Sukses

Lupa Bawa Pulang Tas Sekolah, Bocah Ini Dapat Hukuman Mengerikan

Bocah umur 8 tahun ini dihukum ibunya dengan cara yang mengerikan hingga harus diungsikan.

Liputan6.com, Jakarta Sudah kewajiban orangtua untuk menasehati anak-anaknya saat mereka berbuat kesalahan. Walau begitu, setiap orangtua tidak dianjurkan untuk memberikan hukuman fisik kepada anak. Apalagi saat sang anak masih berusia di bawah umur. Hal tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan trauma tersendiri bagi si anak. 

Selain bisa menimbulkan trauma, anak yang di bawah umur cenderung akan meniru apa yang orangtua lakukan. Oleh sebab itu, orangtua wajib memberikan contoh baik dalam mendidik anak-anaknya. Sayangnya, belum semua orangtua paham akan hal tersebut.

Seperti yang terjadi di Filipina. Hanya karena sang anak lupa membawa pulang tas usai sekolah, anak tersebut dihukum untuk berlutut di atas bara api oleh ibunya. Kejadian tersebut tentu mengundang perhatian banyak orang, termasuk pihak berwajib setempat. 

Berikut ulasan mengenai anak yang mendapat hukuman mengerikan dari orangtuanya seperti Liputan6.com lansir dari worldofbuzz, Rabu (2/7/2019). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dituduh membolos sekolah oleh ibunya

Melansir dari Worldofbuzz, pada Rabu (3/7/2019), di Kota Pagadian, Zamboanga del Sur, Filipina, terdapat seorang bocah berusia delapan tahun yang kini duduk di kelas tiga sekolah dasar. Bocah tersebut diketahui absen masuk sekolah selama beberapa hari. 

Dirinya tidak masuk sekolah selama beberapa hari lantaran dihukum oleh ibunya. Dirinya dihukum karena kedapatan lupa membawa pulang tas sekolahnya dan dianggap membolos sekolah oleh ibunya pada, Senin (24/6/2019).

Pada hari itu, sekolah menyelesaikan kegiatan belajar mengajar lebih awal agar memungkinkan bagi murid-murid untuk merayakan hari Kelahiran Santo Yohanes. Namun hal ini malah menjadi mimpi buruk bagi bocah umur delapan tahun ini.

3 dari 4 halaman

Claire menceritakan kisahnya pada penyelidik

Mengutip dari The Star, Claire 'bukan nama sebenarnya' menceritakan kepada penyelidik Mindanao apa yang terjadi padanya.

Setelah jam pelajaran selesai lebih awal, dirinya meninggalkan tasnya di ruang kelas, berencana untuk mengambilnya nanti saat mau pulang ke rumah. Tetapi ketika dia kembali ke ruang kelas, pintu sudah terkunci. Hal ini pun membuat Claire memutuskan untuk pulang tanpa tas sekolahnya.

Sang ibu curiga bahwa Claire telah bolos, menyuruhnya kembali ke sekolah dan mengambil tasnya. Bocah ini pun menuruti apa kata ibunya dan dia pun melakukankaya. Namun, tentu saja, ruang kelas itu masih terkunci.

Ketika Claire kembali, masih tanpa tas, ibunya memukulinya dengan benda keras dan mengambil kayu bakar dari dapur, tempat ibunya memasak. Sang ibu kemudian menyuruh Claire berlutut di atas bara api kayu bakar tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Hal mengerikan ini ketahuan karena guru mengunjungi rumahnya

Melihat Claire berhari-hari tak masuk sekolah, gurunya pun inisiatif untuk mengunjungi rumah Claire. Pada saat itulah semuanya terungkap. 

Di rumah muridnya, guru ini melihat Claire kesakitan, kedua lututnya terbakar parah. Guru itu segera melaporkan kondisi muridnya ke dewan Barangay dan polisi.

Wakil Walikota Tukuran Delfina Cortina mengatakan "Para orang tua yang dilaporkan memiliki kebiasaan memukuli anak-anak mereka dan kini dipanggil oleh dewan barangay, yang para pejabatnya membuat mereka menandatangani dokumen yang berjanji untuk berhenti menyiksa anak mereka." mengutip dari The Star.

Namun, kantor kesejahteraan sosial dan pembangunan setempat belum membuat tindakan atau membuat pernyataan tentang insiden tersebut. Claire sementara dilindungi oleh kakek neneknya untuk berobat. Keempat saudara kandungnya tinggal bersama orang tua mereka.

Kakek Claire memperingatkan orang tua anak itu bahwa mereka sedang diawasi oleh pihak berwenang setempat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.