Sukses

Gejala Kanker Otak dan Penyebab yang Wajib Diketahui, Jangan Disepelekan

Kanker otak merupakan tumor otak ganas yang mampu menyebar dengan cepat ke bagian lain melalui otak dan tulang belakang.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini dunia hiburan tanah air sedang dikejutkan dengan kabar Agung Hercules menderita kanker otak. Selain jantung, kanker juga menjadi salah satu penyakit mematikan yang paling ditakuti. Selain kanker payudara, kanker serviks, kanker yang ditakuti adalah kanker otak. Kanker otak adalah pertumbuhan sel tidak normal (tumor) pada otak yang bersifat ganas.

Kanker otak merupakan tumor otak ganas yang mampu menyebar dengan cepat ke bagian lain melalui otak dan tulang belakang. Kanker otak merupakan kondisi di mana tumor tumbuh dan menyerang bagian otak. Kanker otak dapat berasal dari sel otak sendiri, atau yang disebut kanker otak primer. Sel kanker juga bisa berasal dari bagian tubuh lain yang menyebar (metastasis) hingga ke otak, dan kondisi ini disebut kanker otak sekunder.

Meski tergolong jarang, kanker otak bisa terjadi pada semua umur. Menurut data WHO pada tahun 2018, kasus kanker baru di Indonesia hampir mencapai 350 ribu. Dari kasus tersebut, kanker otak menempati urutan ke-17 dengan penderita lebih dari 5000 orang. Perlu diwaspadai, berikut gejala dan penyebab kanker otak yang wajib diketahui yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (17/6/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gejala Kanker Otak

Masih banyak orang belum sadar akan gejala-gejala kanker otak yang diantaranya adalah gejala-gejala kecil yang cenderung sepele. Berikut gejala kanker otak yang wajib diketahui.

1. Perubahan mood

Gejala kanker otak yang wajib diketahui yang pertama adalah suasana hati bisa berubah-ubah karena kondisi otak yang tidak terkendali dan sakit. Ini karena otak bagian depan yang disebut frontal lobe, yang mengendalikan kepribadian dan emosi mengalami gangguan dan mengubahmu jadi orang lain, entah secara sikap atau sifat.

2. Kehilangan kendali otot dan ceroboh

Karena otak mengendalikan gerakan dan kekuatan tangan serta seluruh badan, ada kalanya kamu jadi mati rasa dan kehilangan kendali, entah itu menjatuhkan gelas yang kamu pegang, atau kaki tiba-tiba terbentur padahal kamu tahu di depan ada meja dan berniat menghindarinya.

3. Bingung dan pikiran kabur

Ketika kamu terlalu lelah, kurang tidur, kadar gula darah turun dan banyak kegiatan, ada kalanya kamu jadi tidak fokus dan bingung, bahkan pikiran jadi blank. Tapi jika kamu tidak mengalami ketiganya dan mengalami kebingungan, mudah lupa dan pikiran kabur, segera periksakan.

3 dari 5 halaman

Sering Disepelekan

4. Masalah penglihatan

Dengan sel tumor di otak, kemungkinan besar saraf mata di dalam otak juga terganggu dan mengalami tekanan sehingga kamu mengalami masalah penglihatan seperti kabur, penglihatan dobel, atau bahkan buta.

 5. Sakit kepala parah

Seharusnya ini bukan gejala yang mengejutkan, karena pertumbuhan sel tumor berada di otak, dan berpotensi berkembang jadi kanker. Sakit kepala parah dan tak tertahankan kemungkinan besar akan terjadi berkali-kali dan dalam waktu lama. Seringkali diikuti dengan mual dan muntah.

6. Mual dan muntah tak terkendali

Akibat dari rasa pusing dan sakit kepala, kemungkinan besar kamu akan mual dan muntah-muntah tak terkendali dan parah. Jika kamu merasa tidak dalam keadaan sakit atau lelah kemudian tiba-tiba muntah-muntah parah, apalagi jika di usia 40 tahun ke atas, perlu periksakan ke dokter.

4 dari 5 halaman

Penyebab Kanker Otak

Kanker otak terjadi ketika salah satu tipe sel berubah dari karakteristik normalnya, dan tumbuh secara tidak terkendali. Pertumbuhan abnormal ini dapat menjadi massa atau tumor. Meski demikian, penyebab pasti perubahan sel masih belum dapat dipastikan. Berikut ini adalah sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak:

1. Radiasi pada kepala. Paparan radiasi di kepala, seperti radioterapi atau CT scan membuat seseorang lebih berisiko menderita kanker otak, terutama glioma ganas.

2. Memiliki penyakit genetik, misalnya sindrom Gorlin, sindrom Turner, Von Hippel-Lindau, Li-Fraumani, tuberous sclerosis, atau neurofibromatosis tipe 1 dan 2.

3. Riwayat kanker dalam keluarga.

4. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Kondisi berat badan dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30, meningkatkan risiko terjadinya beberapa jenis kanker otak.

5. Kebiasaan merokok.

6. Hidup di daerah dengan tingkat polusi dan pencemaran lingkungan yang tinggi.

5 dari 5 halaman

Cara pengobatan kanker otak

Hingga kini belum ada bukti bahwa kanker otak adalah menular, disebabkan oleh trauma kepala, atau disebabkan oleh penggunaan ponsel. Meskipun banyak peneliti yang mengklaim bahwa aspartam (pemanis buatan) yang menyebabkan kanker otak, tapi itu bukan satu-satunya alasan.

Ada banyak faktor pendukung lainnya. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ikuti gaya hidup sehat, hindari makanan berpengawet, rokok, alkohol serta penggunaan ponsel berlebihan agar kita terhindar dari penyakit kanker otak. Tindakan yang dapat digunakan untuk menangani kanker otak termasuk operasi pengangkatan tumor, terapi radiasi, atau kemoterapi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini