Sukses

Kisah Pilu Pria yang Menangis di Tempat Umum, Alasannya Bikin Terenyuh

Seorang pria sangat jarang sekali menunjukkan dirinya saat sedang menangis.

Liputan6.com, Jakarta Sejak dini, seorang pria memang sudah ditanamkan memiliki sifat dan sikap yang tangguh dan pemberani. pria dituntut memiliki watak yang tegas, tidak lemah dan harus memiliki sifat yang melindungi.

Berbeda dari perempuan yang dididik sejak dini boleh menangis, manja dan sebagainya. Maka dari itu, pria memiliki sedikit perbedaan dalam mengungkapkan perasaannya pada orang lain. Hal itu karena sejak dini telah dididik untuk mampu menyelesaikan masalah sendiri dan mandiri.

Walaupun begitu, seorang pria tetaplah manusia yang juga akan mengalami di mana titik jenuh, stres dan tidak bisa berdiri sendiri. Salah satunya adalah menangis. pria telah ditakdirkan tidak mudah menangis dan memang harus memiliki sifat yang tidak cengeng.

Namun bukan hal yang buruk jika pria menangis. Ada banyak faktor yang membuat pria akhirnya menangis saat menghadapi situasi tertentu. Bahkan jika pria menangis, terkadang lebih parah dari seorang perempuan.

Seperti yang terjadi oleh beberapa pemuda berikut ini. Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, berikut kisah pria menangis di area publik karena masalah yang tengah dihadapinya, Kamis (25/4/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sales Pria yang Menangis di Publik Akibat Stres

Seorang pria berusia 25 tahun terlihat menangis tersungkur di area publik. Dilansir dari World of Buzz, laki-laki tersebut diketahui berasal dari Nanjing, Tiongkok. Ia berprofesi sebagai seorang sales. Saat ditemui oleh petugas polisi, pria tersebut diduga baru mengonsumsi minuman keras.

Saat ditemui petugas, pria tesebut terlihat terbaring di dekat tumpukan barang-barang. Petugas datang setelah mendapatkan laporan dari warga yang melihatnya dan langsung mencoba membangunkannya. Petugas juga mencoba menghubungi keluarganya dengan kontak yang ada di handphone pria tersebut.

Ia mengaku malam itu sedang menemani kliennya unuk minum bersama. Padahal ia mengaku tidak bisa minum-minuman seperti itu. Namun hal itu tetap dijalaninya agar mencapai kesepakatan bersama kliennya.

Alih-alih berhasil, si klien justru meninggalkannya dan kesepakatan tersebut gagal. Pria itu langsung merasa sedih dan menangis saat itu juga.

10 Menit kemudian istrinya datang setelah dihubungi petugas dan langsung memeluk suaminya. Pria itu terus meminta maaf sedangkan istrinya mencoba menghibur dan mengatakan semua akan baik-baik saja.

Beberapa foto dan video pria itu kemudian tersebar luas dan menjadi viral. Para netizen seolah dapat merasakan sakitnya pria tersebut karena bekerja keras meninggalkan kampung halamannya demi bekerja di kota besar. Terlebih lagi semua orang yang ditemui pria itu adalah orang asing.

3 dari 3 halaman

Stres Akibat Tekanan Pekerjaan

Hal serupa juga terjadi Zhejiang, Tiongkok. Dilansir dari World of Buzz, seorang pria melawan arus lalu lintas dan kemudian diberhentikan oleh petugas polisi.

Saat ditanya, pria tersebut mengaku sedang lembur di kantornya. Namun tiba-tiba pacarnya mendesak dengan menelponnya untuk mengantarkan kunci rumah padanya. Masih dalam keadaan kerja lembur, pria itu dengan terburu-buru menuju rumahnya.

Terus didesak oleh pacarnya, ia terpaksa melawan arus agar bisa sampai dengan cepat. Namun sayangnya ia dicegat oleh polisi karena melanggar hukum lalu lintas.

Pria itu kemudian menelpon pacarnya dan berkata,

Saya tertangkap polisi karena berkendara di arah yang salah. Saya tidak bisa pergi sekarang,” dikutip dari World of Buzz.

Melihat si pria bingung dan frustasi, polisi kemudian mengatakan bahwa hanya akan memakan waktu beberapa menit untuk memeriksanya. Namun, pria itu justru menghancurkan ponselnya setelah menelpon tadi.

Pacar saya terus mendesak saya untuk bergegas. Tapi saya bekerja lembur, saya masih harus kembali ke kantor,” teriaknya pada petugas.

Pria itu kemudian memberikan kartu identitasnya dan memohon pada polisi untuk membiarkannya melanjutkan perjalanannya. Tak hanya itu, pria itu lansung berlutut. Petugas langsung memintanya berdiri dan mengembalikan kartu identitasnya.

Setelah berjanji tak akan mengulangi lagi, pria itu diepas oleh polisi. Sayangnya, bukan melanjutkan perjalannya, pria itu justru ke arah jembatan dan membuat polisi terkejut dan langsung mengejarnya.

Pria itu menjawab, "Aku jadi gila."

Pria itu diduga alami stres karena harus bekerja selama 12 jam sehari dalam 6 hari. Ia kemudian berteriak bahwa ia benar-benar tidak bermaksud untuk melanggar peraturan lalu lintas. Pria itu menangis lagi seolah melampiaskan rasa frustasinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.