Sukses

Bank Sampah yang Dapat Penghargaan dari Pangeran Charles

Tidak hanya membawa nama baik Indonesia, Bank sampah juga memiliki manfaat untuk masyarakat yaitu menjaga lingkungan.

Untuk menjaga lingkungan dari pencemaran sampah, tidak sedikit lembaga yang memanfaatkannya sebagai sebuah investasi yang bermanfaat.

Tidak hanya Dokter Muda asal Malang, Gamal Albinsaid yang berhasil mengembangkan program Bank Sampah, ada juga Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) dan Unilever Indonesia.

Inilah Program Bank Sampah ala mereka :

1. Dokter Muda Gamal Albinsaid (Indonesia Medika)

Gamal Albinsaid merupakan CEO sekaligus pendiri Indonesia Medika, yaitu organisasi yang bergerak di bidang Health Developer (pengembang kesehatan) berbasis Healthpreneur (kewirausahaan kesehatan) dengan prinsip pengembangan kolaborasi scientific field (bidang ilmiah) dan applicable field (bidang terapan).

"Klinik Asuransi Sampah adalah sistem asuransi kesehatan mikro berbasis kerakyatan dengan semangat gotong royong melalui pembayaran premi dengan sampah sebagai sumber pendanaan utama pelayanan kesehatan masyarakat," katanya menjelaskan.

Warga cukup menyerahkan sampahnya kepada Klinik Asuransi Sampah senilai Rp 10.000 rupiah setiap bulan dan bisa menikmati berbagai fasilitas kesehatan. Sampah yang dikumpulkan warga diolah menjadi uang sebagai `Dana Sehat` dengan Metode Takakura dan daur ulang.

Dana Sehat tersebut digunakan untuk pelayanan kesehatan secara holistik, yaitu promotif (meningkatkan kesehatan), preventif (mencegah sakit), kuratif (mengobati sakit), dan rehabilitatif (rehabilitasi yang sembuh). Sehingga walaupun tidak sakit, masyarakat tidak akan rugi, karena mendapatkan berbagai program peningkatan kesehatan.

"Dengan sistem ini, kami menghimpun potensi atau umber daya yang ada di dalam masyarakat itu sendiri lalu mengembalikan sebagai akses pelayanan kesehatan holistik serta mampu dalam pengelolaan pembiayaannya," jelas Pria Kelahiran Malang, 08 September 1989 ini.

Anak dari pasangan Eliza Abdat dan Saleh Arofan Albinsaid ini berhasil menyabet penghargaan bergengsi dari pangeran Charles di London, Inggris.

“Saya optimis, konsep asuransi sampah ini bisa mendorong masyarakat menjadi wirausaha sampah di rumah masing-masing, mengubah persepsi dan kebiasaan masyarakat terkait sampah, dan yang paling penting adalah menjadikan masyarakat tenang, tidak perlu khawatir, dan tidak perlu takut jika sakit, karena mereka bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan," kata Gamal, Senin (3/2/2014).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman


2. Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB)

Tutor Mobil Hijau, Fidryaningsih Fiona kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang solusi menciptakan lingkungan bersih dan hijau. Bank sampah sendiri terdapat pada mobil hijau yang termasuk ke dalam program SIKIB yaitu Indonesia hijau.

"Hari ini masyarakat dapat menukarkan sampah seperti kertas, botol, plastik dan besi pada bank sampah yang berada di dalam mobil hijau. Nantinya akan dapat souvenir cantik dari kami, selain itu akan dibagikan gratis bibit tanaman seperti bayam merah, sawi, seledri, dan kangkung," kata Fidry.

Menurut Fidry bank sampah memiliki manfaat yaitu mendatangkan penghasilan bagi masyarakat dan membuat lingkungan menjadi sehat. "Dengan adanya bank sampah ini bermanfaat sekali bagi masyarakat, selain itu juga menciptakan peluang kerja dan investasi berupa tabungan. Kalau membuah sampah itu menurut saya seperti membuah uang, kalau ditukarkan di bank sampah kan jadi ada hasilnya lagi," katanya.
3 dari 3 halaman


3. Unilever Indonesia

Perusahaan barang konsumsi ini telah mengembangkan 40 Bank Sampah yang berhasil memproses lebih dari 160.000 kg sampah. Mulai 2010 dan seterusnya, Unilever memanfaatkan sistem dengan membentuk koperasi untuk mengelola Bank Sampah. 20 Bank Sampah sudah berubah menjadi unit bisnis sebagai koperasi dengan struktur organisasi yang tepat dan juga mekanik administrasi yang akan menguntungkan 2000 anggota serta memberikan solusi yang berkelanjutan bagi masyarakat.
 
"Inisiatif kami diimplementasikan di bawah pilar Litterbug program berfokus pada Trashion (Trashdan Fashion) Program dan inisiatif Bank Sampah. Litterbug adalah program yang bertujuan untuk mengurangi dampak dari limbah pasca Unilever konsumen fleksibel kemasan," kata  Wellbeing and Nutrition Manager Unilever Infonesia Foundation, Waila Wisjnu.

Melalui program Trashion, Unilever telah mengumpulkan hingga 300.000 kg sampah. Program ini dimulai untuk mengatasi sampah kemasan produk yang telah dikonsumsi dengan meningkatkan nilai dari kemasan sampah plastik sekaligus memberdayakan perempuan Indonesia untuk menjadi pengusaha sampah kemasan.

"Program Bank Sampah secara intensif dioperasikan di Jakarta dan Surabaya. Sistem ini memungkinkan masyarakat untuk mengumpulkan sampah anorganik mereka dan menjualnya untukkemudian memilikiuang di Bank Sampah. Hingga saat ini Unilever Indonesia membina 390 Bank Sampah, lebih lengkapnya ada di blog kami untuk detailnya" kata Waila.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.