Sukses

Punya Stretch Mark? Bisa Jadi Itu Keturunan

Penelitian terbaru mengatakan faktor genetik dengan kondisi medis bisa berpengaruh pada munculnya stretch Mark.

Jangan dulu menyalahkan timbunan lemak atas timbulnya guratan-guratan putih seperti kulit jeruk (Stretch Mark). Hal ini memang sangat mengganggu penampilan terlebih jika ada di bagian terlihat seperti lengan.

Timbunan lemak dan kehamilan ternyata bukan salah satu penyebab hadirnya stretch mark itu. Penelitian terbaru mengatakan faktor genetik dengan kondisi medis ini juga berpengaruh.

Para peneliti di Genetics Company 23andMe mengidentifikasi empat penanda genetik terkait dengan perkembangan stretch mark.

Para peneliti 23andMe melakukan penelitian dengan menganalisa 33.930 orang, termasuk hampir 14.000 orang dengan stretch mark dan lebih dari 20.000 orang yang tidak punya stretch mark.
 
"Untuk saat ini, tidak ada varian genetik yang diketahui terkait dengan adanya stretch mark yang mempengaruhi masyarakat umum," kata si peneliti, Joyce Tung seperti dikutip Newsmaxhealt, Senin (26/8/2013).

Stretch mark dialami oleh 50 persen remaja dan 80 persen pria dan wanita dewasa, namun penyebab pasti tidak diketahui.

Banyak faktor yang diduga berperan termasuk distensi berlebihan kulit akibat kehamilan, pertumbuhan dan berat badan.
 
Tidak sedikit orang melakukan laser dan penggunaan krim untuk merangsang produksi kolagen guna mengurangi  munculnya strecth mark.

Menurut Tung, penelitian baru ini juga menunjukkan kalau berjalan kaki dapat mencegah dan mengurangi  stretch mark. (Mia/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini