Sukses

Ini 4 Beda Cacar Air dengan Cacar Monyet, Waspadai Cara Penularannya

Ada beberapa perbedaan cacar Air dengan cacar monyet

Liputan6.com, Jakarta Penyakit cacar tentunya sudah tidak asing lagi kamu dengarkan dalam kehidupan. Ternyata cacar memilik jenis tersendiri, tidak hanya cacar air yang biasa kamu dengar dan pernah lihat saja. 

Baru-baru ini, di Singapura terjadi kasus mengejutkan di mana seseorang mengalami penyakit langka yang bernama cacar monyet atau Monkeypox. Meskipun sama-sama memiliki nama cacar, namun cacar monyet ini berbeda dengan cacar air yang sering dialami banyak orang.

Penyakit cacar monyet ini tentunya memberi ancaman bagi penduduk dunia, tidak hanya Singapura saja, karena wabah penyakit ini yang tergolong langka dan membutuhkan penanganan khusus bagi pengidapnya. Oleh karena itu, kamu harus bisa membedakan cacar air dan cacar monyet agar bisa mengobatinya dengan penanganan yang tepat.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (13/5/2019) tentang perbedaan cacar air dan cacar monyet

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Terjadi dan Cara Penularan

1. Penyebab Terjadinya

Perbedaan pertama dari cacar air dan cacar monyet (monkeypox) adalah penyebab terjadinya. Penyakit cacar air disebabkan oleh virus varicella.

Sedangkan penyakit cacar monyet disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Dari bakteri penyebab terjadinya kedua jenis cacar ini saja sudah berbeda, makanya dampak dan akibatnya pada tubuh akan berbeda pula.

2. Cara penularan

Perbedaan cacar air dan cacar monyet yang kedua adalah cara penularannya. Cacar monyet paling sering menular dari hewan kepada manusia. Walaupun tentu saja tidak menutup kemungkinan penularannya terjadi dari manusia ke manusia juga.

Penularan bisa terjadi dengan melalui kontak dengan darah, luka terbuka pada kulit dan mukosa hewan serta lewat cairan tubuh. Mengonsumsi daging yang terinfeksi virus cacar monyet juga menjadi faktor utama risiko terjadinya penularan cacar monyet ini.

Sementara itu, cacar air akan sangat mudah menular dari manusia ke manusia lainnya. Penularannya juga terjadi dengan mudah, yaitu hanya dengan melakukan kontak dengan orang yang terkena cacar air yang masih aktif. Jadi kamu wajib waspada dan selalu menjaga diri.

3 dari 3 halaman

Gejala dan Cara Pencegahan

3. Gejala yang timbul

Perbedaan selanjutnya adalah gejala yang timbul akibat dua jenis cacar ini. Walaupun secara garis besar gejala yang terjadi pada cacar air dan cacar monyet ini hampir sama namun ada beberapa gejala yang membuat kamu bisa mengenali gejala penyakit cacar jenis apa yang kamu alami.

Gejala yang terjadi pada cacar air ataupun cacar monyet biasanya adalah seperti demam tinggi, sakit kepala, timbul ruam di kulit, serta nyeri otot. Namun pada cacar monyet, akan ada gejala khas yang terjadi yaitu adanya pembesaran kelenjar getah bening.

Selain itu, pada cacar air, gejala gejala yang terjadi lebih bersifat ringan. Penyakit cacar air sebenarnya bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih dua minggu, namun sebaiknya periksakan ke dokter bila terserang penyakit ini.

4. Cara pencegahan

Perbedaan berikutnya adalah cara pencegahan masing-masing jenis cacar ini. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa cacar monyet belum memiliki pencegahan secara spesifik.

Pencegahan penyakit cacar monyet ini hanya dilakukan dengan menghindari berbagai macam faktor risiko yang ada seperti menghindari kontak langsung dengan hewan tertentu serta menunda kunjungan yang akan dilakukan menuju negara negara endemis penyakit tersebut.

Sebaliknya, cacar air yang telah banyak ditemui bisa dicegah dengan menghindari kontak dengan penderita cacar air yang masih aktif. Seorang penderita cacar air yang kelainan kulitnya belum mengering masih berpotensi menularkan ke orang sekitarnya.

Selain itu, juga ada vaksin cacar air yang dilakukan pada anak saat imunisasi. Selain itu, kamu wajib menjaga kebersihan supaya tidak terjangkit penyakit cacar air ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini