Sukses

Makanan Khas Sumatera Utara yang Kaya Citarasa, Siap Menggoyang Lidah

Makanan Khas Sumatra Utara sangat bervariasi, tergantung masing-masing daerahnya.

Liputan6.com, Jakarta Ketika mengunjungi suatu daerah tak lengkap jika tak mecicipi hidangan khasnya. Salah satu kuliner yang tak boleh dilewatkan adalah makanan khas Sumatera Utara. Sumatra Utara atau Sumut adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Sumatra.

Beribukota di Medan, Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Sumatra Utara merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, Siladang, Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini.

Makanan Khas Sumatra Utara sangat bervariasi, tergantung masing-masing daerahnya. Umumnya makanan khas Sumatera Utara dipengaruhi dari suku-suku yang menetap di daerah tersebut. Misalnya saja di tanah Batak memiliki cita rasa khas yang cocok bagi pencinta makanan santan dan pedas.

Jika Anda mampir ke Sumatera Utara, jangan ragu untuk mencicipi makanan khas Sumatera Utara yang siap menggoyang lidah. Berikut makanan khas Sumatera Utara yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa(16/4/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

Naniura

Naniura adalah makanan tradisonal khas Batak yang berasal dari Tapanuli yang dibuat dengan Dengke Mas atau Ikan Mas yang diberi asam.

Naniura merupakan sebuah penyajian lauk pauk yang cara membuatnya tidak dimasak, direbus, digoreng atau semacamnya, karena naniura dalam bahasa Batak artinya ikan yang tidak dimasak. Ikan mentah tersebut disajikan dengan bumbu yang lengkap sehingga yang akan membuat ikan tersebut lebih enak dirasa tanpa dimasak, yang artinya bahwa bumbu-bumbu itulah yang memasak ikan mas tersebut. Mirip seperti sashimi di Jepang.

Dahulu, makanan khas Sumatera Utara ini hanya dapat dikonsumsi oleh raja dan hanya boleh dimasak oleh koki kerajaan. Namun, saat ini seluruh masyarakat dapat merasakan kelezatan Naniura ini.

3 dari 10 halaman

Dali Ni Horbo

Dali Ni Horbo adalah olahan susu kerbau yang dimasak hingga membentuk gumpalan seperti keju. Olahan Dali Ni Horbo ini tak melalui proses kimia sama sekali lho melainkan diolah secara tradisional. Penggunaan susu kerbau juga hanya diambil dari induk kerbau yang baru melahirkan selama satu bulan.

Pengolahan dari Dali Ni Horbo ini cukup sederhana, susu kerbau dimasak dengan air dengan suhu sedang, dan dipanaskan hingga mengental. Biasanya olahan ini dicampur dengan air nenas atau air perasan daun pepaya untuk menghilangkan bau amis.

4 dari 10 halaman

Bika Ambon

Anda mungkin akan terkecoh ketika mendengar nama makanan satu ini. Bukan berasal dari Ambon, Bika Ambon faktanya berasal dari Medan, Sumatera utara. Bika Ambon pertama di produksi di jalan Ambon, Kota Medan. Terbuat dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, bika ambon sudah dikenal luas di Indonesia.

Setelah bahan dicampur, bahan bika tersebut akan difermentasi selama tujuh jam dengan cara dicampur air nira. Sensasi air nira inilah yang membuat makanan ini begitu khas di Sumatera Utara.

5 dari 10 halaman

Anyang Pakis dan Sayur Gurih Tauco

Anyang Pakis merupakan makanan khas Sumatera Utara tepatnya dari kabupaten Asahan. Makanan ini terbuat dari pakis yang diolah bersama kelapa sangrai dan bumbu seperti daun jeruk, cabai merah, serai, bawang merah, dan kencur. Sekilas tampilan dari Anyang Pakis mirip dengan urap dari Jawa, yang membedakan adalah penggunaan kelapa sangrai yang mirip serundeng.

Sayur gurih tauco merupakan makanan khas Sumatera Utara tepatnya dari Medan. Sayur ini merupakan olahan berkuah yang terbuat dari santan kemudian di dalamnya terdapat udang dan daging sapi yang dibumbui dengan bumbu tauco. Adanya tauco yang dibuat secara fermentasi ini akan menghasilkan rasa pedas gurih.

6 dari 10 halaman

Manuk Napinadar

Manuk Napinadar adalah masakan khas Batak yang biasanya dihidangkan pada pesta adat tertentu. Makanan khas Sumatera Utara satu ini merupakan olahan dari ayam kampung goreng atau panggang yang tersaji bersama bumbu dan sambalnya yang khas yaitu dengan campuran Andaliman.

Bumbu untuk memasak makanan khas Sumatera Utara ini berupa cabai merah atau cabai rawit, kemiri, kencur, bawang merah, bawang putih, asam, jahe, dan tak lupa andaliman. Semua rempah tersebut harus dihaluskan terlebih dahulu sebelum disiramkan di atas ayam kampung yang telah dipanggang.

7 dari 10 halaman

Arsik

Arsik adalah salah satu masakan khas kawasan Tapanuli yang populer. Masakan ini dikenal pula sebagai ikan mas bumbu kuning yang dalam penyajiannya tidak dibuang sisiknya. Selain ikan mas, ikan laut seperti kembung dan kakap, dan daging juga dapat dijadikan bahan arsik. Ada pula arsik yang menggunakan daging babi.

Bumbu arsik sangat khas, mengandung beberapa komponen yang khas dari wilayah pegunungan Sumatra Utara, seperti andaliman dan asam cikala (buah kecombrang), dipadukan bumbu khas Nusantara yang umum, seperti lengkuas dan serai. Bumbu-bumbu yang dihaluskan dilumuri pada tubuh ikan beberapa saat. Ikan kemudian dimasak dengan sedikit minyak dan api kecil hingga agak mengering.

8 dari 10 halaman

Sambal Tuktuk

Sambal Tuktuk merupakan makanan khas Sumatera Utara dari daerah Tapanuli. Di daerah asalnya, sambal tuktuk dicampur dengan ikan aso-aso (sejenis ikan kembung yang sudah dikeringkan), tapi jika tidak menemukan ikan tersebut bisa diganti dengan ikan teri tawar.

Meskipun bahannya hampir sama dengan bahan pembuatan sambal pada umumnya. Namun adanya andaliman membuatnya berbeda dengan sambal lainnya, termasuk rasanya. Bahan seperti bawang, andaliman, kemiri, dan bawang bisa disangrai sampai berbau harum. Kemudian, semua bahan-bahan tersebut dihaluskan dan ditambah dengan hasil suwiran ikan, tidak lupa juga adanya tambahan garam, jeruk nipis, dan penyedap rasa agar rasanya semakin enak.

9 dari 10 halaman

Mie Gomak

Mie ini terbuat dari mie yang sering disebut Mie Lidi atau dikenal oleh orang Batak sebagai Mie Besar. Masyarakat Batak menyebut makanan ini sebagai Mie Gomak karena cara pembuatannya digomak-gomak (digenggam dengan tangan).

Mie yang sudah direbus biasanya dibuat terpisah dengan kuah dan sambalnya. Meski banyak ragam untuk membuat menu makanan khas Batak ini, ada yang menggunakan kuah ada juga dibuat seperti mie goreng. Rasanya sangat unik apabila mie gomak dicampur dengan bumbu dari tanah Batak yakni andaliman.

10 dari 10 halaman

Lampet dan Ombus-Ombus

Kue Lampet (dibaca kue Lappet) atau sering ditulis lapet dan Ombus-ombus adalah jajanan tradisional khas Batak yang berasal dari Tapanuli.

Makanan khas Sumatera Utara ini biasanya dibentuk menyerupai limas dan dibungkus daun pisang, proses pembuatannya tidak begitu rumit, dimulai dari tepung beras, kelapa parut yang tidak terlalu tua, dan dicampur. Menyusul parutan gula merah (aren), dan air secukupnya. Setelah merata seluruh adonan, kemudian dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus hingga matang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.