Sukses

Menu Makan Calon Haji Harus Sesuai Standar

Menu makanan yang disuguhkan untuk calon jamaah Indonesia dalam penerbangan menuju Tanah Suci Mekkah harus sesuai standar dan kualitas

Menu makanan yang disuguhkan untuk calon jamaah Indonesia dalam penerbangan menuju Tanah Suci Mekkah harus sesuai standar dan kualitas penerbangan internasional.

Dalam pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan Metal Test Jamaah Haji Embarkasi Medan di Asrama Haji Medan, Senin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, menu yang disajikan juga harus selera Indonesia yang disetujui melalui pengujian.

Selain itu, kualitas dan kandungan gizi makanan yang akan disajikan bagi calhaj selama penerbangan tersebut juga harus memenuhi syarat dari Kementerian Kesehatan.

Dalam penyajiannya, seluruh calhaj Indonesia tersebut harus disuguhkan makan sebanyak tiga kali, yakni dua kali makanan berisi nasi dan sekali makanan ringan (snack).

"Setiap calhaj mendapatkan dua kali makanan dan sekali snack," katanya dalam amanat yang dibacakan Kasubdit Pendaftaran Haji Kemenag Amin Akas.
     
Menurut Harjito, Head Operational Aero Food/ACS, perusahaan yang menyediakan makanan calhaj, menu yang akan disajikan untuk seluruh calhaj tersebut dibuat dua versi antara keberangkatan dan pemulangan.
     
Untuk keberangkatan, menu yang disajikan berupa nasi putih, ikan asam pedas, tumis sawi hijau dan wortel, sambal goreng kentang, dan puding.
     
Menu kedua berisi nasi putih, ayam bumbu kemangi, tumis sawi hijau dan wortel, dan oseng-oseng tempe. Sedangkan makanan ringan berupa roti isi ayam, kue nenas, coklat, dan susu.
     
Adapun menu ketika pemulangan berupa nasi kuning, ayam masak merah, tumis sawi hijau dan wortel, dan sambal goreng tempe.

Menu kedua berupa nasi putih, daging masak cabai hijau, tumis sawi hijau dan wortel, dan oseng-oseng tempe.
     
Sedangkan makanan ringannya berupa kue pandan, roti keju, coklat, dan susu, katanya.

Meski telah menyiapkan menu makanan yang sesuai standar penerbangan internasional, tetapi pihaknya tidak menetapkan jadwal penyajian dalam pemberangkatan dan pemulangan calhaj tersebut.

"Pengaturannya tergantung pramugari," ujar Harjito.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini