Sukses

Sosok Katherine Bouman, Wanita di Balik Foto Black Hole Pertama Dalam Sejarah

Katherine Bouman (Katie) menjadi ilmuwan wanita dalam pemotretan foto Black Hole.

Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kali dalam sejarah, penampakan Black Hole atau lubang hitam akhirnya terungkap. Gambar ini berhasil ditangkap oleh jaringan internasional teleskop radio yang disebut Event Horizon Telescope (EHT).

EHT adalah hasil kolaborasi dari ilmuwan-ilmuwan global di Amerika Serikat yang dilakukan oleh National Science Foundation. Black Hole sendiri adalah objek yang sangat padat di alam semesta, sehingga tidak ada cahaya yang bisa dilepaskan dari sana.

Dengan begitu banyak data dari EHT dan teleskop lain, para ilmuwan mungkin mendapatkan jawaban dari misteri yang belum terpecahkan dari Lubang Hitam Supermasif tersebut. Potret Black Hole perdana ini dipublikasikan pada Rabu kemarin, (10/4/2019).

Perlu diketahui bahwa di balik foto fenomenal tersebut, terdapat sosok ilmuwan wanita yang menjadi cikal bakal terungkapnya salah satu misteri besar alam semesta. Yaitu Katherine Bouman, yang berkat kerja kerasnya mampu mewujudkan impian para ilmuwan dunia.

Katherine Bouman atau yang akrab disapa Katie ini telah mengabdi bertahun-tahun untuk membantu mengabadikan foto perdana Black Hole. Penemuan wujud Black Hole pertama kali dalam sejarah ini pada awalnya hanya sebatas informasi antar ilmuwan saja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Punya Latar Belakang Astronomi

Namun sejak perilisan foto Black Hole dibeberkan ke dunia, Katherine akhirnya bisa bernapas lega dan dengan girang membagikan perasaannya.

Kami sudah sangat kegirangan dengan apa yang kami lihat. Tapi kami harus menutup mulut,” ungkap Katherine yang sebenarnya sangat tidak sabar untuk membocorkan penemuannya itu, seperti dikutip Liputan6.com dari The Boston Globe, Kamis (11/4/2019).

Wanita yang kini berusia 29 tahun itu berprofesi sebagai ilmuwan komputer bergelar Doktor. Ia melanjutkan pendidikannya di Harvard-Smithsonian Center mempelajari Astrofisika. Meski dirinya bukan seorang astronomer, namun ia mampu bekerja dalam tim mengabadikan foto Black Hole yang amat misterius.

Latar belakangnya sebagai sarjana ilmu komputer dan punya dasar ilmu teknik listrik membuatnya mampu memahami konsep gambar. Di mana kemudian ia tertarik untuk bergabung dalam tim meski pada awalnya ia tidak tahu menahu tentang dunia astronomi.

Pada akhirnya, Katherine membuktikan bahwa kontribusinya mampu membantu pengabadian Black Hole alias lubang hitam yang berjarak 53 juta cahaya yang merupakan misteri besar alam semesta. Penemuan ini dilakukan menyusul pemikiran Ilmuwan Albert Einstein yang telah lama mengisyaratkan misteri ini.

3 dari 4 halaman

Peran Katherine Bouman dalam Foto Black Hole

Katherine berkutat dengan algoritma selama hampir 6 tahun sejak Ia mendapat gelar sarjana di Institut Teknologi Massachusetts.

Pengalaman ini amat sangat mendebarkan. Tujuan kami adalah melihat benda yang sebelumnya dianggap tidak mungkin bisa terlihat. Di mana ukurannya sekitar ukuran rona merah pada bulan,” Katherine mengimbuhkan.

Peran Katherine dalam proyek besar ini adalah membantu mengembangkan algoritma yang disebut Event Horizon Telescope (EHT). Ia bertugas menunjukkan cahaya, material, atau energi jenis apa yang terjebak dalam kepadatan Black Hole yang tak bisa dijabarkan itu. Di mana segala macam bentuk benda akan terjebak selamanya di sana.

Dia adalah salah satu dari banyaknya ilmuwan komputer yang menggunakan algoritma untuk memproses data yang dikumpulkan dari EHT. Katherine mengungkapkan bahwa para ilmuwan dalam setiap tim tidak pernah membagikan data yang mereka dapatkan. Bahkan, mereka tidak memberi tahu keluarga mereka sekalipun.

Namun, pada musim panas lalu, para ilmuwan yang bekerja dalam proyek tersebut akhirnya membocorkan penemuan satu sama lain. Mereka bertemu dalam Black Hole Initiative untuk membagikan penemuan masing-masing.

4 dari 4 halaman

Perasaan Bangga yang Tak Terkira

Bagiku, melihat lingkaran pertama itu sangatlah menakjubkan. Tapi yang lebih menakjubkan lagi yaitu karena kami adalah orang yang menemukannya,” kata Katherine.

Akhirnya, dengan proses yang tidak mudah dan menghabiskan waktu yang cukup lama, para ilmuwan berhasil mengkonfirmasi bahwa Black Hole benar-benar ada. Di mana konsepsi ini sempat diragukan kepastiannya.

Kerja keras Katherine Bouman mendapat pujian dari banyak pihak. Dalam akun Facebook pribadinya, Katie Bouman mengungkapkan rasa bangga sekaligus tidak percaya dengan apa yang telah Ia kerjakan.

Aku menyaksikan dengan rasa tidak percaya ketika foto Black Hole pertama yang aku buat saat itu sedang dalam proses pengolahan,” Tulisnya dalam status Facebook.

Foto tersebut diambil ketika foto Black Hole masih dalam proses pengolahan. Rekan kerjanya mengabadikan momen Katherine yang terharu sekaligus masih tidak percaya dengan kenyataan yang ada di depan matanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini