Sukses

Sering Dilakukan, 7 Kebiasaan ini Bisa Timbulkan Osteoporosis Dini

Penderita osteoporosis berisiko tinggi patah tulang saat melakukan kegiatan rutin.

Liputan6.com, Jakarta Osteoporosis merupakan salah satu penyakit tulang yang mengakibatkan pengeroposan tulang akibat berkurangnya kepadatan. Nama Osteoporosis berasal dari bahasa Latin yang berarti 'tulang keropos'.

Bagian dalam tulang yang sehat memiliki rongga kecil, seperti sarang lebah. Osteoporosis adalah keadaan di mana ukuran rongga-rongga ini, menyebabkan tulang kehilangan kekuatan dan kepadatan.

Penderita osteoporosis berisiko tinggi patah tulang saat melakukan kegiatan rutin seperti berdiri atau berjalan. Tulang yang paling sering terkena adalah tulang rusuk, pinggul, dan tulang di pergelangan tangan dan tulang belakang.

Osteoporosis dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, terutama wanita. Osteoporosis dapat disebabkan oleh faktor usia, menopause pada wanita, kondisi medis atau pengobatan tertentu, kurangnya nutrisi hingga pola hidup yang tidak sehat.

Meski sering diidap oleh orang yang menginjak usia tua, Osteoporosis dini dapat diderita oleh seseorang di usia muda, hal ini dapat disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat.

Terkadang kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan tiap hari tanpa disadari mampu memicu timbulnya osteoporosis dini. Berikut 6 kebiasaan yang dapat memicu Osteoporosis yang berhasil Liputan6.com rangkum dari Readers Digest, Rabu (17/4/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Jarang Bergerak

Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang terjadi ketika Anda kehilangan massa tulang dan kualitas tulang. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sekarang untuk mengurangi risiko osteoporosis di kemudian hari.

Misalnya, jika Anda menjalani gaya hidup yang tidak aktif, Anda mungkin secara tidak sengaja meningkatkan peluang terkena osteoporosis.

"Tulang adalah jaringan hidup dan merespons beban," kata Jonathan Lee, MD, seorang dokter spesialis ortopedi di Montefiore Health System di Bronx, New York.

Untuk tulang, semakin banyak Anda menggunakannya, semakin banyak ia akan beradaptasi dan memperkuat jaringannya. Demikian juga, jika jarang digunakan untuk bergerak atau melakukan pemuatan, fungsi tulang akan sia-sia,” tambahnya.

Studi pada para astronot membuktikan bahwa lingkungan tanpa bobot di ruang sebenarnya menyebabkan mereka kehilangan massa tulang. Solusi bagi kita di bumi ini? Latihan menahan beban.

Pastikan bahwa latihan yang Anda pilih benar-benar mampu memadatkan tulang Anda. Aktivitas seperti berjalan mungkin lebih baik untuk pencegahan osteoporosis.

3 dari 8 halaman

2. Makan Daging Berlebih

Diet Paleo atau diet lain yang berfokus pada protein seperti Atkins bisa berakibat buruk bagi tulang Anda. Tetapi bahkan jika tidak sedang diet pun, mengonsumsi terlalu banyak daging yang merupakan sumber protein tidaklah baik untuk kepadatan tulang.

Makanan tinggi protein dapat menyebabkan ginjal mengeluarkan lebih banyak kalsium. Karena kalsium adalah salah satu blok pembangun utama tulang, kehilangan kalsium dapat berkontribusi pada penurunan kepadatan mineral tulang yang dapat menyebabkan osteoporosis.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan protein menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak kalsium. Maka dari itu Anda juga perlu mengonsumsi daging berprotein dalam jumlah sedang dan tidak berlebihan.

4 dari 8 halaman

3. Terlalu Banyak Garam

Faktor makanan lain yang bisa berkontribusi terhadap keropos tulang adalah terlalu banyak garam. Asupan garam yang tinggi meningkatkan tekanan darah. Ketika ginjal bekerja untuk mengeluarkan natrium, kalsium juga dikeluarkan dari aliran darah.

Sebuah studi dari Jepang yang dipresentasikan pada pertemuan The Endocrine Society menunjukkan bahwa wanita pascamenopause yang memiliki asupan natrium empat kali lebih tinggi. Lebih mungkin untuk memiliki fraktur vertebralis (non-spinal) dibandingkan fraktur dengan asupan sodium rendah. Jumlah konsumsi garam yang disarankan adalah 2.300 mg setiap hari.

5 dari 8 halaman

4. Kurang Sinar Matahari

Meskipun tabir surya sangat penting untuk mengurangi risiko kanker kulit, vitamin D tetap dibutuhkan untuk membantu proses penyerapan kalsium. Vitamin D diperlukan agar tubuh berhasil menyerap dan menggunakan kalsium, salah satu bahan pembentuk tulang yang mendasar.

Kebanyakan orang Amerika, terutama di daerah beriklim dingin, tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup untuk menghasilkan cukup vitamin D alami, dan dengan demikian komsumsi suplementasi sangat penting. Bagi orang yang hidup di daerah tropis seperti Indonesia, mendapatkan asupan sinar matahari amatlah baik.

Menurut National Osteoporosis Foundation, orang dewasa di bawah 50 membutuhkan 400-800 IU vitamin D setiap hari, dan orang dewasa di atas 50 membutuhkan 800-1.000 IU setiap hari. Bicaralah dengan dokter Anda tentang kebutuhan spesifik Anda berdasarkan tempat tinggal Anda, jam berapa saja Anda harus berkontak dengan sinar matahari dan apa makanan kaya vitamin D yang dapat Anda makan.

6 dari 8 halaman

5. Ngopi Berlebihan

Kopi tampaknya baik untuk Anda pada suatu waktu, namun dapat menjadi hal buruk di waktu lainnya. Jonathan Lee, MD, seorang dokter ortopedi di Montefiore Health System di Bronx, New York menyatakan, bahwa bagaimana kafein mempengaruhi tulang tampaknya lebih menjadi masalah potensial bagi wanita yang dewasa.

"Para peneliti yang mempelajari mekanisme mengapa kafein dapat berkontribusi pada keropos tulang tampaknya menyimpulkan bahwa efeknya hanya terjadi pada tidak adanya jumlah estrogen yang signifikan, jadi itu mungkin lebih merupakan masalah pada wanita pasca-menopause," jelasnya.

7 dari 8 halaman

6. Diet Ketat

Meski berat badan yang sehat itu baik, menurunkan terlalu banyak berat badan bisa sangat buruk bagi tulang Anda. Seperti halnya olahraga, tulang harus dimuat secara memadai untuk merangsang mereka cukup untuk menanggapi beban dan menghasilkan lebih banyak tulang 'baik' secara biomekanik.

Indeks massa tubuh kurang dari 19 dianggap sebagai faktor risiko osteoporosis. Mereka yang kekurangan berat badan mungkin juga menderita kekurangan gizi, yang dapat berkontribusi terhadap osteoporosis juga.

8 dari 8 halaman

7. Komsumsi Soda

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa soda (khususnya cola) telah dikaitkan dengan keropos tulang. Klinik Cleveland mengatakan reaksi ini bisa berupa kafein atau kadar asam fosfat, yang dapat melepaskan kalsium dari tulang.

Sebagai contoh, soda sering dikaitkan dengan pengikisan lapisan gigi yang menyebabkan gigi keropis. Jika Anda minum soda, pastikan Anda mendapatkan cukup sumber kalsium dari yang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini