Sukses

Cegah Malnutrisi dengan Makanan Pendamping ASI

Menurut laporan akhir tahun Komnas PA, lebih dari delapan juta anak Indonesia mengalami kekurangan. Masalah ini bisa dicegah dengan MPASI.

Masalah kurang gizi atau malnutrisi di Indonesia masih berada di angka yang mengenaskan. Menurut laporan akhir tahun dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), lebih dari delapan juta anak Indonesia mengalami kekurangan gizi.

"Saat ini Indonesia masih menjadi penyumbang angka anak pendek dan kurang gizi di dunia yang jumlah totalnya mencapau 165 juta," kata Sekertaris Jenderal Komnas PA, Samsul Ridwan.

Malnutrisi menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Dr. Damayanti Sjarif, Sp.A (K) merupakan penyakit yang disebabkan kekurangan protein, karbohidrat, dan vitamin.

"Malnutrisi dapat dicegah dengan memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang benar. Sebaiknya dibuat sendiri oleh ibu dengan berbagai variasi bahan makanan," katanya saat acara Media Workshop Indoofood Nutrition Pemberian MP-ASI, ditulis Minggu (22/12/2013).

Damayanti menambahkan para ibu perlu memahami tentang gizi seimbang, bahan makanan sumber energi, protein serta mikronutrien.

"Terkadang MPASI yang diberikan para ibu umumnya kurang dapat memenuhi kecukupa  mikronutrien khususnya zat besi. MPASI fortifikasi dapat dijadikan pilihan karena memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi," ujarnya.

Menurut Sekertaris Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan penyakit Metabolik IKatan Dokter Anak Indonesia, dr. Sri Sudaryati Nasar, SpA (K) selain memperhatikan kecukupan gizi, waktu pemberian juga perlu diperhatikan para ibu.

"Mulai usia enam bulan bayi perlu mendapatkan tambahan makanan khusus seperti MP-ASI. Keterlambatan pemberiannya selain dapat menyebabkan malnutrisi juga menyebabkan kemampuan oromotor atau anak kurang terstimulasi sehingga mengalami sulit mengunyah," kata Sri.

Menurut Sri pilihan utama MP-ASI yang mengandung zat besi seperti yang terbuat dari beras atau tepung, sayuran, buah dan terakhir daging (atau dijadikan sebagai alternatif).

"Berikan ASI eksklusif selama dua tahun. Makanan padat yang pertana kali diberikan harus mengandubg zat gizi yang kurang pada ASI terutama zat besi. Misalnya tepung yang sudah difortifikasi zat besi diencerkan dengan ASI," katanya menjelaskan. (Mia/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini