Sukses

Jorok, Keju Ini Dibikin dari Bakteri Ketiak Para Selebritis Inggris

Jika berbicara mengenai olahan susu, keju mungkin menjadi yang paling populer di dunia.

Liputan6.com, Jakarta Jika berbicara mengenai olahan susu, keju mungkin menjadi yang paling populer di dunia. Sedikitnya ada 2.000 varietas keju yang tersebar di seluruh dunia.

Seperti ricotta, feta, cheddar hingga mozzarella yang saat ini telah menjadi primadona pada tren kuliner Tanah Air. Keju sendiri memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, lemak dan fosfor.

Semakin pesatnya teknologi, hal ini mendorong manusia melakukan banyak penemuan dan inovasi untuk masa depan. Siapa sangka hal ini juga dikembangkan pada keju di pameran makanan "Food: Bigger than the Plate" di Victoria & Albert Museum London.

Keju yang ada di pameran makanan "Food: Bigger than the Plate" di Victoria & Albert Museum London rupanya dibuat dengan bantuan bakteri manusia milik selebritis Inggris, seperti yang Liputan6.com lansir dari The Take Out, Rabu (22/5/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keju yang Tak Biasa

 

Diketahui, keju ini dibuat dari bakteri yang diambil dari telinga, jari kaki, hidung dan ketiak selebritis di Inggris. Sebuah museum seni di London memamerkan karya seni unik, seperti keju yang terbuat dari bakteri dari telinga, jari kaki, hidung dan ketiak selebritis, toilet keramik dari pupuk kotoran sapi, botol air yang bisa dimakan, dan tanaman yang bisa berbicara. Benda-benda itu sudah pasti bukan hal lazim ditemui di museum seni dan desain.

Dalam pameran itu, ada pula berbagai variasi keju, mulai dari mozzarella, comte, cheddar, Cheshire dan, stilton, yang dilabeli 'potret mikrobial'. Setiap keju dibuat dari bakteri rapper Professor Green, chef Heston Blumenthal, penyanyi Suggs, musisi dan pembuat keju Alex James, dan penulis makanan Ruby Tandoh.

"Ada banyak kesamaan antara bakteri di ketiak dan bakteri yang di keju," ujar biodesigner Helene Steiner.

Untuk membuat keju-keju ini, para ilmuwan mengambil bakteri dari tubuh manusia, mengembangbiakkannya di lab, kemudian menggunakannya untuk menghasilkan keju. Walau begitu, keju-keju ini ternyata bukan hanya bertujuan membuat pengunjung jijik.

Alih-alih, ilmuwan juga ingin mengenalkan bahwa mikroba dan bakteri di tubuh manusia juga punya manfaat lain. Untung saja, kelima keju dari bakteri tubuh manusia ini hanya akan dipajang saja dan tidak untuk dikonsumsi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini