga

Petugas pun berpatroli untuk menjaga keamanan dari para penerobos yang akan mencuri bunga.

"Kami telah membuat catatan di gerbang taman dan dekat ladang bunga dan kami memiliki petugas keamanan yang sedang berpatroli juga." ungkap Zhou kepada the Star.

Diperkirakan sekitar 200 hingga 300 orang per hari diyakini masuk ke dalam eco park, seperti yang dilaporkan, dengan beberapa bahkan memanjat pagar tinggi hanya untuk sampai ke lokasi bunga teratai.

Para petugas pun tidak bisa berbuat banyak karena kewalahan dengan saking banyaknya penerobos yang masuk ke taman, sedangkan bunga teratai yang mekar pun habis dan pilihan satu-satunya adalah menutup sementara agar bunga teratai dapat tumbuh dahulu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.