Sukses

Ini Sosok Gus Miftah, Kiai Nyentrik yang Mengislamkan Deddy Corbuzier

Ini sosok kiai nyentrik Gus Miftah yang kerap berdakwah dan berselawat di tempat-tempat prostitusi dan klub malam.

Liputan6.com, Jakarta Kabar Deddy Corbuzier akan jadi mualaf sedang hangat-hangatnya diperbincangkan. Mentalist sekaligus presenter ini sudah mempelajari ilmu agama Islam selama 8 bulan dan dibimbing oleh Gus Miftah.

Selain itu, disebut pula jika Deddy Corbuzier akan melakukan prosesi pembacaan syahadat dan menjadi mualaf yang dibimbing oleh Gus Miftah di Yogyakarta. Tentu banyak orang yang penasaran siapa sosok Gus Miftah yang mampu membuat seorang Deddy Corbuzier tergerak untuk menjadi seorang mualaf.

Gus Miftah merupakan sosok kiai yang kerap melakukan dakwah di lokasi tak terduga. Seperti di klub malam dan tempat-tempat prostitusi. Dan sempat viral video aksi Gus Miftah dakwah dan selawat di klub malam di Bali.

Namun, tidak banyak orang tahu kalau aktivitas dakwah Gus Miftah di tempat-tempat hiburan malam dan prostitusi sudah dilakukan sejak belasan tahun lalu. Berikut sosok Gus Miftah, kiai nyentrik yang mengislamkan Deddy Corbuzier seperti Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/6/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sosok Kiai Nyentrik Pengasuh Pondok Pesantren

Mengutip dari Brilio, Kamis (20/6/2019), sosok yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini lebih akrab disapa Gus Miftah. Dakwahnya nyentrik, yakni mendatangi tempat prostitusi dan klub malam sejak 14 tahun lalu.

Gus Miftah memulai dakwahnya sejak kuliah dan sering mendapat ancaman fisik.

"Perlawanan terkeras saat itu, yang akhirnya jadi jemaah saya seorang preman besar di Jogja. Dia pegang leher saya lalu bilang, 'Kamu berani macem-macem di tempat ini kamu saya bunuh'. Itu awal-awal dan saya masih mahasiswa, tapi saya bilang ke beliaunya, tolong kasih saya waktu menjelaskan apa yang ingin saya lakukan," tutur Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji ini.

"Wenehono ageman marang wong udo wenehono tongkat marang wong wutho. 'Berikanlah pakaian pada mereka yang telanjang berikanlah tongkat pada mereka yang buta'," ungkapnya.

"Konsep berbagi saya sampaikan pada mereka. Bodi mereka memang maksiat, tapi saya yakin kalau ada semacam siraman rohani, ada bimbingan hati, mereka tidak akan ikut bermaksiat," terangnya.

3 dari 4 halaman

Tidak Minta Bayaran

Gus Miftah tidak meminta bayaran dari dakwah di kafe dan tempat hiburan malam. Ia menolak jika dituduh melacurkan agama.

Menurut Gus Miftah, banyak yang beranggapan ia mau berdakwah di kafe dan tempat hiburan malam karena amplopnya tebal. Padahal, ia sama sekali tidak menerima bayaran dari aktivitasnya.

Ketika ia mendapat panggilan untuk berdakwah di Boshe Bali, maka transportasi dan akomodasi pun dirogoh dari koceknya sendiri.

"Bahkan, kalau di Pasar Kembang saya sendiri juga ikut membantu menyiapkan konsumsi," ucapnya.

4 dari 4 halaman

Memiliki Prinsip Tidak Minum dan Merokok

Gus Miftah memiliki sebuah prinsip, yaitu dirinya tidak minum dan tidak merokok yang selalu dipegang teguh. Sekalipun keluar masuk dan akrab dengan dunia malam, Gus Miftah tidak merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol sama sekali.

Gus Miftah sosok kiai nyentrik ini berpendapat, kalau ia minum minuman beralkohol, maka ia tidak berhak menasihati orang yang mengkonsumi alkohol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini